China Tekan Perusahaan Jerman Setop Gunakan Komponen Lithuania

Tekanan ini sebagai respons atas sikap Lithuania yang memberi akses ke Taiwan.

AP/Andy Wong
Presiden China Xi Jinping.
Rep: Lintar Satria Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Dua orang sumber mengatakan China menekan perusahaan suku cadang mobil Jerman, Continental berhenti menggunakan komponen dari Lithuania. Laporan ini muncul saat hubungan diplomatik Beijing dan Vilnius memanas mengenai status Taiwan.

Langkah terhadap Continental salah satu contoh bagaimana gesekan diplomatik China-Lithuania merebet ke urusan bisnis di era rantai pasokan global dan berdampak pada industri mobil Jerman, salah satu pilar ekonomi paling menguntungkan bagi negara tersebut.

China yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya menurunkan hubungan diplomatik dengan Lithuania bulan lalu setelah Taiwan membuka kantor perwakilannya di Vilnius. Tahun lalu, pemerintah koalisi Lithuania mengizinkan Taiwan membuka kantor perwakilan sebagai bentuk dukungan bagi 'mereka yang memperjuangkan kebebasan' di pulau tersebut.

Continental merupakan salah satu perusahaan suku cadang terbesar di dunia dan memiliki pabrik di Lithuania. Pabrik di negara itu memproduksi sebagian besar suku cadang elektronik seperti kontroler untuk pintu dan kursi dan mengekspornya ke berbagai klien di seluruh dunia termasuk China.

Pada Sabtu (18/12) sumber industri mobil Jerman mengatakan tekanan tidak hanya dirasakan oleh Continental, tapi juga puluhan perusahaan lainnya yang sebagian besar bergerak di sektor otomotif dan pertanian.

Continental yang memasok semua produsen mobil terbesar di Jerman menolak memberikan komentar apakah diminta pemerintah China untuk memutus hubungan dengan Lithuania.

Baca Juga

Kementerian Luar Negeri Cina membantah menekan perusahaan multinasional untuk tidak menggunakan produk Lithuania dan mengatakah perusahaan-perusahaan tidak lagi percaya pada Lithuania.

"Praktik 'satu Cina, satu Taiwan' sangat menganggu urusan dalam negeri China dan melanggar kepentingan utama China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China.

"Saya mendengar banyak perusahaan China yang tidak lagi menjadikan Lithuania sebagai mitra terpercaya, Lithuania harus melihat diri mereka sendiri alasan mengapa perusahaan-perusahaan Lithuania menghadapi kesulitan dalam melakukan kerja sama ekonomi dan perdagangan di China," tambahnya.

China telah menekan beberapa negara agar menurunkan atau memperburuk hubungan mereka dengan Taiwan yang dikelola secara otonomi. Pada awal bulan ini salah satu petinggi pemerintah dan industri mengatakan China meminta perusahaan-perusahaan multinasional untuk memperlemah hubungannya dengan Lithuania atau tidak dapat mengakses pasar China.

Pasar langsung Lithuania ke China biasa saja. Tapi ratusan perusahaan Lithuania mengekspor produk-produk mereka seperti furnitur, laser, makan dan baju ke perusahaan multinasional yang menjualnya ke China.

"Perusahaan-perusahaan di Lithuania telah berhasil mengintegrasikan diri mereka sendiri ke rantai pasokan internasional, sehingga tekanan ekonomi China mungkin menciptakan berbagai disrupsi bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Lithuania," kata Kementerian Luar Negeri Lithuania.

"Kami memantau dengan sesama, menganalisis dan mengevaluasi setiap kasus, termasuk perusahaan-perusahaan Jerman, (kami) mencari solusi jangka panjang dan cara untuk mengembalikan arus perdagangan dengan China," tambahnya.

 
Berita Terpopuler