Empat Agenda Muktamar ke-IV Wahdah Islamiyah

Ada beberapa isu penting yang dibahas oleh pokja-pokja di Muktamar ke-IV.

Wahdah.or.id
Wahdah Islamiyah
Rep: Fuji Eka Permana Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah (DPP WI) sedang menggelar Mukhtamar ke-IV bertema 'Mewujudkan Indonesia Jaya dengan Pendidikan Paripurna dalam Wasatiyah Islam' pada 19-22 Desember 2021. Ada empat agenda utama yang dibahas dalam Muktamar ke-IV ini.

Baca Juga

Ketua Steering Committee (SC) Muktamar ke-IV Wahdah Islamiyah, Ustaz Syaibani Mujiono, mengatakan, ada empat agenda penting dalam Muktamar ini. Pertama, laporan pertanggungjawaban pengurus Wahdah Islamiyah periode 2016-2021. Kedua, pemilihan kepengurusan Wahdah Islamiyah periode 2022-2026.

"Ketiga, pembahasan materi-materi Muktamar. Ada 12 kelompok kerja (pokja) yang membahas materi-materi Muktamar," kata Ustaz Syaibani kepada Republika, Senin (20/12).

Ia menerangkan, ada beberapa isu penting yang dibahas oleh pokja-pokja di Muktamar ke-IV ini. Di antaranya membahas isu ekonomi, langkah strategisnya menjalankan program satu rumah-satu pengusaha yang sudah diluncurkan di grand opening Muktamar ke-IV.

Ia menambahkan, pokja lainnya membahas ketahanan keluarga, teknologi informasi, pendidikan paripurna yakni konsep pendidikan yang dirumuskan Wahdah Islamiyah, kesehatan, program 1.000 hafizul Quran dan lain-lain. Wahdah Islamiyah akan melanjutkan program satu rumah satu hafizul Quran, Insya Allah di tahun 2026 akan ada 1.000 hafizul Quran.

 

 

Ustaz Syaibani menyampaikan, agenda keempat, membuat rekomendasi. Tentu akan ada keputusan hasil Muktamar terkait rencana strategis lima tahun mendatang. "Dan, keputusan-keputusan lainnya yang sifatnya strategis untuk dibahas di musyawarah kerja nasional nanti Januari atau Februari 2022," ujarnya.

Ia menambahkan, salah satu wewenang Muktamar adalah pemilihan pengurus pusat Wahdah Islamiyah. Di antaranya memlih Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah, Ketua Dewan Syariah, Ketua Dewan Syuoro, dan Ketua Dewan Pengawas Keuangan.

Ustaz Syaibani mengungkapkan, pemilihan Ketua Umum di Wahdah Islamiyah cukup unik. Ia menerangkan, di rangkaian sidang ada sidang formatur, nanti mereka akan menyaring nama-nama calon ketua umum. 

"Selama ini kebiasaan kita mufakat untuk memilih Ketua Umum DPP (Wahdah Islamiyah), ketua dewan-ketua dewan nanti dilihat secara proporsional siapa yang paling layak, itu didiskusikan, selama ini untuk ketua umum mufakat, untuk nama-nama (calon ketua umum) itu nanti dijaring di formatur," jelasnya.

 

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah, Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin, mengungkap alasan Wahdah Islamiyah menggunakan kata ‘paripurna’ dalam tema Muktamar ke-IV.

"Kali ini kami ingin lebih menegaskan makna pendidikan, di mana tidak sebatas pada pendidikan konvensional yang kita kenal, seperti sekolah formal maupun non formal, tapi juga pendidikan yang menyeluruh," kata Ustaz Zaitun, Kamis (9/12).

Ustaz Zaitun mengatakan, melalui tema dan program pendalaman pendidikan ini, diharapkan akan lahir generasi yang bukan hanya ahli dalam bidang keilmuan, tapi juga memiliki akhlak mulia, berwawasan kebangsaan yang baik, juga memiliki perspektif ketahanan keluarga yang kuat.   

"Ini menjadi salah satu target Wahdah Islamiyah, selain mencetak generasi Muslim yang istimewa dan bermutu tinggi, juga keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah, dan itu semua harus diawali dengan pendidikan, pencerahan, dan pembekalan yang mendalam dan konsisten," ujarnya.

 

Ustaz Zaitun meyakini sepenuhnya bahwa perbaikan umat dan bangsa itu kuncinya dengan islah (perbaikan). Caranya adalah dengan pendidikan yang luas, dalam, dan terpadu. Artinya semuanya dimulai dari pendidikan.

 
Berita Terpopuler