Tanpa Vaksin Booster, Ibu Hamil Berisiko Lahirkan Bayi Prematur Kalau Kena Covid-19

Ibu hamil di Inggris diserukan untuk mendapatkan dosis booster vaksin Covid-19.

Pixabay
Ibu hamil (Ilustrasi). Pemberian dosis booster vaksin Covid-19 bagi ibu hamil penting karena ada risiko untuk melahirkan secara prematur yang mencapai 20 persen andaikan kena Covid-19.
Rep: Puti Almas Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Setiap perempuan yang sedang mengandung atau hamil disarankan segera mendapatkan dosis tambahan atau booster vaksin Covid-19 untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru. Pemberian suntikan ketiga penting karena ada risiko untuk melahirkan secara prematur yang mencapai 20 persen.

"Jika ibu hamil tertular Covid-19, terutama pada trimester terakhir kehamilan, ada risiko kelahiran prematur hingga 20 persen," ujar Jeremy Brown, profesor di Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI), Inggris, dilansir The Sun, Selasa (11/1/2022).

Data dari Sistem Pengawasan Obstetri Inggris menunjukkan bahwa 96,3 persen ibu hamil yang dirawat di rumah sakit dengan gejala Covid-19 antara Mei hingga Oktober 2021 tidak divaksinasi. Sepertiga di antaranya atau sekitar 33 persen membutuhkan bantuan pernapasan.

Sementara itu, sekitar satu dari lima perempuan yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 melihat bayi mereka lahir prematur dan dilarikan ke unit neonatal. Saat ini, varian yang cenderung beredar, omicron menjadi kekhawatiran bahwa penularan dapat terjadi dengan mudah, termasuk kepada ibu hamil.

Baca Juga

Vaksinasi dosis penguat dianggap dapat memberi perlindungan dari varian ini.  Data terbaru juga menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 aman bagi ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Pemberiannya juga disebut tidak berdampak apapun pada kesuburan.

Sejak April 2021, sekitar 84 ribu ibu hamil telah menerima satu dosis dan lebih dari 80 ribu telah menerima dua dosis vaksin Covid-19. Edward Morris, Presiden Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, menyambut kampanye nasional vaksinasi sebagai cara penting untuk memperkuat pesan yang sangat jelas kepada para ibu hamil bahwa vaksinasi memberikan perlindungan terbaik bagi mereka dan bayi dari penyakit wabah ini.

"Kami mendesak semua ibu hamil untuk mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin dan untuk mendapatkan booster tiga bulan setelah dosis kedua," kata Morris.

Lebih lanjut, Morris menyatakan, sangat prihatin karena masih banyak ibu hamil yang belum divaksinasi Covid-19. Ia menyebut, kampanye akan membantu meyakinkan mereka bahwa vaksinasi itu aman dan efektif.

"Ibu hamil lebih rentan sakit parah akibat Covid-19, dan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko melahirkan prematur, dan bayi lahir dalam keadaan meninggal," kata Morris.

Boleh salip antrean

Ibu hamil di Inggris kini tidak perlu mengantre panjang untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19. Kebijakan itu keluar setelah Komite Bersama untuk Vaksinasi dan Imunisasi mempertimbangan bahwa ibu hamil termasuk kategori yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19.

Menurut petugas medis, empat bayi baru lahir dan 17 calon ibu telah meninggal karena Covid-19 di Inggris sejak Mei. Sebanyak 96 persen ibu hamil yang dirawat di rumah sakit dan belum divaksin menunjukkan risiko infeksi secara signifikan lebih tinggi.

Ibu hamil di masa pandemi. - (Republika.co.id)

JCVI telah menambahkan kategori ibu hamil ke dalam enam kelompok prioritas bersama kelompok dengan masalah kesehatan serius. Artinya, ibu hamil akan mendapatkan perlakuan khusus di pusat vaksinasi dan mendapat prioritas dalam antrean demi memudahkan mereka divaksinasi.

Prof Wei Shen Lim, Kepala Covid-19 di JCVI, mengatakan bahwa mendapatkan vaksin akan jauh lebih aman bagi ibu hamil daripada terinfeksi Covid-19. Sementara itu, dr Edward Morris selaku presiden Royal College of Obstetricians and Gynaecologists menyebut, sangat penting untuk ibu hamil untuk bisa dengan mudah mengakses vaksin dosis ketiga atau booster.

"Ibu hamil yang mendapatkan gejala Covid-19 memiliki peningkatan risiko melahirkan prematur atau bayi lahir tak bernyawa," kata Lim, dilansir The Sun, Jumat (17/12/2022).

 
Berita Terpopuler