BSI Dorong Pengembangan Ekonomi Masjid

Dengan kolaborasi diharapkan potensi ekonomi masjid dapat semakin dikembangkan.

ANTARA/Iggoy el Fitra
Penerima beasiswa Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP), Ridho Maulana menyiapkan pesanan konsumen saat peluncuran usaha Mauthai di Ujung Gurun, Padang, Sumatera Barat, Jumat (10/12/2021). Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat (YBSMU) bersama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memberikan pembekalan dan modal usaha pada penerima beasiswa Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP) dari Universitas Andalas di bidang kuliner, salah satunya usaha Thai Tea dengan brand Mauthai.
Rep: Dedy Dermawan Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat peran sebagai lokomotif ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air, salah satunya dengan mendorong literasi dan pemberdayaan yang menyasar generasi muda dan memperkuat pengembangan ekonomi masjid.

Baca Juga

Wakil Direktur Utama II BSI, Abdullah Firman Wibowo, mengatakan BSI siap berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, termasuk mendorong pemberdayaan pemuda (generasi muda) dan mengoptimalkan potensi ekonomi masjid di Nusantara.

“Dengan kolaborasi diharapkan potensi ekonomi masjid dapat semakin dikembangkan sehingga manfaatnya akan lebih terasa bagi umat dan bangsa. Masjid dapat menjadi solusi inklusi serta jendela literasi keuangan Syariah yang saat ini berada di kisaran 9 persen, belum sebanding dengan penduduk Muslim Indonesia yang berjumlah lebih dari 200 juta,” kata Firman dalam keterangan resminya, Ahad (12/12).

Firman mengungkapkan, di Indonesia sendiri potensi ekonomi masjid mencapai Rp 500 triliun per tahunnya. Di mana terdapat lebih dari 800 ribu masjid yang tersebar di sepanjang Nusantara. Adapun jumlah penduduk muslim di Indonesia mencapai 229 juta jiwa atau sekitar 87,2 persen dari total populasi.  

Adapun saat ini, per September 2021, BSI telah mengelola dana masjid senilai lebih dari Rp540 miliar.

 

 

Dari data yang dimiliki perseroan, saat ini rendahnya literasi dan inklusi keuangan syariah tersebut juga berdampak pada rendahnya penetrasi perbankan Syariah yang berada di kisaran 6,5 persen setelah hadir hampir tga dekade di Indonesia.

Oleh karena itu, menurut Firman, banyak strategi yang akan ditempuh BSI untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Seperti berkolaborasi dengan masjid yang diposisikan BSI sebagai episentrum literasi islam.

“Bank Syariah Indonesia dimandatkan oleh pemerintah untuk menjadi katalisator ekonomi Syariah nasional, mempunyai tanggung jawab yang besar untuk melayani seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia,” ujarnya menegaskan.

BSI terus berikhtiar menjadi lokomotif ekonomi syariah di Indonesia dengan segala potensinya. Ekonomi syariah Indonesia sendiri saat ini berada di peringkat keempat di dunia, meningkat dari posisi ke-9 pada tahun 2014 lalu. Presiden Joko Widodo memperkirakan bahwa dalam tiga hingga empat tahun ke depan, ekonomi syariah Indonesia akan berada pada posisi dua besar.

Selain memiliki fungsi Baitullah (rumah ibadah) dan Baitul Ta’lim (pendidikan), masjid juga memiliki fungsi sebagai Baitul Maal (penghimpunan dan pendayagunaan dana Zakat Infak Sedakah), Bait at-ta’min (pemberi jaminan sosial jamaah), dan Bait at-tamwil (pembiayaan produktif).

 

 

Firman menambahkan, pengembangan kapasitas serta kapabilitas menajemen masjid menjadi penting untuk dapat meningkatkan pelayanan serta pemberdayaan fungsi masjid. Tidak hanya menjadikan kembali masjid sebagai pusat peradaban Nusantara, tetapi juga sebagai penggerak perekonomian negeri.

 

Senada dengan Firman, Komisaris Independen BSI sekaligus Ketua Ekonomi Masjid PP DMI Arief Rosyid, mengatakan, dengan jumlah masjid dan mushola yang sangat banyak, tidak ada fasilitas publik di Indonesia yang jumlahnya sebanyak masjid. "Artinya perjuangan ekonomi untuk mensejahterakan umat, untuk memberdayakan umat harus kita mulai dari masjid,” ujarnya.

 
Berita Terpopuler