TN Tesso Nilo Sambut Kelahiran Seekor Bayi Gajah

Bayi gajah jantan lahir di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau, Kamis.

ANTARA/Yudhie
Bayi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) berada di dekat kaki induknya di Taman Nasional Tesso Nilo Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (3/12/2021). Bayi gajah sumatera berkelamin jantan tersebut lahir pada Kamis (2/12/2021) dari induk gajah sumatera betina bernama Ria.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Riau, menyambut kelahiran seekor bayi gajah, Kamis (2/12), pukul 02.00 WIB. Bayi gajah jantan ini adalah anak dari induk gajah bernama Ria yang berusia 45 tahun.

Baca Juga

"Hasil pengukuran morfometri memperlihatkan anak gajah tersebut lahir dengan tinggi badan 86 cm dan panjang badan 102 cm, lingkar badan 103 cm serta berat badan 84 kg," kata Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Heru Sutmatoro, kepada media di Pekanbaru, Sabtu.

Bayi gajah itu lahir di kamp Elephants Flying Squad, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Lubung Kembang Bunga. Heru menjelaskan, bayi gajah itu hasil pembiakan dengan gajah liar.

Bayi itu anak keempat Ria. Tiga gajah lainnya yang dilahirkan gajah Ria, bernama Tesso, Tino, dan Harmoni Rimbo.

Proses kelahiran berlangsung secara normal. Heru mengatakan, induk dan bayi gajah dalam keadaan sehat. Hingga saat ini, tim medis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau terus melakukan pemeriksaan kesehatan induk dan bayi gajah.

"Elephants Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo sudah mengalami empat kali kelahiran anak gajah dari dua ekor induk gajah jinak, yakni Lisa dan Ria, dalam rentang waktu lima tahun terakhir," katanya.

Heru mengatakan, penambahan satu anak gajah sumatera di Elephants Flying Squad ini menguatkan fakta bahwa kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo merupakan habitat penting yang berkontribusi dalam peningkatan populasi gajah sumatera. Ia menjelaskan, pada 2011, IUCN telah menetapkan tentang status konservasi gajah sumatra ke dalam kategori Critically Endangered (CR) yang artinya satwa ini berada diambang kepunahan.

"Gajah sumatera merupakan salah satu jenis mamalia yang dilindungi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi," katanya.

Bayi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) bersama induknya di Taman Nasional Tesso Nilo Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (3/12/2021). Bayi gajah sumatera berkelamin jantan tersebut lahir pada Kamis (2/12/2021) dari induk gajah sumatera betina bernama Ria. - (ANTARA/Yudhie)

Sejalan dengan itu, maka kelahiran bayi gajah di Elephants Flying Squad meningkatkan optimisme dan semangat Taman Nasional Tesso Nilo sebagai pusat konservasi gajah sumatera di Riau dalam melestarikan kembali populasinya. Balai Taman Nasional Tesso Nilo berharap lahirnya gajah sumatera di kamp Elephants Flying Squad dapat mewujudkan visi, misi, dan tujuan pengelolaan taman nasional itu.

"Saat ini total gajah di Elephants Flying Squad Camp Taman Nasional Tesso Nilo menjadi 10 ekor, yakni empat ekor gajah dewasa, dua ekor gajah remaja, empat ekor gajah anak," kata Heru.

 
Berita Terpopuler