Kang Emil Dinilai Berpeluang Jadi Capres Parpol Papan Tengah

Tiga parpol besar dinilai sudah memiliki capres yang bakal diusungnya masing-masing.

biro adpim Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku bakal bergabung dengan partai politik pada tahun depan.
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby, menilai peluang Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk bisa diusung menjadi calon presiden (capres) lebih besar jika bergabung ke partai politik (parpol) papan tengah. Hal tersebut mengingat elektabilitas Ridwan Kamil (Kang Emil) dinilai biasa-biasa saja.

"Elektabilitas RK (Ridwan Kamil) sebenarnya biasa-biasa saja. Masuk dalam kategori capres papan tengah juga. Beda halnya dengan Prabowo, Ganjar, dan Anies yang merupakan capres tiga besar," kata Adjie kepada RepJabar, Jumat (3/12).

Adjie menjelaskan, meski elektabilitas Kang Emil berpotensi naik. Namun elektabilitas tertinggi capres saat ini masih didominasi Prabowo, Anies, dan Ganjar. Sehingga ketiga nama tersebut lebih berpeluang diusung oleh PDIP, Gerindra, dan Golkar.

"Jika PDIP, Gerindra, dan Golkar ingin mengusung capres dari luar partainya, maka Anies dan Ganjar lebih favorit," tuturnya.

Adjie melihat jika Kang Emil ingin bergabung ke partai agar memudahkan kandidasinya sebagai capres pilihannya tentunya bukan ke tiga partai tersebut.
Ia menyarankan agar Gubernur Jawa Barat itu bergabung dengan partai papan tengah.

Baca Juga

"Lebih baik masuk ke partai papan tengah. Jika partai papan tengah, ada simbiosis mutualisme antara RK dengan partai. Partai butuh tokoh yang bisa mengerek elektabilitas partai (coattail effect), RK butuh kendaraan politik," ucapnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, juga menilai sulit bagi Kang Emil untuk diusung sebagai capres parpol besar. Menurutnya, hampir semua parpol kelas menengah atas telah miliki tokoh potensial dalam wacana kepemimpinan nasional.

"Mungkin hanya Nasdem yang belum punya tokoh konfirm dalam tataran nasional," kata Dedi kepada RepJabar, Jumat (3/12).

Melihat kondisi itu, Dedi menilai Kang Emil bisa menimbang berebut peluang di Partai Nasdem. Namun, Kang Emil harus siap bertarung dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang sama-sama tidak berpartai.

Sebelumnya, Kang Emil mengaku siap masuk partai politik tahun depan untuk menegaskan posisinya ikut dalam ajang Pilpres 2024. Selain untuk Pilpres 2024, Gubernur Jabar ini juga berhitung untuk ikut pemilihan Gubernur Jawa Barat periode kedua.

Walau tidak menyebut secara jelas partai mana yang akan dipilih, ia menyatakan, partai itu memiliki citra pancasilais. Emil mengaku cukup tahu diri jika tidak ada partai yang mengusung, rencana politiknya cuma melanjutkan ke Pilgub Jabar.

"Tapi, tahun depan saya akan masuk parpol. Saya belum tahu. Yang pasti paling pancasilais, saya di situ," kata Ridwan Kamil, Kamis (2/12).

Ia menuturkan, calon partai yang akan dipilih yang selama ini memiliki citra yang kuat ke ideologi Pancasila. Itu sebagai bentuk politik jalan tengah agar ia bisa diterima masyarakat dan kebutuhan kita hari ini memang untuk merangkul. "Agar tidak terlalu ke kanan dan ke kiri, meski dianggap tidak jelas," ujar Emil.

Terkait peluang untuk dicalonkan atau tidak, Emil mengaku hanya akan menunggu karena yang memiliki legitimasi untuk bisa mencalonkan merupakan parpol itu sendiri. Karenanya, ia menunggu pemegang kunci parpol itu membukakan pintu.

 
Berita Terpopuler