Sekolah Korea Selatan Kembali Buka Kelas Tatap Muka Penuh

Pertama kalinya sejak pandemi, sekolah Korea Selatan buka kelas tatap muka penuh.

YONHAP/YNA
Seorang guru memberikan buku pelajaran kepada siswanya di sebuah sekolah dasar di Sejong, Korea Selatan, 2 Maret 2021. November ini, sekolah di Korea Selatan memulai tatap muka penuh.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Semua sekolah di Korea Selatan untuk pertama kalinya memulai kembali kelas tatap muka penuh pada Senin. Sebagai negara pertama di luar China yang menghadapi wabah besar Covid-19, sekolah-sekolah Korea Selatan telah mengalami berbagai tahap penutupan, pembelajaran jarak jauh, dan pengaturan kegiatan belajar secara hibrida (daring dan luring).

Baca Juga

Kegiatan tes Covid-19 yang meluas, pelacakan kontak intensif, dan aplikasi pelacakan telah memungkinkan Korea Selatan untuk membatasi penyebaran virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) tanpa lockdown ekstensif yang diterapkan di negara-negara lain. Namun, upaya Korsel sebelumnya untuk membuka sekolah sepenuhnya terhambat oleh gelombang infeksi baru.

Sekolah yang dibuka kembali sepenuhnya merupakan bagian dari rencana Korea Selatan untuk "hidup berdampingan dengan Covid-19". Kebijakan itu diadopsi setelah Korea Selatan mencapai target vaksinasinya pada Oktober.

Secara keseluruhan 78,8 persen dari total populasi Korea Selatan sudah divaksin lengkap. Namun, tingkat vaksinasi untuk warga yang berusia 12-17 tahun turun menjadi 12,8 persen.

"Memang benar, masih banyak kekhawatiran," kata Menteri Pendidikan Korea Selatan Yoo Eun-hye saat berkunjung ke sebuah sekolah dasar di Seoul, Senin.

Bahkan, ketika melonggarkan aturan jarak sosial di tengah tingkat vaksinasi yang tinggi, Korea Selatan masih berjuang melawan sejumlah kasus harian tertinggi Covid-19, termasuk rekor jumlah kasus Covid-19 yang parah. Sebanyak 2.827 kasus tambahan Covid-19 terkonfirmasi pada Ahad tengah malam, turun sedikit dari tingkat kasus harian yang mencapai lebih dari 3.000 selama hampir satu pekan.

Rekor tertinggi 3.292 kasus tambahan Covid-19 terjadi pada Kamis pekan lalu. Yang paling mengkhawatirkan bagi para petugas kesehatan di Korea Selatan adalah peningkatan kasus-kasus Covid-19 serius yang membutuhkan rawat inap, yang telah mencapai rekor tertinggi lebih dari 500 pasien.

Oleh karena itu, sekolah-sekolah masih dapat beralih kembali ke pembelajaran jarak jauh atau pengaturan pembelajaran secara hibrida jika situasi virus corona di dalam negeri mengharuskannya. Tindakan pencegahan, seperti penggunaan masker, pemasangan partisi pemisah, dan tindakan menjaga jarak lainnya tetap dilakukan.

"Dengan meningkatnya jumlah kasus baru yang dikonfirmasi, kami meminta orang tua dan anggota keluarga untuk lebih memperhatikan tindakan pencegahan," kata Yoo seraya mengungkapkan bahwa Kementerian Pendidikan dan kantor pendidikan akan memeriksa langkah-langkah pencegahan secara menyeluruh dan akan mendukung daerah-daerah yang membutuhkan.

 
Berita Terpopuler