Jepang Jadikan Vaksin Covid-19 Moderna Sebagai Booster

Jepang setujui pemberian vaksin Covid-19 Moderna untuk dosis penguat (booster).

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksin Covid-19 Moderna telah mendapat persetujuan untuk digunakan sebagai dosis penguat (booster) di Jepang.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Jepang secara resmi menyetujui pemberian vaksin Covid-19 Moderna untuk program dosis penguat (booster). Sebelumnya, vaksin Novavax menjadi yang pertama mendapat persetujuan di negara tersebut, dikutip dari Reuters, Jumat (17/12).

Vaksin tipe mRNA Moderna telah disetujui untuk digunakan sebagai suntikan ketiga bagi yang warga berusia 18 tahun atau lebih. Hal itu berdasar rekomendasi dari pakar kementerian kesehatan Jepang.

Itu adalah rentang usia sama seperti ketentuan pemberian suntikan vaksin yang dikembangkan Pfizer-BioNTech. Dosis penguat telah diberikan sekitar 93 ribu kali sebagai booster hingga Rabu (25/12) dengan mencakup sekitar 0,1 persen dari populasi.

Sementara itu, berdasarkan laporan perusahaan, vaksin berbasis protein Novavax telah diserahkan kepada regulator oleh distributor Jepang Takeda Pharmaceutical. Sambil menunggu persetujuan, Takeda berencana membuat vaksin di Jepang dan mendistribusikannya pada awal 2022.

Baca Juga

Setelah awal yang relatif terlambat, Jepang telah sepenuhnya memvaksinasi hampir 80 persen populasinya. Negara ini masih memiliki sekitar 31 juta dosis tersisa vaksin Pfizer dan Moderna dan punya kesepakatan untuk mendapatkan 170 juta dosis lagi pada tahun 2022.

Ilustrasi Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga atau Booster - (republika/mardiah)


Infeksi SARS-CoV-2 di Jepang telah melambat secara dramatis sejak gelombang kelima yang memuncak pada Agustus. Para ahli mengatakan fakta bahwa Jepang memulai dorongan vaksinnya kelak dapat membantu menjaga kasus Covid-19 tetap rendah, karena kekebalan dari vaksin bagi kebanyakan orang belum berkurang.

Menteri Kesehatan Shigeyuki Goto mengatakan pada pekan lalu bahwa booster harus diberikan sesegera mungkin, alih-alih menahan jeda delapan bulan dari dua suntikan pertama. Takeda menyatakan dapat membuat 250 juta dosis vaksin di pabrik Hikari di Jepang barat, dan telah dikontrak untuk menjual 150 juta kepada pemerintah Jepang.

Takeda juga menangani impor dan distribusi suntikan Moderna di Jepang. Adapun vaksin Novavax juga diterima di Indonesia sebagai penggunaan darurat pertama pada awal November diikuti oleh Filipina.

 
Berita Terpopuler