Risiko Serangan Jantung Meningkat dengan Melewatkan Sarapan

Kebiasaan melewatkan sarapan bisa berdampak buruk bagi kesehatan jantung.

Boldsky
Menu sarapan (Ilustrasi). Mereka yang sering melewatkan sarapan berisiko lebih besar untuk mengalami masalah jantung, termasuk serangan jantung.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sarapan merupakan waktu makan yang cukup sering dilewatkan oleh sebagian orang karena berbagai alasan, seperti sibuk atau memang tidak terbiasa. Kecenderungan melewatkan sarapan sebaiknya mulai diubah karena kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan jantung.

Berdasarkan sebuah studi terbaru, laki-laki yang melewatkan sarapan memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami masalah jantung. Mereka berisiko 27 persen lebih tinggi terhadap serangan jantung atau terkena penyakit jantung.

Kebiasaan melewatkan sarapan juga dapat memicu beberapa masalah lain. Sebagian di antaranya adalah peningkatan berat badan dan kejadian diabetes.

"(Mereka juga lebih berisiko) mengalami hipertensi dan memiliki kolesterol tinggi," jelas penekit senior dan associate professor di bidang epidemiologi dan nutrisi Eric Rimm dari Harvard School, seperti dilansir Mirror, Jumat.

Baca Juga

Ada beberapa studi lain yang juga menyoroti dampak dari kebiasaan melewatkan sarapan pada kesehatan. Sebuah studi berbeda dari Amerika Serikat, misalnya, menemukan bahwa melewatkan sarapan tak hanya berkaitan dengan obesitas, diabetes, atau tekanan darah tinggi, tetapi juga risiko strok dan tidak mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang cukup.

"Sebuah studi menemukan bahwa 74 persen orang yang melewatkan sarapan tidak memenuhi dua per tiga rekomendasi asupan vitamin dan mineral harian, dibandingkan 41 persen orang yang biasa sarapan," ungkap British Heart Foundation (BHF).

Kebiasaan sarapan sebaiknya dibentuk dengan menyantap menu-menu yang menyehatkan. Beberapa di antaranya adalah bubur dengan kacang-kacangan, yoghurt, quinoa, telur rebus, dan roti panggang dengan alpukat.

Dalam keseharian, penting juga untuk membatasi asupan gula dan karbohidrat rafinasi. Penggunaan garam dan konsumsi makanan olahan juga perlu dijaga agar tidak berlebih.

 
Berita Terpopuler