KNEKS Ungkap Percepatan Perkembangan Industri Halal 

Sejumlah upaya dilakukan KNEKS untuk jadikan Indonesia negara produk halal dunia.

Republika/Fauziah Mursid
Direktur Eksekutif Komite Nasional Keuangan Ventje Rahardjo.
Rep: Novita Intan Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Keuangan Syariah (KNEKS) menyebut potensi konsumsi global halal semakin besar. Berdasarkan data The State of Global Islamic Economy Report menunjukkan sebanyak 1,9 juta muslim dunia melakukan spending 2,02 triliun dolar AS terhadap enam sektor riil ekonomi syariah dan industri halal dan memiliki 2,88 triliun dolar AS aset keuangan syariah.

Baca Juga

Direktur Eksekutif KNEKS Ventje Rahardjo mengatakan Indonesia berupaya mempercepat perkembangan industri halal. Saat ini sudah mulai muncul tiga kawasan industri halal di Indonesia yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian yakni modern halal value Cikande, halal industrial Park Sidoarjo, dan Bintan Inti Halal Hub.

“Dan terdapat 11 potensi kawasan industri halal yang sedang berproses dan dalam tahap perencanaan,” ujarnya saat webinar Perkembangan Industri Halal dan Peran Perbankan Syariah, Kamis (9/12).

Menurutnya saat ini juga sudah terdapat tiga lembaga pemeriksaan halal di Indonesia diantaranya LPPOM MUI, PT Surveyor (Persero), dan Sucofindo. “Tidak lama juga akan muncul lembaga pemeriksa halal yang baru,” ucapnya.

Ventje mencatat nilai impor produk halal Indonesia sebesar 144 miliar dolar AS per tahun, dengan produk unggulan makanan dan minuman, farmasi dan kosmetik, dan fashion. 

“Kami terus mendorong untuk memenuhi pangsa pasar domestik dan global,” ucapnya. 

Ke depan pihaknya akan berkoordinasi dengan beberapa kementerian atau lembaga agar bergerak bersama inisiatif dalam porsinya masing-masing. 

“Hal ini untuk mewujudukan Indonesia sebagai pusat halal dunia termasuk pemimpin ekonomi syariah global,” ucapnya.

 

Ventje mengatakan ada empat upaya yang akan dilaksanakan KNEKS beserta anggota untuk menjadikan Indonesia sebagai negara produk halal di dunia. Upaya itu antara lain mengembangkan industri halal, mengembangkan jasa keuangan syariah, mengembangkan dana sosial syariah, dan mengembangakn dan memperluas usaha syariah. 

“Pengembangan industri halal perlu diperkuat melalui ekosistem ekonomi keuangan syariah secara keseluruhan. Saat ini ekonomi syariah dalam tahap pertumbuhan, terlihat dari pertumbuhan perbankan syariah lebih dari 10 persen dan lahirnya Bank Syariah Indonesia sebagai kekuatan ekonomi syariah,” ujarnya.

Ke depan KNEKS akan memprioritaskan empat upaya tersebut melalui kodifikasi data industri produk halal, masterplan industri produk halal, pembentukan task force lintas kementerian atau lembaga, mempercepat implementasi sertifikasi halal UMK, dan riset serta inovasi produk halal berbasis teknologi. Kemudian KNEKS juga mengembangkan industri keuangan syariah melalui layanan syariah jaminan sosial ketenagakerjaan, kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) syariah.

 

KNEKS mengembangkan dana sosial syariah melalui transformasi pengelolaan wakaf uang nasional dan transformasi digital BMT. “Kami akan melakukan sinergi akselerasi pengembangan UMKM industri halal, mempercepat ekspor UMKM industri halal, pusat data ekonomi syariah, zona kuliner halal, aman, dan sehat serta kelembagaan ekonomi syariah tingkat daerah,” ucapnya.

 
Berita Terpopuler