Pakar Penyakit Menular AS Peringatkan Dimulainya Gelombang Omicron

Untuk mencegah penyebaran omicron, vaksinasi harus segera digencarkan.

ANTARA/Aprillio Akbar
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Jakarta, Jumat (17/12). Pakar penyakit menular Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci mengatakan bahwa Omicron, varian dari virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19 telah melanda seluruh dunia.
Rep: Puti Almas/Mabruroh/Dian Fath Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pakar penyakit menular Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci mengatakan bahwa Omicron, varian dari virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19 telah melanda seluruh dunia. Ia memperingatkan bahwa penyebaran dapat terus berlanjut dan menyebabkan fasilitas kesehatan tidak mampu menangani lonjakan kasus. 

Baca Juga

Fauci mengatakan bahwa semua orang di Amerika harus segera divaksinasi. Gelombang infeksi virus dapat terjadi dengan cepat, berbeda dari optimisme yang diproyeksikan oleh Pemerintah AS yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden 10 bulan lalu, di mana ia mengatakan bahwa kemungkinan Natal pada 25 Desember tahun ini akan berlangsung normal, tanpa pembatasan terkait pandemi Covid-19. 

Fauci mengatakan bahwa harapan kembali normal tersebut bisa diterima. Namun, satu hal yang diketahui saat ini adalah bahwa kondisi tidak dapat diprediksi terkait penyebaran Covid-19, melihat dari situasi selama dua tahun terakhir pandemi berlangsung. 

“Namun satu hal yang diketahui dari pengalaman hampir dua tahun dengan virus ini adalah bahwa itu benar-benar sangat tidak dapat diprediksi,” ujar Fauci, dilansir Times of Israel, Senin (20/12). 

Pemerintah AS sebelumnya memprediksi penyebaran dan lonjakan kasus Covid-19 terjadi dengan kedatangan pelancong internasional yang berlibur ke negara itu. Fauci mengatakan bahwa orang-orang yang telah divaksinasi dan mendapatkan dosis ketiga atau booster seharusnya baik-baik saja, jika mereka menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker di area publik. 

Menurut Fauci, ada kemungkinan bahwa lonjakan kasus Covid-19 yang para terjadi akibat Omicron. Karena itu, ia menegaskan bahwa penting masyarakat mendapatkan booster dan ketersediaan pengujian atau tes Covid-19 ditingkatkan. 

Varian Omicron telah membuat dunia kembali ketakutan. Meskipun tingkat keparahannya belum terbukti melebihi varian delta, Omicron menyebar lebih cepat.

Varian Omicron Covid-19 diindentifikasi pertama kali  di Afrika Selatan. Dr Unben Pillay di Afrika Selatan mengaku menangani lusinan pasien sakit setiap hari, namun dia tidak harus mengirim siapa pun ke rumah sakit.

 

Itulah salah satu alasan mengapa dia bersama dengan dokter dan ahli medis lainnya menduga, bahwa versi Omicron benar-benar menyebabkan Covid-19 yang lebih ringan daripada Delta, meskipun varian ini menyebar lebih cepat. “Mereka mampu mengelola penyakit di rumah. Sebagian besar telah pulih dalam periode isolasi 10 hingga 14 hari,” kata Pillay tentang pasiennya.

Menurut Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afrika Selatan, hanya sekitar 30 persen dari mereka yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir yang sakit parah. Jumlah itu  kurang dari setengah tingkat seperti selama minggu-minggu pertama gelombang pandemi sebelumnya.

Pemerintah Peru melaporkan kasus pertama COVID-19 varian Omicron di negaranya, kata pejabat kementerian kesehatan pada Ahad (19/12). Saat ini varian Omicron menyebar cepat di seluruh dunia sehingga menyebabkan kekhawatiran tentang dampak potensial terhadap ekonomi dan perlunya karantina wilayah lanjutan.

Menteri Kesehatan Hernando Cevallos mengatakan kepada wartawan bahwa empat kasus varian terdeteksi di negara Amerika Selatan itu, yang melaporkan total kematian per kapita tertinggi di dunia sejak pandemi melanda awal 2020. "Seorang pelancong dari Afrika Selatan tiba di negara kami, sementara tiga di antaranya ditemukan di Peru dan kami sedang melakukan tindakan yang diperlukan untuk menindaklanjuti dan melacak kontak," katanya.

Negara Andes berpenduduk sekitar 33 juta orang itu mencatat total 2,26 juta kasus dan sekitar 202.000 kematian COVID-19.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada Kamis (16/12) mengumumkan kasus pertama varian Omicron. Orang pertama di Indonesia yang terkonfirmasi positif varian baru COVID-19 tersebut merupakan salah satu petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet, Jakarta. Ia diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

 
Berita Terpopuler