Bayar Lunas Penantian Panjang, Buah dari Generasi Emas Senegal

Sebelumnya pada dua final, yakni edisi 2002 dan 2019, Senegal gagal merengkuh gelar.

AP/Sunday Alamba
Para pemain Senegal merayakan dengan trofi setelah memenangkan pertandingan sepak bola final Piala Afrika 2021 melawan Mesir di Stadion Olembe di Yaounde, Kamerun, Senin (7/2/2022) dini hari WIB.
Rep: Frederikus Bata Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Publik Senegal terlarut dalam kebahagiaan. Tim nasional (timnas) sepak bolanya berjaya di Piala Afrika 2021 Kamerun.

Sebuah penantian panjang terbayar lunas. The Lions of Teranga akhirnya menjadi jawara Piala Afrika. Pada edisi terkini, skuad polesan Aliou Cisse menumbangkan Mesir di partai final.

Sepanjang 120 menit kedua tim bermain imbang 0-0 dalam duel di Paul Biya Stadium, Olembe, Yaounde, Senin (7/2/2022) dini hari WIB. Pada sesi adu penalti, pasukan Cisse unggul 4-2. Haru biru suasana hati sang arsitek tim.

"Saya sangat emosional karena rakyat Senegal menginginkan trofi ini selama 60 tahun," kata sosok yang pernah memperkuat Paris Saint-Germain itu, dikutip dari BBC.

Sebelumnya, the Lions of Teranga menembus dua final, yakni pada edisi 2002 dan 2019. Semua berakhir dengan kekalahan. Cisse memiliki keterkaitan dengan tiga pertandingan pamungkas yang dilakoni timnya pada Piala Afrika.

Di era 2002, ia masih berstatus pemain. Timnya bertemu Kamerun di fase puncak. Hingga 120 menit duel berkesudahan imbang 0-0.

Pada sesi adu penalti, Cisse termasuk eksekutor Senegal yang gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Berjalannya waktu, ia berganti peran. Senegal menembus final 2019. Saat itu, ia menyaksikan anak asuhnya kalah 0-1 dari Aljazair.

Tiga tahun setelah kekecewaan tersebut, the Lions of Teranga tampil impresif di Kamerun. Cisse melunasi utang pribadinya dan mewujudkan impian negaranya. Ia menyadari, apa yang baru saja dialami, berkat upaya bersama.

"Itu menunjukkan, jika Anda bekerja keras, Anda mendapatkan apa yang anda inginkan," ujar Cisse.

Senegal lebih banyak menebar ancaman di Paul Biya Stadium. Sebuah kemenangan yang layak. Hasil dari kolektivitas berkelas.

Bukan kebetulan jika Sadio Mane dan rekan-rekan menunjukkan penampilan memukau di Kamerun. Senegal tim dengan peringkat FIFA terbaik dari Afrika dalam tiga tahun terakhir. Fakta demikian memuluskan anak asuh Cisse ke tangga juara.

Baca Juga

"Ini generasi emas Senegal, dan mereka telah berhasil melakukannya. Ini momen besar bagi negara itu," ujar Jermaine Jenas kepada BBC.

Eks Tottenham Hotspur yang kini menjadi pundit sepak bola itu secara khusus menyinggung pesona Mane. Menurut Jenas, sang penyerang berhasil menyikapi tekanan dengan mentalitas luar biasa. Terutama di sesi adu penalti ketika yang bersangkutan menjadi penendang penentu timnya.

Pemain bintang timnas Senegal, Sadio Mane - (AP/Themba Hadebe)


Ban kapten Senegal tidak melingkar di lengan Mane. Tapi Jenas melihat mantan bintang Southampton itu sebagai pemimpin sesungguhnya. Kematangan pria 29 tahun itu terlihat dalam momen seperti ini.

"Sadio Mane telah menempatkan negaranya di pundaknya dan memberikan gelar untuk mereka," ujar Jenas.

Senegal bak mesin diesel pada Piala Afrika kali ini. The Lions of Teranga terlambat panas ketika cuma meraih satu kemenangan di babak penyisihan. Dua partai lainnya berkesudahan imbang.

Senegal trengginas saat memasuki fase knock-out. Tanjung Verde dihajar dua gol tanpa balas pada babak 16 besar. Selanjutnya, anak asuh Cisse membungkam Guinea Khatulistiwa pada perempat final dan Burkina Faso pada semi final. Masing-masing dengan skor 3-1. Pada final, giliran Mesir ditaklukkan Senegal.

Tentu saja, bukan cuma Mane yang bisa membuat perbedaan. Seperti sudah disinggung Jenas, ini generasi emas Senegal. Tim tersebut diperkuat para jugador berkelas.

Pemain-pemain ini, tampil di liga top Eropa. Ada Edouard Mendy di posisi kiper. Mendy merupakan penjaga gawang Chelsea FC.

Kemudian Kalidou Koulibaly di sektor palang pintu. Koulibaly yang merupakan kapten the Lions of Teranga mengawal lini pertahanan Napoli. Tak ketinggalan Idrissa Gueye, gelandang Paris Saint-Germain.

 
Berita Terpopuler