Pria Milenial Harus Paham 4 Hal demi Kesehatan Reproduksinya

Pria milenial perlu menjaga kesehatan reproduksinya di tengah gaya hidup modern.

Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi ayah muda dan anak bayinya. Untuk bisa memiliki keturunan, pria harus menjaga kesehatan reproduksinya.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada beberapa hal yang perlu diingat oleh pria milenial dalam memastikan kesehatan reproduksinya. Gaya hidup modern yang penuh dengan stres membuat mereka memerlukan intervensi modern untuk memastikan kesehatan organ reproduksi maupun tubuh secara keseluruhan.

Kelak ketika menikah, kesehatan reproduksi pria juga berpengaruh pada keberhasilan rencana memiliki keturunan. Jadi, urusan kesehatan reproduksi bukan cuma domain perempuan.

Baca Juga

Berbicara tentang kesehatan reproduksi pria, banyak stigma yang melekat hingga dapat menyebabkan kesalahpahaman. CEO dan salah satu pendiri Indira IVF di India, Kshitiz Murdia, mengingatkan beberapa hal yang berbahaya untuk kesuburan pria milenial, seperti juga yang dialami pendahulunya:

- Konsumsi zat seperti alkohol dan tembakau

- Gaya hidup kurang gerak

- Pola makan tidak sehat

- Penyakit menular seksual atau infeksi menular seksual.

- Kontak dengan bahan kimia dan racun berbahaya.

- Jauhi tingkat stres tinggi, tekanan emosional atau mental yang ekstrem.

- Hindari kecelakaan atau cedera fisik.

"Faktor penyebab ini tidak hanya dapat menghambat kesehatan reproduksi, tetapi juga dapat berdampak pada kesuburan seseorang," kata Murdia, dilansir Indian Express, Kamis (25/11).

Murdia menjelaskan, kondisi yang menyebabkan infertilitas pria secara luas meliputi infeksi, ketidakseimbangan hormon, obesitas, disfungsi ereksi, ejakulasi retrograde, dan paparan radiasi atau logam berat, bahan kimia, dan obat-obatan. Dia mencantumkan beberapa hal yang perlu diingat oleh pria milenial untuk memastikan kesehatan reproduksi yang baik.

1. Tantangan kesehatan reproduksi

Penting untuk mencari tahu tentang masalah reproduksi, seperti jumlah sperma yang rendah, testosteron rendah, impotensi, dan infeksi menular seksual. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan komplikasi pada tahap kehidupan selanjutnya.

Murdia mengingatkan agar para pria milenial memiliki kesadaran tentang bahaya penyakit infeksi menular seksual dan infeksi organ reproduksi, seperti human immunodeficiency virus (HIV), sifilis, hepatitis B, klamidia, gonore, herpes, dan human papillomavirus (HPV). Dengan memiliki pemahaman tersebut, mereka dapat mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan atau mencari bantuan medis.

2. Miliki gaya hidup aktif

Bekerja dari rumah telah mendorong era baru yang membuat pria selalu dikelilingi oleh komputer, sementara aktivitas fisik sehari-hari menjadi berkurang. Berenang, jogging, bersepeda, dan olahraga lainnya dapat membantu membangun kekebalan.

Tetap aktif juga dapat menjaga kadar hormon, terutama dalam kasus diabetes dan penyakit yang berhubungan dengan jantung. Perubahan gaya hidup sederhana ini akan membantu mengurangi stres dan hormon lain yang memengaruhi produksi sperma.

3. Konsumsi makanan yang sehat

Konsumsi buah-buahan, sayuran, dan cukup air penting untuk diet bergizi. Junk food dan makanan olahan terbukti berbahaya dalam jangka panjang dan menghambat kadar hormon dalam tubuh. Diet bernutrisi akan membantu memastikan tidak hanya kesehatan reproduksi yang kuat, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan.

4. Kebersihan pribadi

Daerah genital pria terletak di luar tubuh guna memberikan suhu yang lebih sejuk untuk produksi sperma. Jaga suhu testis agar produksi sperma tidak terganggu, misalnya dengan tidak memakai kolor terlalu ketat, terlalu banyak duduk, atau bekerja di lingkungan yang bersuhu tinggi.

Kebersihan pribadi, seperti mencuci tangan setelah menggunakan toilet, menjaga kebersihan daerah genital, mengenakan pakaian dalam bersih, menghindari sabun kimia atau sintetis, dan memastikan kebersihan umum juga sangat penting.

 
Berita Terpopuler