Karya Sastrawan Mesir Najib Mahfuz Diminati Pemuda

Karya-karya sastra Najib Mahfudz tercatat mendominasi kalangan pemuda Mesir

ist
Sastrailustrasi
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Karya-karya sastra Najib Mahfudz tercatat mendominasi bacaan di kalangan pemuda Mesir dalam rentang usia 18-35 tahun. Karya-karya sastrawan kelahiran 11 Desember 1911 di al-Jamaliyah Mesir itu dinilai memuat cerita yang berkaitan dengan jiwa manusia.

Baca Juga

Penulis dan pendiri Wahban Library Group, Islam Wahban, dalam penelitian yang dilakukan pada kelompoknya menemukan bahwa selama 2021 kalangan anak-anak muda Mesir menggandrungi buku-buku karya Najib Mahfuz. Dia mengatakan, minat anak muda tidak hanya pada musik dan hal lain yang sifatnya bersenang-senang.

Justru, menurut dia, ada minat yang besar untuk membaca buku dan novel sastra Arab dan asing. Dia mengatakan, lebih dari 80 persen anggota kelompoknya adalah anak muda berusia antara 18 hingga 35 tahun.

"Anak-anak muda tertarik membaca tentang Najib Mahfuz, Khairy Shalaby, penulis asing, dan sastra Latin dan Amerika pada 2021," tutur dia seperti dilansir Elbalad.

Wahban menambahkan, dia belum bisa memastikan buku apa saja yang paling dibaca. Namun menurutnya, buku-buku novel lebih dominan dan buku-buku lain yang berkaitan dengan jiwa manusia dan pentingnya melakukan interpretasi terhadap jiwa manusia.

"Anak muda sekarang sangat tertarik membaca dan ini mendorong mereka untuk tertarik pada ide-ide baru," kata Wahban.

 

 

Najib Mahfuz adalah sastrawan Mesir yang pada 1988, meraih penghargaan Nobel Sastra yang digelar di Swiss kala itu. Najib dipandang sebagai sastrawan yang tak hanya menghasilkan novel-novel yang berkualitas, tetapi juga telah menjadikan novel sebagai alat kritik sosial yang dapat diterima.

Penghargaan nobel itu diberikan setelah mempelajari 40 novel Najib. Salah satunya adalah novel kontroversialnya, Aulad Haratina, yang dinilai telah menjadi pemicu pemberian hadiah nobel tersebut. Terlebih novel itu sebelumnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Dr. Philip Stewart.

Tak hanya sambutan yang positif, sambutan yang negatif juga pernah Najib dapatkan. Pada 1994, Najib mengalami kejadian yang tidak mengenakkan. Ia ditikam di bagian leher dengan sebilah pisau dapur. Kejadian ini membuat tangan kanan Najib hampir lumpuh. 

Dua orang anggota kelompok militan sebagai pelaku yang terlibat, divonis hukuman mati oleh pemerintah Mesir. Najib pada masa tuanya hidup dengan mata yang hampir buta dan kemudian meninggal pada 30 Agustus 2006.

 

 
Berita Terpopuler