Persib dalam Bayang-Bayang Pemecatan Pelatih dan Ancaman Covid-19

Bisa saja pemecatan pelatih ini menjadi rekor dunia.

Republika/Hartifiany Praisra
Tangkapan layar wawancara daring dengan pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.
Rep: Hartifiany Praisra Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib 'maung' Bandung kembali berlatih pasca-mendapatkan libur dua hari. Persib melakukan latihan rutin itu di Finn's Recreation Club, Canggu, pada akhir pekan.

Namun, dibalik antusiasme para pemain menjalani latihan, Persib berada dalam bayang-bayang pemecatan pelaih dan ancaman covid-19 yang kembali 'menggila' pada pekan-pekan terakhir ini. Dua kondisi itulah, yang kini terus dijaga manajemen Persib, agar klub sepak bola kecintaan masyarakat Jawa Barat ini tetap eksis.

Ya, dalam kompetisi Liga 1 2021/2022 ini, gelaran sepak bola nasional kembali mendapat terpaan badai akibat Covid-19 dan pemecatan sejumlah pelatih. Namun, Persib Bandung menjadi salah satu dari enam tim yang belum memecat pelatihnya. Posisi pelatih kepala, Robert Rene Alberts pun dipastikan aman untuk tetap memimpin Persib.

Robert pun angkat suara dengan fenomena pemecatan pelatih. Hanya ada enam pelatih, termasuk Persib, yang memimpin tim sejak awal musim.

"Selain Persib, hanya ada lima klub yang belum mengganti pelatihnya. Bhayangkara, Persebaya, Arema, Bali dan Persita. Jadi, jika melihat itu, ada 12 klub yang mengganti pelatih dan ada beberapa dari mereka yang mengganti dua kali," ungkap Robert, Sabtu (22/1/2022).

Dia mengakui, bisa saja ini menjadi rekor dunia. Mengingat tidak banyak liga yang mengganti lebih dari lima puluh persen pelatihnya. "Apa yang kami lakukan? Apa filosofi di balik itu? Kamu harus relistis, kamu harus profesional dalam melakukan pendekatan (target)," kata Robert.

Robert mengakui, klub di Indonesia harus bisa melihat dari liga di negara maju. Yang mana pergantian pelatih hanya terjadi tidak sampai lima pelatih saja.

"Jika mengacu pada Liga Inggris sebagai contoh, kalian tidak banyak pelatih diganti. Padahal, itu liga terbaik di dunia dan punya ekspektasi tertinggi. Tapi mereka juga realistis (dengan target)," kata Robert.

 

Persib melakukan latihan rutin itu di Finn's Recreation Club, Canggu, pada akhir pekan. (Dok. Persib)

Antusias jalani latihan

Sedangkan terkait isu Covid-19 merebak di tengah jadwal padat kompetisi. Robert Rene Alberts mengaku, tidak khawatir dengan sebaran Covid-19 dalam tim. Hal ini, karena Persib menerapkan protokol kesehatan ketat dalam tim.

"Tim medis kami selalu memberikan informasi setiap saat, apa saja kabar terbarunya. Kami juga sebisa mungkin mengikuti protokol kesehatan yang berlaku karena memang itu harus dilakukan," kata Robert.

Mamang, ada banyak pendapat dari masing-masing individu dalam tim soal Covid-19 saat ini. Namun, dia bersyukur, tim tetap menghormati bagaimana tim menerapkan protokol kesehatan dalam tim.

"Tapi, saya melihat di dunia bahwa masyarakat sudah mulai berkegiatan normal, tidak ada larangan, ada orang-orang yang beranggapan menggunakan masker tidak membantu, jadi banyak informasi yang saling bertentangan di mana-mana," kata Robert.

Yang terpenting saat ini, ucap dia, adalah setiap orang bertanggung jawab atas diri masing-masing. Termasuk bagaimana pemain bertanggung jawab untuk tidak menyebarkan Covid-19 dalam tim.

Robert Rene Alberts mengakui, kondisi pemain saat ini dalam keadaan bagus. Menurutnya, tim antusias untuk kembali latihan.

"Setelah libur dua hari, saya bisa lihat itu sangat berguna bagi pemain. Bisa dilihat dari antusiasmenya, kami sudah tahu apa yang harus dilakukan dalam 14 laga tersisa," kata Robert usai latihan.

Robert mengakui tim sudah tahu apa yang harus dilakukan selama diberikan libur. Menurutnya, pemain tetap menjaga kondisi sehingga tidak diperlukan banyak adaptasi lagi.

Di sisi lain, proses adaptasi Persib dengan jadwal pertandingan pada malam hari dan padat telah dilalui dengan baik. Untuk itu, pelatih asal Belanda ini tidak khawatir untuk tantangan di sisa laga.

"Kami sudah belajar banyak setelah memainkan tiga pertandingan dan berada di Bali sekitar tiga pekan, ini sangat berguna dan kami harus melakukan persiapan lebih baik lagi di masa yang akan datang," kata Robert.

Setelah ini Persib akan menghadapi jadwal yang padat hingga akhir musim. Robert pun mengaku siap dengan tantangan tersebut demi meraih gelar juara.

 

"Ini akan menjadi sangat intensif, mungkin ini satu-satunya kompetisi di dunia yang memainkan jadwal seintensif ini," ujar Robert.

 
Berita Terpopuler