BPBD: 43.007 Jiwa di Kapuas Hulu Terdampak Banjir

Sebanyak 74 desa di sembilan kecamatan Kapuas Hulu masih terendam banjir.

Antara/Jessica Helena Wuysang
Sejumlah pengendara motor menggunakan jasa ojek penyeberangan saat melintasi banjir yang merendam jalan Lintas Melawi di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Selasa (16/11/2021). Hingga kini kawasan Lintas Melawi yang merupakan pusat perdagangan Kota Sintang dan jalur utama menuju Kabupaten Kapuas Hulu tersebut masih terendam banjir.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, KAPUAS HULU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, mencatat 43.007 jiwa di daerah itu terdampak banjir. Hingga saat ini, banjir masih merendam 74 desa di sembilan kecamatan.

Baca Juga

"Debit air masih naik di sejumlah daerah dan saat ini banjir merendam 6.314 rumah, terdiri dari 13.780 kepala keluarga dengan 43.007 jiwa warga terdampak," kata Kepala BPBD Kapuas Hulu, Gunawan, kepada Antara, di Putussibau, Kapuas Hulu, Rabu.

Gunawan menyampaikan, dari hasil pantauan tim BPBD Kapuas Hulu di lapangan pada Rabu (24/11) pukul 10.00 WIB, banjir masih merendam Kecamatan Badau (Pulau Majang), Silat Hilir, dan Semitau. Genangan air berangsur surut di Kecamatan Jongkong, Suhaid, Embaloh Hilir, dan Bunut Hilir.

Sementara itu, kondisi banjir di Kecamatan Batang Lupar dan Selimbau mengalami peningkatan debit air rata-rata dua hingga lima sentimeter. Gunawan menyebut, debit air di tiap kecamatan pesisir Sungai Kapuas Hulu dan sekitar Danau Sentarum bervariasi.

"Rata-rata debit air berkisar satu hingga tiga meter lebih dari permukaan tanah," ucap Gunawan.

 

 

 

Menurut Gunawan, hingga saat ini , Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu melalui tim gabungan terus memantau serta menyerahkan bantuan untuk warga terdampak banjir. Pihaknya juga telah menerima bantuan dari presiden dan Pemprov Kalbar serta dari berbagai pihak.

"Bantuan masih terus kami salurkan kepada masyarakat korban banjir," katanya.

Terkait tempat pengungsian, menurut Gunawan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kecamatan dan desa untuk menyiapkannya. Hanya saja, warga terdampak banjir justru lebih memilih bertahan di rumah masing-masing, dengan membuat panggung di dalam rumah yang telah terendam.

 
Berita Terpopuler