Persamaan yang Melekat pada Diri Seorang Nabi dan Rasul

Para nabi dan rasul mempunyai banyak persamaan salah satunya misi tauhid

republika
Para nabi dan rasul mempunyai banyak persamaan salah satunya misi tauhid. Ilustrasi tauhid
Rep: Andrian Saputra Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, —Para nabi dan rasul adalah manusia-manusia pilihan Allah ﷻ. Mereka mengemban risalah agar manusia dimuka bumi beriman kepada Allah ﷻ dan tidak menyekutukanNya dengan suatu apapun. 

Baca Juga

Dalam Alquran surat Maryam ayat ke-58 dijelaskan bahwa para nabi itu adalah orang-orang yang mendapat nikmat dari Allah ﷻ. 

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ مِنْ ذُرِّيَّةِ آدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِنْ ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا ۚ إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَٰنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا 

“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Mahapemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” 

Pakar tafsir Alquran yang juga pengasuh Pesantren Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran (PSQ), Ustadz Dr Syahrullah Iskandar, menjelaskan bahwa yang dimaksud nikmat dalam ayat tersebut adalah kedudukan, karunia, dan keutamaan sebagai nabi dan rasul. 

Sebab kedudukan sebagai nabi dan rasul tidak bisa dicapai oleh usaha-usaha manusia, semisal dengan ibadah atau lainnya. 

Kedudukan nabi dan rasul adalah langsung dari Allah ﷻ. Dan Allah ﷻ telah menentukannya dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad ﷺ sebagai penutup para nabi dan rasul.  

Setiap nabi mempunyai keutamaannya tersendiri yang patut diteladani oleh umat Islam. Misalnya saja Nabi Idris yang dikenal sebagai nabi yang cerdas dan mengajarkan ilmu-ilmu pada kaumnya. 

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Babi Haram Dikonsumsi Menurut Islam

Atau Nabi Nuh yang gigih mengajak kaumnya beriman, dan Nabi Ibrahim yang tabah dalam menjalankan misi kerasulannya dan lainnya. "Dan Rasulullah ﷺ itu menghimpun keutamaan-keutamaan yang dimiliki oleh nabi-nabi yang lain. Misalnya keutamaan nabi ibrahim, kesabaran nabi Ibrahim ketika berdakwah, ketegasan yang dimiliki Nabi Musa, kemudian etika, akhlak dan santunnya Nabi Isa, itu ada pada diri Nabi Muhammad ﷺ," kata Ustadz Syahrullah saat mengisi kajian virtual Jamaah halaqah tafsir PSQ di Masjid Bayt Alquran beberapa waktu lalu.   

Ustadz Syahrullah yang juga anggota Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjelaskan bahwa para nabi dan rasul itu pasti adalah manusia pilihan yang mendapat petunjuk dari Allah ﷻ. 

Para nabi dan rasul pasti cerdas dan kecerdasannya bukan karena proses belajar sebagaimana manusia pada umumnya, melainkan kecerdasan nabi dan rasul adalah langsung diberikan Allah ﷻ. 

Lebih lanjut Ustadz Syahrullah mengatakan begitu dekatnya para nabi dengan Allah ﷻ sehingga ketika mendapatkan wahyu mereka bersujud seraya menangis penuh ketakjuban.   

Selain itu Ustadz Syahrullah mengatakan, para nabi memiliki tali persaudaraan satu sama lainnya. 

Agamanya satu yakni Islam. Meski dalam penerapan syariat memiliki perbedaan. Misalnya Rasulullah ﷺ yang memiliki garis keturunan ke nabi Ismail putra Nabi Ibrahim. Sementara Nabi Musa diutus pada bangsa Israil yang memiliki garis keturunan ke Nabi Ishaq putra Nabi Ibrahim.  

Para nabi dan rasul mengemban misi yang sama yaitu diutus agar manusia mentauhidkan Allah ﷻ, mengajarkan kebaikan dan menghindarkan dari keburukan. 

"Nabi Muhammad ﷺ terakhir , dan yang menghimpun semuanya, mengumpulkan semua kelebihan-kelebihan yang ada pada nabi-nabi sebelumnya. Ini juga patut kita pahami bahwa Islam sudah sempurna," kata Ustadz Syahrullah yang juga Dosen ilmu tafsir Alquran Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Menurut Ustadz Syahrullah para nabi dan rasul memiliki kesamaan karakternya. Yaitu sama-sama menjadi teladan (al qudwatus sholiha). 

Masing-masing nabi memberikan keteladanan pada kaumnya dan kaum-kaum setelahnya. Sebab itu umat Muslim pun tidak boleh mengesampingkan dalam mengambil teladan dari nabi-nabi terdahulu yang diutus sebelum Nabi Muhammad ﷺ. 

Persamaan para nabi dan rasul lainnya adalah diutus untuk menyelamatkan akidah (salamatul aqidah) dengan menyeru manusia untuk bertauhid.  

Baca juga: 5 Dalil Tegaskan Rasulullah SAW Bukan Penebus Dosa Umatnya

Kesamaan karakter para nabi yang lain adalah banyak beribadah (kasratul ibadah). Bahkan Rasulullah ﷺ menjadi nabi dan rasul yang paling banyak beribadah dan memohon ampunan kepada Allah. 

Padahal Rasulullah ﷺ adalah manusia pilihan yang terjaga dari kesalahan dan dosa serta telah mendapat jaminan Allah ﷻ. 

Ini menjadi pelecut bagi umatnya untuk meningkatkan kedekatan kepada Allah ﷻ . Para nabi dan rasul tidak mewariskan harta tetapi mewariskan ilmu dan keteladanan pada keturunan dan umatnya. Sebab dengan ilmu dan keteladanan akan menyelamatkan keturunan dan umatnya dalam menjalani kehidupan di dunia.  

 
Berita Terpopuler