Cetak Sejarah, Pereli Wanita Arab Saudi Siap Beradu dalam Ajang Reli Dakar

Mashael Al-Obaidan menjadi wanita Arab Saudi pertama yang mengikuti Reli Dakar.

@Mashael_Rally
Cetak Sejarah, Pereli Wanita Arab Saudi Siap Beradu dalam Ajang Reli Dakar. Mashael Al-Obaidan (33 tahun) menjadi wanita Saudi pertama yang akan mencetak sejarah persaingan Reli Dakar. Al-Obaidan mengaku siap untuk debut perdananya di ajang yang paling menantang di Dakar Rally 2022 yang akan berlangsung pada 2-14 Januari mendatang.
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Mashael Al-Obaidan (33 tahun) menjadi wanita Saudi pertama yang akan mencetak sejarah persaingan Reli Dakar. Al-Obaidan mengaku siap untuk debut perdananya di ajang yang paling menantang di Dakar Rally 2022 yang akan berlangsung pada 2-14 Januari mendatang. 

Baca Juga

Banyak hal yang harus dilakukannya untuk debutnya, termasuk mempersipkan stamina dan mentalnya. Ia bahkan harus berlatih menaiki tangga darurat gedung secepat mungkin.

“Itu menantang karena tidak ada jendela, tidak ada angin sepoi-sepoi, dan Anda tidak tahu seberapa jauh yang harus ditempuh. Anda pikir kaki Anda tidak akan membawa Anda lagi, lalu Anda naik ke atap dan mencapai ketinggian dengan pemandangan luar biasa di puncak ini,” ungkapnya. 

Persiapan lainnya, ia berlatih di padang pasir di Arab Saudi selama 12 hari untuk melaju melintasi gelombang bukit pasir dan medan berbatu. Ia berangkat dengan Can-Am Maverick yang dibuat khusus bersama co-drivernya Ashley Garcia.

“Saya telah berlatih di padang pasir di Saudi dengan pelatih pribadi, mengenakan jaket dan helm saya dan fokus pada membangun stamina saya dengan fokus pada kekuatan mental saya,” ujar Mashael Al-Obaidan dilansir dari Arab News, Rabu (22/12).

Ia juga mengaku baru saja kembali dari Dubai untuk melakukan tes dengan South Racing selama empat atau lima hari di bukit pasir Empty Quarter. Al-Obaidan mengatakan dia menyukai petualangan dan alam.

Menurutnya, Dakar menggabungkan semua ini dengan kecepatan, keterampilan teknis, dan mesin yang bertenaga. Maret lalu, Al-Obaidan memenangkan kelas T3 dalam tur Piala Dunia Baja Lintas Negara yang diadakan di Provinsi Timur Kerajaan.

Al-Obaidan tidak pernah yakin dengan apa yang dikatakan orang-orang dengan hobinya tersebut. Ia selalu ragu, tetapi ternyata itu hanyalah kekhawatirannya saja. Ia justru mendapatkan cinta dan dukungan.

Salah seorang gurunya ketika masih duduk di bangku sekolah, bahkan mengaku mengikuti beritanya di surat kabar. Al-Obaidan seolah mewakili mimpinya yang tidak terwujud. 

“Dia mengatakan kepada saya sesuatu yang dia tidak pernah berbagi dengan siapa pun sebelumnya. Dia bilang dia selalu jatuh cinta dengan reli dan mengikutinya di surat kabar. Itu adalah mimpi baginya untuk bersaing dalam reli dan dia mengatakan betapa bahagianya dia karena saya mewujudkan mimpinya,” kata Al-Obaidan.

 

Mashael Al-Obaidan memiliki sejarah yang panjang hingga akhirnya jatuh cinta pada dunia balapan. Al-Obaidan mulai balapan ketika dia masih kecil bersama ayahnya. 

Apa yang dilakukan bersama ayahnya dan kecintaannya pada gurun dan petualangan off-road dengan sepeda quad, akhirnya berubah menjadi hobi, kemudian hasrat untuk bepergian dan bersaing. “Ayah saya memberi saya sebuah quad sebagai hadiah ketika saya masih kecil, dan saya tumbuh menjelajahi dunia kereta, sepeda motor trail, dan sepeda motor sejak usia muda,” katanya. 

“Saat belajar di AS untuk gelar master saya, saya akan naik van kemping VW dan pergi tur selama berbulan-bulan pada suatu waktu. Saya akan mengunjungi sumber air panas, air terjun, atau menyelam scuba. Begitulah cara saya menemukan diri saya dan mulai mengambil kursus sepeda motor trail, yang menjadi hobi, dan mendapatkan lisensi sepeda motor,” ujarnya.

Ketika ia kembali ke Arab Saudi, ia segera menghubungi Federasi Otomotif & Sepeda Motor Saudi untuk ikut berkompetisi. Sebuah pertandingan yang sebelumnya dilarang untuk perempuan di Saudi, namun sejak 2018 larangan tersebut telah dicabut. 

“Saya ingin balapan lagi dan lagi. Ketika Anda melakukan itu, Anda memahami diri sendiri dan di mana Anda berdiri. Pada tahap ini, saya bertahan dengan kelas T3 tetapi ke depan saya ingin balapan di T1. Saya masih harus banyak belajar,” ucapnya.

 
Berita Terpopuler