Infeksi Omicron Munculkan Gejala tak Biasa, 3 Jenis Ruam Kulit Bisa Jadi Pertandanya

Kenali tiga jenis ruam kulit yang bisa menjadi pertanda infeksi varian omicron.

Newsflash / Consejo Jenderal De Colegios Ofic
Lesi ungu sangat mirip dengan cacar air, campak, atau chilblains tampak pada pasien Covid-19. Gejala kulit ini juga ditemukan pada orang yang terinfeksi varian delta.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SARS-CoV-2 varian omicron tengah merebak di berbagai negara, termasuk Indonesia. Di Inggris, orang yang positif Covid-19 akibat infeksi omicron melaporkan gejala yang lebih ringan, dengan laporan resmi Inggris mengungkap bahwa risiko rawat inap 50-70 persen lebih rendah daripada delta.

Di antara gejala yang muncul, ada pertanda baru yang tak biasa, yaitu ruam kulit. ZOE Covid Symptom Study App mencatat tiga jenis ruam yang dilaporkan pasien positif Covid-19 infeksi omicron di Inggris, dilansir The Sun, Selasa (11/1/2022).

Baca Juga

1. Hives alias kaligata

Orang-orang yang melaporkannya mengatakan bahwa hives sering muncul secara tiba-tiba. Hives ditandai dengan adanya bintik merah, bengkak, dan sangat gatal.

Hives disebut juga dengan kulit melepuh atau kaligata. Hives sering kali muncul di area telapak tangan atau telapak kaki dan menimbulkan rasa sangat gatal.

Infeksi virus, seperti SARS-CoV-2, dapat menyebabkan gatal-gatal pada beberapa orang. Kasusnya lebih sering terjadi pada anak-anak.

2. Biang keringat

Penderita infeksi omicron juga ada yang melaporkan biang keringat yang muncul di seluruh di seluruh tubuh. Kasusnya lebih sering terjadi pada siku, lutut, dan punggung tangan serta kaki.

Biang keringat lazim dilaporkan oleh anak-anak yang positif Covid-19 akibat omicron. Sampai saat ini, kasusnya belum terlihat pada orang dewasa.

Dr David Lloyd mengatakan, dia telah melihat sekitar 15 persen anak-anak dengan kasus omicron yang dikonfirmasi mengembangkan bintik-bintik biang keringat. Mereka juga mengalami kelelahan, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan yang tampaknya sesuai dengan gejala varian paling umum yang dilaporkan sejauh ini pada orang dewasa.

3. Chilblains alias perniosis

Kondisi terakhir yang berhubungan dengan kulit adalah ruam yang mirip dengan chilblains. Beberapa pasien telah melaporkan lesi ungu atau merah yang menonjol di atas kulit.

Chilblains terlihat mirip dengan Covid toes yang telah lama dilaporkan sebagai gejala orang yang tertular varian lain dari Covid-19. Tampaknya, siapapun dari segala usia bisa mengalami Covid toes.

Meskipun demikian, dalam laporan, tampaknya anak-anak dan remaja lebih menderita dengan kondisi tersebut. Covid toes biasanya tampak sebagai lesi berwarna ungu atau merah di jari-jari kaki pasien.

Beda gejala infeksi varian omicron dan delta. - (Republika)

Selain ruam, data dari aplikasi ZOE menunjukkan bahwa orang dengan omicron mengalami pilek, tenggorokan kering atau gatal, sakit kepala, kelelahan, dan bersin-bersin. Nyeri punggung bawah, nyeri otot, dan keringat malam juga merupakan gejala utama.

Baca juga : Gejala Omicron di Kulit, Bibir, dan Kuku Bisa Jadi Tanda Darurat

"Ini artinya kita perlu menyadari bahwa infeksi omicron telah berubah menjadi penyakit yang lebih dari sekadar pilek," kata professor Tim Spector dari King's College London.

Para ahli di ZOE sebelumnya telah menyusun 21 gejala teratas Covid-19. Karena varian telah berkembang dan berubah, daftar ini juga telah berubah.

Gejala teratas yang harus diwaspadai saat saat ini meliputi pilek, sakit kepala, bersin-bersin, sakit tenggorokan, batuk terus menerus, kelelahan, kehilangan fungsi indra penciuman dan perasa.

 
Berita Terpopuler