Kemenhub: 18 Pesawat Garuda Bisa Digunakan untuk Haji

Maskapai penerbangan yang disiapkan untuk pelaksanaan haji 1443 H adalah Garuda.

AMPELSA/ANTARA FOTO
Pesawat Garuda Indonesia memasuki area apron saat tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto Rahardjo, menyebut maskapai penerbangan yang disiapkan untuk pelaksanaan haji 1443 H adalah Garuda. Saat ini, jumlah armada yang bisa dioperasikan (servicable) ada 18 pesawat.

Baca Juga

"Kesiapan armada, Garuda Indonesia, total armada untuk airbus330-200, a330-300, a330-900, boeing 777-300 ada 37 pesawat. Total armada yang servicable (bisa dioperasikan saat ini) 18 pesawat," kata dia  dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi VIII DPR/RI, Senin (17/1).

Dalam paparannya, ia menyebut armada airbus 330-200 sebanyak 7 pesawat namun yang bisa dioperasikan satu pesawat. Armada airbus 330-300 sebanyak 17 dan servicable sembilan pesawat, airbus 330-900 tiga pesawat dan yang bisa digunakan dua pesawat, serta Beoing 777-300 tersedia 10 pesawat dan yang bisa digunakan enam pesawat.

Untuk persiapan bandara embarkasi/debarkasi, ia menyebut ada di 13 lokasi. Di antaranya Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Bandara Kualanamu Medan, Bandara Hang Nadim Batam, Bandara Minangkabau Padang, Bandara Sultan Mahmud Badarudin 2 Palembang, Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng, Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Adi Sumarmo Solo, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid di Lombok.

Terkait pengawasan transportasi udara selama penyelenggaraan angkutan haji tahun 1443 Hijriah, Kementerian Perhubungan disebut akan melakukan pengawasan atau //ramp check// di 13 bandar udara. Pengecekan ini dilakukan oleh Inspektur Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara dan Inspektur Kantor Otoritas Bandar Udara.

"Pada kesempatan rapat kerja hari ini, Kami menyarankan agar dalam pembahasan penentuan Armada Haji Tahun 2022 diharapkan Kementerian Agama dapat mempertimbangkan beberapa hal," ujarnya.

 

 

Ia menyebut perlu adanya sinkronisasi SE Satgas Covid-19 tentang pintu masuk dengan embarkasi haji. Kedua, Kemenag disebut perlu memperhatikan tipe pesawat udara yang digunakan di tiap-tiap kota, agar disesuaikan dengan kondisi bandara.

Kerjasama dengan ground handling perlu dilakukan di tiap-tiap Bandar Udara, disesuaikan dengan kemampuan dan ketersediaan peralatan yang memadai untuk tipe pesawat yang memadai. Selanjutnya, ia menyebut harus ada kerjasama dengan penyedia jasa perawatan pesawat untuk pelaksanaan perawatan rutin, serta menjamin ketersediaan spare part selama masa operasional Haji. 

 

"Kemudian, Kemenag diminta dapat berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk segala permasalahan yang mungkin terjadi terkait dengan pengoperasian pesawat udara," ucapnya. 

 
Berita Terpopuler