Sholat Hajat, Niat dan Doa yang Disarankan Dibaca

Sholat hajat mempunyai sejumlah keutamaan yang sayang dilewatkan

Republika
Sholat hajat mempunyai sejumlah keutamaan yang sayang dilewatkan. Ilustrasi sholat
Rep: Imas Damayanti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sholat hajat adalah sholat sunnah yang dikerjakan karena mempunyai hajat agar diperkenankan hajatnya oleh Allah ﷻ. 

Baca Juga

Sholat sunnah ini dikerjakan dua rakaat, kemudian berdoa memohon sesuatu yang menjadi hajatnya.

Moh Rifai dalam buku Risalah Tuntunan Sholat Lengkap menjelaskan, sholat hajat memiliki banyak macam ragam cara dalam mengerjakannya. Yakni bukan beragam syarat dan rukunnya, tetapi hanya pada bacaan dan tata tertibnya yang berlainan cara mengerjakannya.

Pada pokoknya sholat hajat itu dilaksanakan dua rakaat sampai dengan 12 rakaat. Dengan tiap-tiap dua rakaat satu salam. Adapun ayat-ayat yang dibaca terserah kepada yang akan mengerjakannya.

Dan dilaksanakan dua rakaat hingga 12 rakaat, sebagaimana sholat-sholat yang lain. Adapun niatnya sebagai berikut,

أُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى “Ushalli sunnatal-haajati rak’ataini lillahi ta’ala.”  Yang artinya: “Aku niat sholat sunnah hajat dua rakaat karena Allah ﷻ”.

Dan apabila selesai mengerjakan sholat hajat, kemudian duduklah dengan khusyuk lalu membaca istighfar.

Sholat hajat dilaksanakan semalam, atau tiga malam hingga tujuh malam. Tergantung pada penting dan urgensinya serta sulit maksud dan hajat yang seseorang miliki untuk dicapainya. Jika secara istiqamah dilakukan, maka kemungkinan besar Allahﷻ akan segera mengabulkan hajat tersebut.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Babi Haram Dikonsumsi Menurut Islam

 

Dalam kitab Tajul Jamil lil-Ushul dianjurkan bahwa apabila selesai mengerjakan sholat hajat membaca istighfar sebanyak 100 kali dengan lafaz, “Astaghfirullah.”  Atau lebih lengkap dengan lafaz:

اَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبِّىْ مِنْ كُلِّ ذَنْۢبٍ واَتُوْبُ اِلَيْهِ “Astaghfirullaha Rabbi min kulli dzanbin wa atubu ilaihi.”

Yang artinya, “Aku memohon ampun kepada Allah Tuhanku, dari segala dosa dan aku bertobat kepada-Nya.”  

 

Selesai membaca istighfar lalu membaca shalawat atas Nabi Muhammad ﷺ 100 kali, yakni membaca: 

اَللّهُمَّ صَلِ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً الرِّضَا وَأرْضَ عَن ْأصْحَابِهِ رٍضَاءً الرِّضَا  

“Allahumma shalli ala sayyidina Muhammadin sholatar ridhaa wardha an ash-habihi radha’ar ridha.” 

Yang artinya, “Ya Allah, berilah karunia kesejahteraan atas junjungan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhai, dan ridhailah daripada sahabat-sahabat sekalian dengan ridha.” 

Sesudah itu, dianjurkan membaca doa sebagai berikut:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ أَسْئَلُكَ مُوجِباتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمِ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلامَةَ مِنْ كُلِّ إثْمٍ الَّلهُمَّ لا تَدَعْ لي ذَنْبَاً إلّا غَفَرْتَهُ  وَلا هَمَّاً إلّا فَرّجْتَهُ ولا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضاًإلّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمينَ

“Laa ilaha illallahul halimul karimu subhanallahi Rabbil arsyil azhim. Alhamdulillahi Rabbil alamin. As aluka mujibati rahmatika wa azaaima maghfiratika wal ishmata min kulli dzanbin wal ghanimata min kulli birrin wassalamata min kulli itsmin laa tada’liy dzanban illa ghafartahu wa laa hamman illa farrajtahu wa laa haajatan hiya laka ridhan illa qadhaitaha yaa arhama ar-rahimin.” 

Yang artinya, “Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Mahapenyantun dan Pemurah. Mahasuci Allah, Tuhan Pemelihara arsy Yang Agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Kepada-Mu lah aku memohon sesuatu yang menyebabkan rahmat-Mu, dan memantapkan hati untuk memperoleh ampunan-Mu, serta memperoleh penjagaan dari segala dosa.

Dan aku memohon pula untuk memperoleh keuntungan dari segala kebaikan dan selamat dari segala dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa (yang ada pada diriku) melainkan Engkau mengampuninya dan tiada sesuatu kesusahan melainkan Engkau berikan jalan keluar, dan tiada sesuatu hajat yang Engkau ridhai melainkan Engkau kabulkan, Wahai Tuhan Yang Mahapengasih dan Mahapenyayang.”

Baca juga: 5 Dalil Tegaskan Rasulullah SAW Bukan Penebus Dosa Umatnya

Usai membaca itu semua, maka bermunajatlah dengan permohonan apa yang dimaksud sambil bersujud kepada Allah. Kemudian perbanyaklah membaca bacaan ini: 

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ  

“Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minazzhalimin.” 

 

Yang artinya, “Tidak ada Tuhan melainkan Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh aku termasuk orang yang zalim.”   

 
Berita Terpopuler