Kisah Mualaf Brandi, Menghadapi Abu Jahal Era Modern

Menjadi Muslim baru atau mualaf di dunia Barat tidaklah mudah.

pxhere.com
Kisah Mualaf Brandi, Menghadapi Abu Jahal Era Modern
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menjadi Muslim di dunia Barat tidaklah mudah. Banyak hinaan, tekanan, hingga pengusiran dari orang-orang terdekat, bahkan keluarga sendiri. Hal ini diungkapkan Brandi Marino ketika ia memilih menjadi seorang mualaf pada 2011. 

Baca Juga

Kisah mualafnya bermula ketika Brandi tidak sengaja mendapatkan pesan dakwah dalam aplikasi pesannya. Brandi mengira pesan itu merupakan spam dan ia hendak menghapusnya.

Tetapi jarinya justru terhenti dan membuka pesan tersebut, membacanya hingga larut. Pesan itu membawanya bersyahadat dan memeluk Islam. Sejak itu, Brandi semakin dalam mempelajari tentang Islam.

Brandi Marino memang berniat menyembunyikan agama barunya, sampai ia benar-benar siap menceritakan pada keluarganya. Tetapi Tuhan berkata lain.  

“Saya melakukan yang terbaik untuk menyembunyikan unggahan Facebook apa pun yang ada hubungannya dengan keyakinan baru saya dari keluarga. Tapi aku lupa menyembunyikan satu unggahan yang kemudian dilihat sepupu saya. Ia kemudian memberi tahu paman saya yang juga menelpon ibu saya dan menumpahkan segala macam kebohongan keji tentang saya dan Islam," kata Brandi, dilansir dari About Islam.

 

 

Ujian mulai menimpa ketika Brandi diasingkan dari keluarganya karena agamanya. Pamannya terus meracuni ibunya tentang kekejian Islam dan mulai merendahkan ibunya karena anaknya memeluk Islam.

Ibunya mulai mengirim email tentang Islam, tentang kebohongan, dan hal-hal yang mengerikan yang dituliskan orang-orang. Ibunya mulai mempertanyakan dan meminta jawaban kenapa anaknya memilih agama Islam.

"Ia kemudian meminta saya menjelaskan mengapa saya memilih agama seperti itu," kata Brandi.

Meskipun Brandi sendiri baru mengenal Islam dan tidak memiliki semua jawaban atas pertanyaan yang selalu dilontarkan kepada Muslim baru, dia menahannya sendiri. Dia menanggapi email ibunya dengan kesabaran dan kasih sayang dan terutama kebenaran di luar propaganda melawan Islam.

Kesabarannya membuahkan hasil. Ibu dan ayah tirinya mulai menerimanya. Mereka juga sempat makan bersama.

 

"Saya tahu ini adalah cara ibu saya untuk memberi tahu saya bahwa dia baik-baik saja dengan saya menjadi Muslim," ungkapnya.

Ibu Brandi meninggal tidak lama setelah makan bersama itu. Ibu Brandi sempat dilarikan ke rumah sakit dan itu adalah saat-saat terberat dalam hidupnya. Brandi harus menghadapi pamannya yang berusaha menyakiti ibunya dan menjelekkan Brandi.

“Ketika saya sedang duduk di ruang tunggu, paman saya datang dan mengejek saya, menyerang saya dan Islam. Itu sangat menyakitkan," kata dia.

Kemudian para dokter datang dan merekomendasikan agar alat-alat medis penopang kehidupan ibunya dilepaskan. Ini semakin menjadi alasan bagi pamannya melepaskan serangan yang lebih kejam lagi ketika ia berdiri di sana melihat ibu yang tengah sekarat.

Terlepas dari momen-momen traumatis yang tak terbayangkan yang dia hadapi, Brandi menahan penghinaan dari pamannya itu dengan anggun. Alih-alih menyerang pamannya, Brandi memilih undur diri.

 

Pamannya kemudian menyampaikan kepada ayah tirinya bahwa perilaku buruk Brandi seolah ada hubungannya dengan agama barunya, Islam. Tetapi ayah tirinya membelanya.

Terlepas dari semua yang dia hadapi, Brandi tetap tenang dan ada di sana untuk keluarganya pada saat mereka mengalami tragedi. Dia mengangkat kepalanya tinggi-tinggi dalam menghadapi kefanatikan dan dia tetap sabar. Inilah perjuangan terbesar, jihad mengendalikan diri. Brandi berjuang keras dan menang.

Sebagian besar Muslim yang masuk Islam di Barat, menghadapi orang-orang yang akan menjadi seperti Abu Jahal zaman modern. Mereka tidak akan pernah senang seseorang yang mereka kenal dan bahkan seseorang yang berhubungan dengan mereka telah menerima Islam sebagai jalan hidup. Mereka akan melakukan apa saja untuk menyakiti orang itu.

Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mereka yang memilih menjadi Abu Jahal dalam hidup kita. Namun, karakter Brandi patut diteladani saat menghadapi Abu Jahal era modern.  

https://aboutislam.net/reading-islam/living-islam/convert-faces-modern-day-abu-jahl-brandi-marinos-story/

 
Berita Terpopuler