Kampus di AS Gelar Acara "A Day In Her Hijab"

Acara ini memberikan kesempatan warga AS yang ingin mencoba kenakan hijab.

theguardian.com
Dosen yang sedang mengajar para mahasiswa (ilustrasi)
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  MADISON -- United Common Ground menyatukan kembali budaya yang berbeda dengan acara unik dan menyenangkan yang disebut "A Day In Her Hijab". Siswa dari berbagai negara, budaya dan agama bekerja sama untuk membuat acara yang diselenggarakan dengan baik pada 18 November ini.

Baca Juga

Hal itu menjadi kesempatan yang baik bagi para peserta untuk belajar tentang bagian penting dari Islam, jilbab. Ghaida Edris, seorang mahasiswa di Madison College, Wisconsin, AS, dengan bangga berbagi beberapa tradisi agama dan budayanya.

Edreis adalah seorang wanita muda Muslim dari Libya yang memiliki mimpi sejak dia masih kecil untuk menyebarkan pengetahuan tentang Islam dan membantu orang-orang non-Muslim untuk mengenal apa itu Islam.

Aroma makanan Arab yang dicampur dengan musik Arab menciptakan lingkungan yang nyaman yang membuat semua orang merasa diterima. Edreis membantu mereka yang penasaran untuk mencoba hijab. Dia ingin orang-orang mengetahui apa arti jilbab bagi Muslim dan mengapa wanita Muslim mengenakannya.

"Saya berharap orang mengenal semua Hijab. Saya harap ini akan membuka mata untuk mengetahui apa arti hijab sebenarnya bagi wanita Muslim," kata Edreis, dilansir dari The Online Clarion, Rabu (24/11).

 

 

Edreis juga bersyukur Madison College memberinya kesempatan untuk berbagi sebagian pengetahuannya tentang Islam. "Saya merasa sangat bangga sekarang bagaimana Madison College mewakili komunitas Muslim," tambah Edreis.

Selain itu, Diya Basima adalah mahasiswa Muslim lain di perguruan tinggi Madison yang menciptakan semangat luar biasa di semua tempat dengan senyum hangat dan cintanya pada agamanya. Reaksi Basima terhadap acara tersebut sangat positif.

 

"Saya sangat senang semua orang menyukai makanan dan suka mencoba hijab," kata Basima. Madison College mengakui dan menghormati perbedaan yang membentuk pandangan dunia.

 
Berita Terpopuler