Kemenag Ingatkan Masyarakat Tetap Patuh Prokes Saat Natal

Prokes sebagai ikhtiar bersama agar kita semua sehat dan selamat di tengah pandemi.

Prayogi/Republika.
Kemenag Ingatkan Masyarakat Tetap Patuh Prokes Saat Natal. Pengunjung berada di dekat dekorasi Natal di pusat perbelanjaan Grand Indonesia di Jakarta, Senin (13/12). Pusat perbelanjaan ibukota mulai membuat dekorasi dengan pernik-pernik natal dan menggelar program menarik lainnya untuk menarik pengunjung menjelang Natal dan Tahun Baru 2022.Prayogi/Republika.
Rep: Dessy Suciati Saputri/Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan masyarakat agar tetap patuh terhadap protokol kesehatan saat menghadapi dua momen besar yakni perayaan Natal dan Tahun Baru. Hal ini guna terus menekan angka penularan Covid-19 seiring dengan potensi meningkatnya mobilitas.

Baca Juga

"Prokes ini adalah sebagai ikhtiar bersama agar kita semua senantiasa sehat dan selamat di tengah pandemi yang belum selesai ini," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Islam Kemenag Kamaruddin Amin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (13/12).

Kamaruddin mengatakan perayaan Natal dan Tahun Baru masih harus dijalani dalam suasana pandemi Covid-19. Kendati angka penularan sudah tak setinggi saat pertengahan tahun, masyarakat tak boleh bereuforia berlebihan dan abai prokes.

Justru, kata dia, dengan tetap disiplin menerapkan Prokes membuat pandemi Covid-19 akan semakin mudah dikendalikan dan terus memutus laju penularan. Di satu sisi, Kemenag telah menerbitkan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 33 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 dalam Pelaksanaan Ibadah dan Peringatan Hari Raya Natal Tahun 2021.

"Untuk itu, meski kita dibolehkan beraktivitas dalam berbagai bentuk dan macam kegiatan, namun mari terus saling menjaga antarsesama," ujarnya.

 

Selain disiplin prokes, Kemenag juga meminta masyarakat maupun ormas keagamaan untuk mengedepankan sikap saling menghargai dan menghormati di tengah keberagamaan di Indonesia saat perayaan Natal. Ia menegaskan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan itu, kerukunan dan kedamaian yang selama ini sudah tercipta dengan baik tetap akan terjaga.

"Mari kita menghormati umat Kristiani yang merayakan Natal, sebagaimana umat Kristiani menghormati yang tak merayakan Natal. Jika masyarakat saling menghormati, maka semua akan mendapatkan kehormatan tanpa ada yang merasa terhina," katanya.

Sikap saling menghargai perbedaan dan cinta kedamaian ini, menurut dia, merupakan refleksi dari substansi ajaran agama. "Untuk itu kami mengajak para tokoh agama untuk membimbing umat agar saling menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan karena itu menjadi perekat sosial menyambut Nataru ini," katanya.

Pemerintah meminta seluruh masyarakat Indonesia agar tak melakukan perjalanan ke luar negeri jika tak memiliki kepentingan yang sangat mendesak. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masuknya kasus baru dengan varian Omicron ke Tanah Air.

“Pemerintah meminta dengan sangat, mengimbau dengan sangat bagi Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki kepentingan yang sangat mendesak untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri,” ujar Menlu saat konferensi pers usai rapat terbatas PPKM bersama Presiden Jokowi, Senin (13/12).

Pengunjung berfoto di depan dekorasi Natal di pusat perbelanjaan Grand Indonesia di Jakarta, Senin (13/12). Pusat perbelanjaan ibukota mulai membuat dekorasi dengan pernik-pernik natal dan menggelar program menarik lainnya untuk menarik pengunjung menjelang Natal dan Tahun Baru 2022.Prayogi/Republika. - (Prayogi/Republika.)

 

Ia menjelaskan, hingga saat ini sudah lebih dari 70 negara atau wilayah yang telah mendeteksi masuknya varian Omicron, baik berupa kasus konfirmasi maupun suspek. Di antara negara-negara tersebut, salah satunya negara di sekitar Indonesia.

Selain itu, pemerintah Inggris juga telah menaikkan level kewaspadaan negaranya terhadap varian Omicron setelah mengalami lonjakan kasus hingga dua kali lipat dalam satu hari.

Kendati demikian, berdasarkan perkembangan bukti-bukti dari WHO, penyebaran dan penularan dari varian Omicron ini masih memiliki bukti yang sangat terbatas. Begitu juga dengan efektivitas vaksin terhadap varian ini yang masih terus diteliti.

“Dengan masih terbatasnya bukti-bukti maka tidak ada cara lain bagi kita untuk terus berhati-hati dan waspada. Selain melakukan akselerasi vaksinasi, mematuhi protokol kesehatan, maka diperlukan upaya untuk membatasi pergerakan,” kata Retno.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan kesehatan dan keselamatan seluruh warga negara Indonesia merupakan prioritas utama yang wajib dipertimbangkan dalam menetapkan kebijakan penyelenggaraan kegiatan ibadah dan perayaan Natal di masa pandemi Covid-19. Panduan diterbitkan dalam rangka mencegah, menanggulangi, dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di gereja. Sekaligus untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam perayaan Natal tahun 2021.

"Surat edaran diterbitkan sebagai panduan umat Kristiani yang akan menyelenggarakan ibadah dan perayaan Natal di rumah ibadah masing-masing dengan tetap mentaati protokol kesehatan, terutama dalam rangka pencegahan persebaran Covid-19 dan perlindungan masyarakat dari risiko ancaman dampaknya," kata Menag melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (2/12).

 
Berita Terpopuler