Selalu Overthinking? Ini 5 Cara Mengatasinya

'Overthinking' selalu dilakukan dengan cara merugikan dan berujung stres.

Pixabay
'Overthinking' selalu dilakukan dengan cara merugikan dan berujung stres.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Overthinking telah menjadi sebuah istilah yang sering diperbincangkan dan telah dialami banyak orang. Mereka yang overthinking biasanya menggunakan terlalu banyak waktu untuk memikirkan suatu hal dengan cara yang merugikan dan berujung pada kecemasan hingga stres.

Baca Juga

Jika Anda tengah bergelut dengan masalah ini, cobalah lima strategi berikut untuk memutus siklus berpikir berlebihan dan membuat keputusan dengan percaya diri dalam waktu yang lebih singkat.

1. Jangan perfeksionisme

Seperti dilansir dari Forbes, perfeksionisme adalah penghalang untuk pengambilan keputusan yang cepat dan efektif. Perfeksionisme biasanya menjebak melalui kesalahpahaman bahwa Anda harus mengetahui segalanya, mengantisipasi setiap peristiwa, dan membuat rencana yang lengkap sebelum mengambil tindakan.

Anda dapat melawan kecenderungan perfeksionis dengan mengajukan pertanyaan seperti ini kepada diri sendiri: Pilihan mana yang akan memiliki efek positif terbesar pada prioritas utama saya? Tindakan apa yang bisa saya lakukan untuk mewujudkan tujuan saya? Apa hal terbaik yang harus dilakukan selanjutnya?

Berfokus pada langkah berikutnya jauh lebih realistis dan bermanfaat daripada mencoba mengantisipasi apa yang harus dilakukan berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelumnya.

 

2. Letakkan masalah dalam perspektif

Beberapa keputusan memerlukan pertimbangan yang panjang dan hati-hati, tetapi banyak yang tidak. Sebelum membuat pilihan, buatlah daftar tertulis tentang prioritas, siapa dan apa saja yang akan terpengaruh oleh keputusan yang dibuat.

Tes 10/10/10 adalah rumus yang bisa dijadikan acuan. Jika Anda khawatir tentang konsekuensi dari keputusan yang diambil, tanyakan pada diri sendiri kiranya dampak dari keputusan itu 10 minggu kemudian, 10 bulan kemudian atau 10 tahun kemudian. Ada kemungkinan besar bahwa keputusan yang ada tidak akan terlalu penting atau bahkan mudah diingat dalam skema yang lebih besar.

Dengan mengambil perspektif yang lebih panjang, Anda dapat mengesampingkan perfeksionisme dan mengambil tindakan menuju tujuan Anda.

 

3. Biarkan intuisi memimpin

Intuisi adalah bentuk pengenalan pola. Ketika dihadapkan dengan suatu situasi, otak Anda dengan cepat membandingkannya dengan semua pengetahuan dan pengalaman masa lalu, kemudian membiarkan perasaan memberikan penilaian awal. Proses ini otomatis, dan jauh lebih cepat daripada pikiran sadar, jadi ketika waktu sangat penting dan data terbatas, intuisi bisa menjadi cara terbaik untuk membuat pilihan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa kombinasi intuisi dan pemikiran logis menghasilkan keputusan yang lebih cepat, baik, dan lebih akurat. Satu studi menunjukkan bahwa pembeli mobil yang mengandalkan intuisi dan pemikiran logis bisa merasakan senang lebih lama.

 

4. Hindari kelelahan memilih

Setiap harinya, kita tidak akan lepas dari pilihan-pilihan yang harus diputuskan. Nah, bagi Anda yang overthinking, Anda dapat menghilangkan beban membuat keputusan terus-menerus dengan menyiapkan rutinitas sederhana, seperti rencana makan mingguan atau lainnya. Dan jika berkaitan dengan pekerjaan, Anda bisa mengatasinya dengan mencari delegasi, dan menyiapkan protokol standar dan praktik terbaik.

 

5. Kuasai seni membangun batasan kreatif

Parkinson’s Law adalah hukum yang berhubungan dengan manajemen waktu dan menyatakan bahwa pekerjaan berkembang sesuai dengan waktu yang tersedia untuk menyelesaikannya. Misalnya, apalagi kita memberi tenggat waktu untuk suatu pekerjaan selama satu tahun, pekerjaan tersebut akan selesai selama satu tahun. Apabila kita memberikan tenggat waktu 6 bulan, pekerjaan yang sama pun akan tetap selesai sesuai waktu yang ditentukan.

Dengan menggunakan batasan kreatif, Anda dapat memberikan akuntabilitas pada diri sendiri dan melewati proses berpikir berlebihan yang panjang. Misalnya, Anda dapat membuat tenggat waktu untuk menyelesaikan keputusan. Setel alarm telepon, tandai tanggal di kalender atau bahkan hubungi pemangku kepentingan dan beri tahu mereka kapan akan menghubungi mereka kembali.

Ingatkan diri Anda sesering mungkin bahwa Anda memiliki keunggulan kompetitif karena kedalaman mental. Dengan menjinakkan kecenderungan untuk berpikir berlebihan, Anda akan memberdayakan diri sendiri untuk menggunakan kepekaan sebagai sebuah kekuatan.

 
Berita Terpopuler