Siswa di Ciamis Senang Bisa PTM 100 Persen

Dengan PTM, siswa merasa lebih cepat mengerti pelajaran dibandingkan sekolah daring.

Republika/Bayu Adji P.
Siswa di SDN 1 Cikoneng, Kabupaten Ciamis, melaksanakan PTM secara 100 persen, Senin (10/1). Bayu Adji P.
Rep: Bayu Adji P Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Sekolah-sekolah di Kabupaten mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara 100 persen mulai Senin (10/1/2022). Pelaksanaan PTM 100 persen dilakukan lantaran daerah itu telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1.

Baca Juga

Berdasarkan pantauan Republika.co.id di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Cikoneng, Kabupaten Ciamis, para siswa sudah seluruhnya masuk sekolah. Namun, waktu belajar siswa di sekolah, masih dibatasi hanya empat jam pelajaran.

"Sesuai edaran Pak Bupati, kami mengikuti instruksi bahwa PTM sudah boleh dilaksanakan 100 persen, tapi tetap menerapkan prokes (protokol kesehatan)," kata Nunung Nurmala, guru Kelas 5 SDN 1 Cikoneng, Senin.

Menurut dia, setiap siswa harus selalu menggunakan masker. Sekolah juga telah menyediakan tempat cuci tangan di depan setiap kelas.

Meski PTM sudah berjalan 100 persen, Nunung menjelaskan, waktu pelajaran masih dibatasi. Siswa hanya belajar selama empat jam pelajaran di sekolah tanpa ada waktu istirahat.

Siswa di SDN 1 Cikoneng, Kabupaten Ciamis, melaksanakan PTM secara 100 persen, Senin (10/1). - (Republika/Bayu Adji P.)

"Per jam pelajaran 35 menit, tak pakai istirahat. Jadi siswa masuk pukul 07.00 WIB, pulang pukul 10.30 WIB," kata dia.

Salah seorang siswa kelas V, Gian Azhar (10), mengaku lebih enak belajar di sekolah. Sebab, belajar di sekolah banyak temannya. Apabila belajar secara daring, Gian mengaku sering bosan di rumah.

"Di sekolah juga lebih paham materi. Kalau tidak paham, bisa langsung tanya gurunya," kata dia.

Menurut dia, pada semester ganjil kemarin, ia masih PTM secara bergantian. Sehari belajar di rumah, sehari belajar di sekolah.

Ia berharap, PTM 100 persen dapat terus dilakukan. Dengan begitu, ia tak perlu lagi belajar secara daring di rumah. 

"Mudah-mudahan juga virus Corona cepat hilang," kata dia.

Sementara siswa lainnya, Shifa (11) juga mengaku lebih senang belajar di sekolah. Sebab, ia dapat lebih memahami materi apabila belajar secara langsung. 

"Kalau belajar daring gak ada yang bisa ditanya. Harapannya juga Covid-19 cepat hilang biar belajar normal lagi," kata perempuan kelas 6 SD itu.

 

Menurut Nunung, pelaksanaan PTM 100 persen juga disambut antusias oleh siswa dan orang tua. Para guru juga lebih mudah dalam memahami pembelajaran.

"Daripada daring, orang tua juga capek. Guru juga capek," kata dia.

Ia menambahkan, pelaksanaan PTM 100 persen di sekolahnya juga tak mendapat penolakan dari para orang tua. Orang tua disebut justru banyak yang mengeluh apabila anak belajar secara daring. 

Nunung mengatakan, PTM 100 persen baru kali pertama dilakukan. Pada semester lalu, PTM masih dilalukan secara terbatas dengan kapasitas maksimal 50 persen.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Asep Saeful Rahman, mengatakan, PTM sudah dapat dilakukan 100 persen lantaran cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di daerahnya telah mencapai lebih dari 70 persen untuk masyarakat umum dan 60 persen untuk lansia. Saat ini, Kabupaten Ciamis juga telah menerapkan PPKM Level 1.

Siswa di SDN 1 Cikoneng, Kabupaten Ciamis, melaksanakan PTM secara 100 persen, Senin (10/1). - (Republika/Bayu Adji P.)

"Jadi sudah bisa PTM 100 persen semua," kata dia.

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, mengatakan, sesuai dengan Keputusan Bersama 4 Menteri, apabila sudah menerapkan PPKM Level 1, sekolah di daerah itu diperbolehkan untuk melaksanakan PTM secara langsung. Sementara berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terakhir, Kabupaten Ciamis sudah berada di Level 1.

"Alhamdulillah untuk Kabupaten Ciamis sampai Jumat (7/1) cakupan vaksinasinya sudah melampaui target, yaitu 71,56 persen dan konfirmasi positif sudah kosong sejak tiga bulan lalu," kata dia. 

Ia menambahkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis juga sudah melakukan survei terkait kelayakan sekolah untuk menerapkan PTM. Menurut dia, semua sekolah sudah siap melaksanakan PTM.

Kendati demikian, pelaksanaan PTM akan terus dievaluasi setiap seminggu sekali. Karena itu, diharapkan pihak sekolah lebih aktif dalam memberikan laporan. 

"Pelaksanan PTM harus tetap melaksanakan prokes yang ketat seperti jaga jarak, pakai masker mencuci tangan, dan yang lebih penting di setiap sekolah wajib menyediakan sarana prasarana prokes seperti tempat cuci tangan dan lain-lain," ujar Herdiat. 

 

 

 
Berita Terpopuler