Perampasan Budaya Palestina oleh Para Kandidat Miss Universe

Kandidat Miss Universe unggah foto budaya Palestina tapi dengan tagar VisitIsrael

EPA
Bendera negara-negara yang berpartisipasi di kontes kecantikan Miss Universe diproyeksikan ke dinding di Kota Tua Yerusalem, 30 November 2021.
Rep: Mabruroh / Kiki Sakinah Red: Esthi Maharani

IHRAM.CO.ID, TEL AVIV -- Kandidat Miss Universe 2021 mengunggah foto-foto mereka yang menampilkan makanan khas Palestina serta mengenakan pakaian tradisional Palestina. Hanya saja mereka menuliskan dalam unggahannya itu dengan tagar visit Israel dan bukan Palestina.

Unggahan tersebut tentu saja menuai provokasi kemarahan di media sosial (medsos) Karena mereka menggunakan tagar VisitIsrael untuk mempromosikan budaya tradisional Badui Palestina sebagai bagian dari budaya kolektif Israel. Foto tersebut diunggah oleh Miss Filipina Beatrice Gomez.

Hanna Nepliakh dari Ukraina membagikan hal serupa. Ia mengunggah foto dirinya sedang menyiapkan maamoul manis tradisional Palestina di postingan serupa. Meskipun manisan berisi kurma menjadi populer dan simbolis di kalangan orang Palestina, Hanna tidak menyebutkan Palestina.

"Kami telah berhenti di sebuah pemukiman Badui di Israel dan terjun ke dalam budaya dan tradisi mereka," tulis Hanna di akun medsosnya, dilansir dari Middle East Eye, Jumat (10/12).

Dalam video lain, para kandidat terlihat menari dengan wanita lokal yang menyanyikan dan memainkan lagu-lagu tradisional rakyat Palestina. Sebuah video juga menunjukkan Miss Universe Thailand, Anchilee Scott-Kemmis, memasuki kompleks Masjid AlAqsa di Yerusalem Timur yang diduduki. Hal lni kemudian memicu kemarahan di kalangan warga Palestina pekan lalu.

Banyak pengguna media sosial mengecam atas klaim budaya Palestina tersebut. Mereka menyebutnya sebagai perampasan budaya Palestina.

"Penyelenggara Miss Universe di Israel dan para kontestan mengambil budaya Palestina tanpa pengakuan dari ratusan generasi Palestina yang mewariskan identitas budaya ini," kata salah seorang pengguna Twitter Layth Hanbali menanggapi unggahan Gomez, dilansir di The New Arab, Kamis (9/12).

"Jelaslah, bahkan tidak ada isyarat kepada orang-orang Palestina yang identitas budayanya telah ditekan, disangkal dan dicuri oleh Zionisme," lanjut Hanbali.

Beberapa pengguna menuduh kompetisi ini dan para kontestannya "menutupi kesalahan kolonialisme". Sedangkan yang lain menyebut Israel tak bisa diterima karena mencoba mencuri segala sesuatu yang berhubungan dengan Palestina.

Pengguna Twitter lainnya menyebut apa yang diunggah Miss Filipina itu sebagai bentuk kebodohan dan pengapuran kolonialisme.

"Sehari dari kehidupan Badui Palestina, mengenakan Tawb atau Thobe (gamis) Palestina, menyiapkan makanan Palestina/Arab, dan mempromosikan untuk mengunjungi Israel. Jangan sampai selesai bersama Miss Universe 2021. Itu kebodohan, penindasan, dan pengapuran kolonialisme," tulis pengguna akun @Issam_Adwan di Twitter pada 8 Desember 2021.


Sementara itu, pengguna media sosial yang lain masih menyebut adegan itu sebagai 'pencurian dan perampasan budaya'. Rekan kontestan Gomez juga telah menyebabkan kontroversi menjelang kompetisi.

Kunjungan para kontestan ke kota Badui menandai akhir dari tur mereka di Israel, yang dimulai di Yerusalem yang diduduki dan berakhir di Eilat. Kompetisi Miss Universe 2021 akan diadakan pada 13 Desember.

Kota Eilat dibangun di atas reruntuhan kota nelayan kecil Palestina Um al-Rashrash selama Nakba, ketika hampir 750 ribu orang Palestina diusir dari kota dan desa mereka oleh milisi Zionis pada 1948.

Selama beberapa dekade, orang Badui Palestina telah menjadi sasaran kebijakan destruktif Israel yang menargetkan komunitas mereka, yang oleh seorang pejabat senior di Kementerian Pertahanan Israel disebut sebagai pembersihan orang Badui Palestina.

Sebelumnya pada November, Mandla Mandela, cucu mantan presiden Afrika Selatan, meminta semua mantan pemenang Miss Afrika Selatan untuk memboikot acara tersebut sebagai protes atas pendudukan dan perlakuan kejam terhadap warga Palestina di tangan rezim apartheid Israel. Sementara itu, kandidat dari Indonesia dan Malaysia mengundurkan diri dari kontes tersebut setelah seruan untuk memboikot event tersebut.

MEE menghubungi kontes Miss Universe tentang apakah ada orang Badui Palestina yang terlibat dan mengapa kegiatan itu terjadi tetapi tidak menerima tanggapan.

 
Berita Terpopuler