Masuki Era Digital, Dai Jangan Lelah untuk Belajar

Kemajuan teknologi tak bisa dihindarkan, termasuk para dai.

Foto : MgRol112
Ilustrasi Dai
Rep: Andrian Saputra, Fuji Eka Permana Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, Oleh: Andrian Saputra, Fuji Eka Permana

Baca Juga

JAKARTA -- Kemajuan teknologi tak bisa dihindarkan, termasuk para dai. Teknologi mendorong para dai untuk terus belajar hingga dapat meningkatkan kredibiltas dan kapasitasnya dalam dakwah. 

"Dakwah adalah bagian yang integral dan tidak terpisahkan dalam Islam. Bagi umat islam, dakwah adalah representasi sikal dan prilaku sehari-hari.  Sebagaimana Rasulullah telah memberikan teladan dalam berdakwah secara santun, kontekstual dan menjunjung tinggi akhlak mulia. Demikian pula para Walisongo yang mampu mengubah nusantara tanpa kekerasan sedikitpun. Oleh karena itu sudah sepatutnya kredibilitas dan kapasitas para dai, ustaz, dan mubaligh perlu terus ditingkatkan," kata Menag saat membuka AMID 2021. 

Menag mengatakan, Nabi Muhammad SAW mewajibkan umatnya untuk terus belajar, oleh karena itu para da'i, ustaz, dan mubaligh selaku penerus para Nabi adalah kelompok orang yang lebih wajib untuk terus belajar. 

Adab membaca Alquran digital - (republika)

 

Pimpinan CariUstadz.id, KH. Dr. Ali Nurdin menilai perkembangan dakwah digital butuh mendapat respon yang konstruktif dari para pendakwah dan media dakwah. Mereka memiliki peran strategis untuk menjadi katalisator yang dapat menengahi narasi keagamaan yang bergulir di masyarakat digital terutama pada media sosial yang jangkauan publiknya tidak terbatas. 

Oleh karena itu, lanjut dia, Annual Meeting of Islamic Dakwah (AMID) 2021 inisiasi dengan beberapa pihak yang memiliki perhatian yang sama untuk meningkatkan keterampilan para pendakwah di Indonesia untuk bersinar di dunia digital.

"Sehingga mampu membangun kapabilitas dan integritas dalam menempatkan diri sebaik baiknya sebagai pihak yang dapat memberikan pengaruh terhadap wacana keagamaan yang berkembang di masyarakat,"kata dia.

 

 

Karena itu, kiai Nurdin pun mengajak para pendakwah di seluruh Tanah Air untuk bergabung bersama CariUstaz.id dalam menjalankan misi menebarkan Islam yang rahmatan lil alamin. 

Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam sambutannya pada Milad ke-56 dan wisuda IAI As'adiyah secara virtual dari Jakarta, mengatakan pemanfaatan teknologi digital dalam menyampaikan dakwah dapat memudahkan masyarakat menangkap konten ceramah tersebut, khususnya bagi kalangan anak muda. Selain itu, dakwah digital lebih efektif bagi masyarakat untuk mengikuti dari mana saja dan kapan saja, tambahnya.

"Sistem dakwah melalui teknologi digital akan lebih efektif dan lebih memungkinkan masyarakat untuk menyimak dakwah kapan saja, di mana saja dan waktunya pun lebih fleksibel, terutama untuk generasi milenial dan generasi Z," katanya.

Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ahmad Zubaidi mengatakan, untuk suksesnya dakwah pada era digital ini, para dai dituntut mampu mengembangkan dakwah dengan memanfaatkan teknologi informasi, khususnya media sosial. "Karena saat ini masyarakat lebih banyak bersentuhan dengan gawai dan internet daripada menonton televisi," kata dia.

Kiai Zubaidi menerangkan memasuki dunia digital ini tidak mudah. Sebab masih banyak dai yang belum memahami dunia digital dan masyarakat sangat selektif terhadap tontonan yang disenanginya. 

Ia menjelaskan, dai-dai yang sudah memasuki dunia digital ini mengalami seleksi alamiah di dunia maya. Ada yang sukses dengan penontonnya yang mencapai ribuan bahkan jutaan. Tetapi banyak juga yang tidak berkembang. 

"Untuk itu, para dai yang mau terjun ke dalam dakwah digital, diharapkan memiliki pengetahuan dakwah model apa yang disenangi masyarakat dan juga (memiliki) support (dukungan) tim IT yang memadai," ujarnya.

 

Kiai Zubaidi mengatakan, saat ini kecenderungan masyarakat lebih senang video pendek yang berdurasi tidak lebih dari lima menit. Masyarakat juga senang dengan konten keagamaan yang mudah dicerna dan mudah diamalkan.

 
Berita Terpopuler