Kasus Aktif Covid-19 di Kabupaten Bantul Tersisa 16 Orang

Kasus isolasi itu tersebar di enam dari total 17 kecamatan se-Bantul.

www.freepik.com
Kasus Aktif Covid-19 di Kabupaten Bantul Tersisa 16 Orang (ilustrasi).
Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus menurun hingga Rabu tersisa 16 orang, menyusul pasien yang sembuh mendominasi dibanding kasus baru terkonfirmasi dalam sehari.

Baca Juga

Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, Rabu (15/12), kasus konfirmasi COVID-19 bertambah satu orang, sementara kasus konfirmasi sembuh empat orang, sedangkan kasus konfirmasi yang meninggal tidak ada laporan kasus.

Dengan perkembangan kasus harian itu maka total kasus positif COVID-19 di daerah ini, kata dia, secara kumulatif menjadi 57.403 orang dengan angka kesembuhan mencapai 55.818 orang, sedangkan kasus kematian akibat virus corona itu berjumlah 1.569 orang.

Dengan begitu, jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi maupun karantina di selter dan rumah sakit wilayah Bantul per hari Rabu (15/12) tinggal 16 orang. Kasus isolasi itu tersebar di enam dari total 17 kecamatan se-Bantul, yaitu Banguntapan enam orang, Sewon empat orang, Piyungan dua orang, Pleret dua orang, serta Kasihan dan Pandak masing-masing satu orang.

Disebutkan pula bahwa 11 kecamatan di Bantul lainnya yang sudah nol kasus aktif COVID-19 karena pasien konfirmasi semua sudah sembuh, yaitu Sedayu, Pajangan, Bantul, Jetis, Imogiri, Dlingo, Bambanglipuro, Pundong, Srandakan, Sanden, dan Kretek.Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyebutkan angka kesembuhan COVID-19 di daerah ini terus meningkat.

Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk terus terapkan protokol kesehatan di mana pun berada agar terhindar dari penularan virus. "Mari bersama kita putus penyebaran COVID-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas," katanya.

 
Berita Terpopuler