Pengetahuan Manusia Miliki Batasan

Setiap manusia diberikan sedikit saja dari pengetahuan.

tangkapan layar clipart library
(ilustrasi) manusia
Rep: Andrian Saputra Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, Setiap manusia diberikan sedikit saja dari pengetahuan. Dan pengetahuan manusia pun memiliki batasan. Begitupun seorang da'i atau mubaligh yang perlu menyadari diri bahwa sejatinya hanya sedikit saja pengetahuannya tentang sesuatu.

Baca Juga

Menurut pakar tafsir Alquran yang juga pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ). Prof. Dr. Quraish Shihab mengingatkan agar para da'i dan mubaligh memiliki perasaan bahwa mengetahui segala hal dan menjawab setiap persoalan umat. 

"Kita ini yang memiliki pengetahuan agama atau pengetahuan apapun jangan pernah merasa telah tahu segalanya, kita masih belajar," kata Prof Quraish dalam halaqah dakwah dan seminar nasional-Annual Meeting of Islamic Dakwah (AMID) 2021 yang diselenggarakan CariUstadz.id bekerjasama dengan Pusat Studi Alquran, secara virtual pada Sabtu (20/11). 

Prof Quraish mencontohkan Imam Malik yang terkenal kealimannya dikunjungi rombongan dari Maroko. Rombongan itu kemudian mengajukan puluhan pertanyaan kepada Imam Malik.

Akan tetapi Imam Malik hanya menjawab delapan pertanyaan saja. Selebihnya Imam Malik memberikan jawaban bahwa dirinya tidak mengetahui. Maka menurut Prof Quraish kesadaran akan keterbatasan diri menjadi sangat penting bagi seorang da'i. 

"Karena itu, tidak tahu itu sudah merupakan setengah dari pengetahuan. Paling tidak Anda sudah tahu diri Anda bahwa Anda tidak tahu," katanya. 

 

 

 

Sementara di era digitalisasi setiap orang dapat dengan mudah memperolehnya informasi di dunia maya. Baik itu informasi yang benar maupun yang salah, informasi yang baik atau yang buruk karena tidak memiliki akurasi. Maka dari itu, Prof. Quraish mengingatkan para da'i agar tidak sembarangan dalam mengambil semua informasi di dunia maya tanpa melakukan penelitian yang benar. 

 

"Pesan saya kepada para ulama, kepada para asatidz, kepada para da'i adalah  jangan menjadi khatibul lail , jangan semua apa yang anda dapatkan di internet Anda ambil, Anda sampaikan tanpa melakukan penelitian. Kalau itu dilakukan Anda menjadi penyebar dari kebohongan, penyebar dari kepalsuan, penyebar dari hal-hal yang bertentangan dengan agama," katanya.

 
Berita Terpopuler