Masjidil Haram Siapkan Mushaf Digital bagi Tunanetra 

Rak khusus sedang disiapkan untuk 100 perangkat braille elektronik.

Flickr
mushaf Alquran digital (ilustrasi)
Rep: Mabruroh Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Sebuah Alqur'an digital sedang diperkenalkan di Masjidil Haram Makkah untuk membantu Muslim tunanetra. Alquran digital ini disiapkan untuk memungkinkan pengunjung dan peziarah tunanetra dapat membaca ayat-ayat kitab suci Islam dengan lebih mudah.

Ghazi Al-Thubyani, dari Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, mengatakan rak khusus sedang disiapkan untuk 100 perangkat braille elektronik yang telah dirancang untuk tunanetra. Perangkat ini didesain dengan panjang enam inci dan lebar empat inci, sehingga pengguna dapat berpindah halaman dengan mudah ketika menggunakan sel braille berkualitas tinggi.

“Setiap sel dapat menampung enam titik putus-putus, serta 10 tombol digital yang memungkinkan pengguna memasukkan nomor halaman untuk navigasi cepat, serta tombol rotasi. Mereka juga dapat menggulir baris di setiap sisi teks dalam huruf braille,” kata Al-Thubyani dilansir dari Arab News, Senin (28/12). 

“Layanan ini akan segera diberikan. Kami hampir selesai menyiapkan rak untuk perangkat ini agar dapat dijangkau oleh para jamaah yang tidak dapat melihat yang mengunjungi masjid suci,” sambungnya.

Selain Alquran digital ini, pihaknya masih tetap menyediakan Alquran braille biasa. Selain itu, juga tersedia braille yang khusus diperuntukkan bagi anak-anak tunanetra untuk membantu mereka belajar tentang tauhid dan dasar-dasar Islam.

 

 

Muslim tunanetra dan tunanetra mengalami tantangan saat membaca Al-Qur'an yang tersedia dalam huruf braille. Mereka harus memiliki hingga enam volume kertas untuk membaca kitab suci setebal 600 halaman itu. 

Sebagai bagian dari rencananya untuk mendigitalkan layanan yang diberikan, kepresidenan telah melakukan segala upaya untuk memfasilitasi pengalaman masyarakat ketika mengunjungi Dua Masjid Suci

Al-Thubyani mengatakan bahwa proyek ini memakan waktu hampir 10 bulan, berfokus pada Alqur'an. Fase kedua proyek nanti akan ada penjelasan Al-Qur'an yang ditambahkan menggunakan teknologi yang sama.

“Kepresidenan ingin memanfaatkan teknologi dalam semua layanannya di Dua Masjid Suci dan bahwa rencana mereka sesuai dengan Visi Kerajaan 2030,” tambahnya.

Misha'al Al-Harasani, yang memimpin tim yang menciptakan perangkat baru, sebelumnya menggambarkan penemuannya sebagai papan elektronik dengan 28 karakter. Setiap karakter memiliki enam huruf braille, dan halaman papan berisi 28 baris 

“Para tunanetra dapat membaca Alqur'an dengan mudah dan menavigasi halaman dengan cara yang sama seperti seluruh Alqur'an terdaftar di papan tulis,” ujar  Al-Harasani.

 

 

Dia menjelaskan bagaimana mus'haf digital akan memudahkan proses membaca Alqur'an bagi tunanetra, dibandingkan dengan Alqur'an versi reguler di braille.

Para tunanetra membaca Alqur'an dalam huruf braille dalam enam jilid besar yang menyulitkan mereka untuk mencapai halaman, bagian, atau surah. Membawa dan menyimpannya juga sulit, karena ukurannya.

Dia terinspirasi untuk membuat mus'haf digital ketika dia mengunjungi Kompleks Raja Fahd untuk Percetakan Alqur'an di Madinah untuk berpartisipasi dalam seminar pengajaran Alqur'an bagi mereka yang berkebutuhan khusus.

“Dengan bantuan tim saya, saya meneliti bacaan Alqur'an untuk mereka yang berkebutuhan khusus, terutama untuk tunanetra. Dan dari sana, ide untuk membuat mus'haf digital untuk tunanetra muncul,” terangnya. 

 

Al-Harasani yang juga sebelumnya menciptakan ponsel, mata uang, dan kursi penumpang pesawat bagi tunanetra  mengatakan bahwa bagian dari tim yang bekerja dengannya adalah individu tunanetra.

 
Berita Terpopuler