Orang Terobsesi Gosip Selebritas Sedikit Kurang Cerdas?

Studi di Hungaria ungkap kecenderungan kognitif penikmat gosip selebritas

EPA
Warga Hungaria menikmati konser Yungblud (2019). Studi di Hungaria kaitkan pemujaan berlebihan terhadap selebritas dengan tingkat kecerdasan.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Gosip selebritas telah menjadi industri yang berkembang sejak lama dan banyak orang ingin tahu kabar apa yang sedang hangat. Sering dipandang sebagai kebiasaan negatif, gosip, di satu sisi, tertanam dalam sifat manusia dan juga dapat membantu menjalin hubungan dalam beberapa kasus.

Menurut seorang antropolog Inggris, psikolog evolusioner, dan spesialis perilaku primata, RIM Dunbar, gosip dalam arti luas memainkan sejumlah peran berbeda dalam pemeliharaan kelompok fungsional sosial sepanjang waktu. Namun, sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan temuan kontroversial dan lucu terkait dengan kebiasaan pemujaan berlebihan terhadap selebritas.

Temuan ini kontroversial karena penelitian itu dianggap sedikit merendahkan orang yang sangat menikmati gosip selebritas dengan menyebut bahwa mereka ternyata sedikit kurang cerdas. Alhasil, temuan penelitian ini berubah menjadi bahan gosip juga.

Studi tersebut dilakukan pada 1.763 orang dewasa Hungaria. Studi yang diterbitkan dalam BMC Psychology berjudul "Tinjauan Ulang  terhadap Pemujaan Selebritas dan Keterampilan Kognitif: Menerapkan Teori Kecerdasan Dua Faktor Cattell dalam Studi Cross-Sectional".

Kecerdasan dinilai melalui tes kosa kata sebanyak 30 kata dan tes substitusi simbol digit. Seperti dilansir PsyPost, penulis studi tersebut mengatakan bahwa minat penelitian pada topik pemuja selebritas berlangsung hampir dua dekade.

Baca Juga

Dari beberapa penelitian selama periode itu, studi terkini menunjukkan ada hubungan langsung antara pemujaan terhadap selebritas dan kinerja pada dua tes kognitif. Hal itu masih terlihat bahkan setelah mengontrol karakteristik demografis, pendapatan saat ini, kekayaan materi, dan pandangan seseorang terhadap harga dirinya.

Ada kecenderungan lemah hingga sedang pada mereka yang menunjukkan kekaguman paling kuat pada selebritas favorit untuk memiliki keterampilan kognitif yang lebih rendah. Keterampilan itu diukur menggunakan berbagai ukuran kognitif.

"Meski lemah, kami menemukan ada kecenderungan mereka yang menunjukkan kekaguman besar terhadap selebritas favoritnya memiliki keterampilan kognitif yang lebih rendah, ini menunjukkan bahwa hasil studi sebelumnya bukan hanya karena kebetulan," tulis studi itu dilansir Times Now News, Ahad (9/1/2022).

Peneliti menuliskan bahwa hasil penelitian mereka juga mendukung temuan terdahulu yang menunjukkan bahwa perilaku berlebihan, seperti pemujaan selebritas, mungkin dapat mengganggu fungsi kognitif. Peneliti memperkirakan hal itu mungkin karena peningkatan fokus dan energi yang diinvestasikan dalam perilaku ini yang menjadi dominan dalam kehidupan individu.

 
Berita Terpopuler