Khofifah: Early Warning System Semeru Sudah Jalan

Gubernur Jatim Khofifah: early warning system letusan Semeru sudah jalan.

Antara/Umarul Faruq
Warga melihat material awan panas erupsi Gunung Semeru yang mengalir di Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Ahad (5/12/2021). PVMBG mengeluarkan rekomendasi masyarakat/pengunjung/wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor Tenggara - Selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru.
Rep: Fauziah Mursid Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan jika sistem peringatan dini atau early warning system letusan Gunung Semeru pada Sabtu (4/12) lalu sudah berjalan. Khofifah mengatakan, imbauan atau peringatan dini ini yang kemudian membuat masyarakat langsung melakukan proses evakuasi ke tempat lebih aman.

Baca Juga

"Kemarin ini early warning system-nya sudah jalan, tadi bertemu  dengan masyarakat yang di pengungsi early warning system-nya sudah jalan, mereka sudah mengevakuasi diri," ujar Khofifah saat melaporkan perkembangan penanganan dampak letusan Gunung Semeru kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin melalui sambungan telepon di sela kunjungan kerja ke Bali, Ahad (5/12).

Khofifah melanjutkan, tetapi karena masyarakat dilanda kepanikan, membuat proses evakuasi ini tidak berjalan lancar. Ia menuturkan, dalam satu jam awan panas guguran Gunung Semeru membuat suasana menjadi gelap dan menimbulkan kepanikan warga dalam proses mengevakuasi, meskipun sudah tersedia petunjuk jalur evakuasi

"Jadi mereka panik jalan yang mereka harus lalui sama, orang panik kemudian mereka bersamaan dalam waktu yang cepat kira kira itu satu jam awannya sudah menjadi gelap, nah ada yang kemudian truk tertimbun, ada satu warga yang nyebrang tertimbun yang di Kampung Renteng. Nah itu tadi ada juga yang meninggal di situ," ujar Khofifah.

Selain itu, Khofifah juga melaporkan terdapat dua kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang terkena dampak, yaitu Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo. Informasi yang diterima Wapres pada pukul 13.04 WITA atau 12.04 WIB sebanyak 14 warga meninggal dunia. Namun, data itu diperkirakan akan bergerak mengingat masih adanya laporan kehilangan anggota keluarga dari masyarakat.

 

 

Khofifah menuturkan adanya laporan masyarakat terkait anggota keluarga yang belum ditemukan. Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi masih terus berlanjut yang dilakukan oleh 3.400 personel. “Ada yang melapor ponakan belum ditemukan, ada yang pingsan karena masih mencari istrinya. Jadi, proses evakuasi sedang dilakukan hari ini dengan 3.400 personel,” kata Khofifah.

Ia mengungkap, saat ini para pengungsi ada di wilayah Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo. Untuk pengungsi di Candipuro terdapat lima titik pengungsi, sedangkan di Pronojiwo ada tujuh titik yang masing-masing titik terdiri dari 30-50 orang. 

Sementara, dampak awan panas guguran Gunung Semeru ini mengakibatkan 112 gardu listrik terputus. Dalam koordinasi dengan PLN, sudah 33 gardu listrik yang tersambung dan terus diupayakan untuk gardu listrik lainnya. "Yang paling banyak ini rupanya di Pronojiwo. di Pronojiwo itu kira-kira 70 persen rumah di sana tidak terlistriki, sekitar 22 ribu rumah di Pronojiwo itu belum terlistriki, kemungkinan paling cepat besok malam," ujarnya.

Sementara, Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam instruksinya kepada Gubernur Jawa Timur, meminta agar dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat proses evakuasi maupun mencegah kembali jatuhnya korban tambahan.

"Tolong dikoordinasikan semua Bu Gubernur supaya pengungsi tertangani dengan baik. Berkoordinasi dengan Menteri terkait, Panglima TNI, dan BNPB, juga Bupati [Lumajang] supaya semua bisa diatasi," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menelepon Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq untuk memonitor kondisi terakhir proses penanganan dampak awan panas guguran Gunung Semeru tersebut.

 
Berita Terpopuler