Petani Mawar Taif Bersiap Hadapi Musim Panen

Aroma mawar Taif tidak ada bandingannya.

arab news
Petani Mawar Taif Bersiap Hadapi Musim Panen. Perkebunan bunga mawar di Taif, Arab Saudi.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Para petani di Taif, Makkah, Arab Saudi sedang mempersiapkan peralatan mereka menghadapi musim 'Taif Rose', simbol kebanggaan Saudi. Mereka bersiap memasuki masa panen tahun depan di tengah kekhawatiran akan awal musim dingin yang beku.

Baca Juga

Dengan rona merah muda cerah, bunga cantik ini dipercaya masih satu rumpun dengan mawar Damaskus. Sebuah legenda mengatakan bibit tersebut dibawa ke Kerajaan Saudi lima abad yang lalu, setelah seorang sultan Ottoman menawarkan bibit mawar Levantine kepada seorang bangsawan di Makkah.

Sultan tersebut lantas memerintahkan agar bibit ini dikirim ke Gunung Al-Hada di Taif untuk ditanam. Daerah di Taif ini memang terkenal dengan keindahannya dan cuaca sejuk yang mirip dengan iklim Levant.

Taif merupakan rumah bagi 2.000 kebun mawar. Terletak 1.900 meter di atas permukaan laut, kawasan ini memberikan suasana yang ideal bagi mawar untuk tumbuh.

Dilansir di Arab News, Senin (22/11), tumbuhan mawar ditanam setiap tahun pada awal musim “Al-Tarf”, salah satu musim pertanian yang mendorong cabang-cabang tanaman menghasilkan buah mawar. Tahun ini, spesialis budidaya memperingatkan musim dingin yang akan datang menjadi ancaman kritis bagi tanaman. Karenanya, beberapa pemilik pertanian sedang mempertimbangkan menyiapkan pipa semprot hangat untuk memerangi embun beku.

Menurut laporan Otoritas Umum Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2018, pasar mawar Taif diperkirakan bernilai 52 juta riyal Saudi atau setara Rp 197 miliar. Potensi pertumbuhannya bisa mencapai 700 juta riyal Saudi jika peluang baru dimanfaatkan secara memadai.

Aneka parfum berbahan mawar di tempat penyulingan mawar di Taif yang bisa dibeli pengunjung. - (Dok MCH)

 

Mereka mencatat, ada beberapa upaya membudidayakan mawar Taif di Eropa dan negara-negara Arab, namun tidak berhasil. Negara-negara di Eropa telah menerima bimbingan dari para ahli budidaya, tetapi tanaman mawarnya gagal menyamai kualitas Kerajaan karena atmosfer dan tanah yang berbeda.

Salah seorang pemilik perkebunan mawar di Al-Shafa di Taif, Awad Al-Talhi, mengatakan daerah tinggi Taif adalah tempat terbaik untuk menanam mawar. Namun, di sisi lain kondisi datarannya membuat mereka rentan terkena embun beku (salju), ancaman besar pertama bagi keberhasilan pertanian.

Ia menambahkan metode terbaik untuk menangani gelombang es adalah dengan menggunakan tangki khusus yang terhubung ke pipa semprot hangat, untuk menghilangkan salju. Semprotan air hangat efektif mempertahankan kondisi ideal, tetapi harganya mahal.

“Petani mawar memulai proses pemangkasan pohon setiap awal tahun, yang memakan waktu sekitar 2,5 bulan, tergantung pada ukuran kebun. Tidak ada penyiraman pohon pada periode ini. Pada pertengahan Maret, musim panen mawar Taif dimulai,” kata Al-Talhi.

Tak hanya itu, ia menambah penyiraman secara teratur dimulai setiap lima hari hingga April, dengan berakhirnya masa pemangkasan semak mawar. Bunga mawar rentan terhadap beberapa penyakit dan hama serangga. Mereka mungkin bertahan hidup tanpa program pengendalian hama dasar, tetapi bentuknya menjadi tidak terlalu menarik.

Mawar Taif pertama kali didokumentasikan oleh wisatawan Swiss, Johann Ludwig Burckhardt, yang mengunjungi Taif pada 1814. Kepala petugas medis di pasukan tentara Prancis, Maurice Tamiser, menyebutkan hal ini pada 1834, ketika dia dikirim ke Hijaz oleh Mohammed Ali.

Bunga mawar. - (Pixabay)

 

Beberapa pengamat awal mawar Taif adalah diplomat Prancis Leon Roches pada 1841 serta penulis Swiss Charles Didier pada 1854, dan pelancong lainnya. Al-Talhi mengatakan mengekspor mawar ke luar negeri tidak pernah berhasil, baik sebagai bunga atau minyak. Tanah dan cuaca di Taif menghasilkan atmosfer unik sepanjang tahun.

“Delegasi asing mengunjungi Taif dari waktu ke waktu. Mereka melakukan studi pertanian dan membawa serta bibit pertanian ke negara mereka, tetapi belum berhasil mendapatkan kualitas yang sama. Mereka mungkin berhasil pada tahun pertama, tetapi kualitas panennya tidak sebaik kualitas di Taif,” katanya.

Secara historis, ada banyak upaya menanam mawar jenis ini di daerah dan negara lain, melalui para peziarah yang terpesona dengan aroma mawar ini. Anggota Komite Koperasi untuk Mawar Taif, Khaled Al-Omari, menyebut mawar ini dicoba dibudidayakan di daerah lain, tetapi hasilnya tidak sebagus wangi mawar Taif.

“Seiring waktu, setelah upaya mempelajari kualitas mawar Taif yang ditanam di dataran tinggi Taif, terbukti tanah Taif selama berabad-abad adalah lingkungan yang tepat untuk menanamnya,” lanjutnya.

Al-Omari mengatakan mawar Taif tidak dapat diekspor karena sensitivitasnya. Tetapi, parfumnya dapat dikirim ke luar negeri karena metode penyulingan kuno yang menjaga kualitas aroma.

Orang-orang yang berpengalaman dan mahir dalam penyulingan mawar berhasil menjaga kualitas parfum. Hal ini merupakan sebuah proses yang sulit dan rumit.

 

"Ada sesuatu di dalam air dan tanah. Mawar Taif yang ditanam di daerah yang berbeda hasilnya berbeda, kualitas dan baunya tidak sama,” kata Al-Omari.

Mawar Taif yang langka disebut telah menyebabkan banyak sejarawan memberikan pendapat yang berbeda tentang asal-usul dan tanggal kemunculannya di Taif. Para wanita di masa lalu menggunakan bunga mawar sebagai hiasan warna-warni, serta aroma yang mereka tempatkan di antara lipatan pakaian.

“Pemilik pabrik mawar menggunakan pot khusus yang mereka bawa dari India. Parfum pertama yang diproduksi oleh pemilik pabrik tua dikirim ke dokter haji. Setelah itu, menjadi terkenal dan menjadi aroma raja, pangeran, dan orang-orang dari posisi tinggi," ujar dia.

Mawar ini lantas menjadi terkenal setelah hubungannya dengan royalti dan masyarakat elite. Keberhasilan panen tersebut masih menarik permintaan global karena kelangkaan dan kualitasnya. Dengan proses penyulingan yang dilakukan oleh hanya beberapa keluarga yang telah mewariskan keterampilan dari generasi ke generasi, hasil produksi mawar ini menjadi terbatas pada perusahaan internasional besar yang berspesialisasi dalam industri parfum. 

https://www.arabnews.com/node/1972501/saudi-arabia

 
Berita Terpopuler