Deforestasi Hutan Amazon Capai Tingkat Tertinggi 15 Tahun

Deforestasi meningkat sebesar 22 persen dalam setahun.

Jorge.kike.medina/wikimedia
Hutan hujan Amazon
Rep: Idealisa masyrafina Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Deforestasi di hutan hujan Amazon Brasil telah mencapai tingkat tertinggi dalam lebih dari 15 tahun. Sebuah laporan oleh badan penelitian luar angkasa Brasil (Inpe) menemukan bahwa deforestasi meningkat sebesar 22 persen dalam setahun.

Baca Juga

Brasil termasuk di antara sejumlah negara yang berjanji untuk mengakhiri dan membalikkan deforestasi pada tahun 2030 selama KTT iklim COP26. Amazon adalah rumah bagi sekitar tiga juta spesies tumbuhan dan hewan, dan satu juta penduduk asli. Ini adalah penyimpan karbon penting yang memperlambat laju pemanasan global.

Menurut data terakhir, sekitar 13.235 km persegi (5110 mil persegi) hilang selama periode 2020-21, jumlah tertinggi sejak 2006. Menteri Lingkungan Joaquim Leite mengatakan data tersebut merupakan tantangan. 

"Kita harus lebih kuat dalam kaitannya dengan kejahatan ini," ujar Leite dilansir di BBC, Jumat (19/11).

Dia menambahkan bahwa data tersebut tidak persis mencerminkan situasi dalam beberapa bulan terakhir. Deforestasi Amazon telah meningkat di bawah Presiden Jair Bolsonaro. yang telah mendorong kegiatan pertanian dan pertambangan di hutan hujan.

Dia juga pernah berselisih dengan Inpe di masa lalu terkait deforestasi. Bolsonaro menuduh badan tersebut pada 2019 mencoreng reputasi Brasil.

Namun pada konferensi iklim bulan November di Glasgow, Brasil termasuk di antara sejumlah negara yang menandatangani kesepakatan besar untuk mengakhiri dan membalikkan praktik tersebut.

Janji itu mencakup hampir 19,2 miliar dolar AS dana publik dan swasta. Beberapa di antaranya akan diberikan ke negara-negara berkembang untuk memulihkan lahan yang rusak, mengatasi kebakaran hutan, dan mendukung masyarakat adat.

 

Pada KTT COP26 lalu, pemerintahan Presiden Brasil bertemu dengan Uni Eropa terkait dengan deforessrasi. Wakil Presiden Uni Eropa (EU)Josep Borrell mengatakan pada Kamis (4/11) bahwa Brasil terlah berkomitmen untuk mencegah deforestasi.

Selain itu, kata Borell, Bolsonaro menyadari deforestasi ilegal adalah rintangan untuk meningkatkan hubungan dengan Eropa. Borrell bertemu sebentar dengan Bolsonaro pada kunjungannya ke Brasil, yang pertama dilakukanoleh perwakilan senior Uni Eropa dalam sembilan tahun. Dia juga mengadakan pembicaraan dengan para menteri lingkungan dan luar negeri.

"Kemauan itu ada, karena para menteri tahu bahwa akan baik bagi Brasil untuk mengakhiri eksploitasi ilegal hutan hujan Amazon," kata Borrell kepada Reuters melalui telepon.

Pada pembicaraan iklim PBB di Glasgow, Brasil  bergabung dengan lebih dari 100 negara yang berkomitmen untuk mengakhiri deforestasi pada 2030.Brasil adalah pemilik 60 persen hutan hujan Amazon, terbesar di dunia, tetapi kehancurannya telah meningkat sejak Bolsonaro menjabat pada 2019.

Borrell mengatakan komitmen Brasil terhadap janji global untuk mengurangi emisi gas metana, yang dihasilkan pertanian Brasil dalam jumlah besar, merupakan langkah lain ke arah yang benar.

"Kita membutuhkan Brasil dalam upaya global melawan perubahan iklim. Dunia membutuhkan Brasil," katanya.

Uni Eropa adalah tujuan utama pengiriman kayu yang ditebang secara ilegal di Amazon, yang sering dikirim dengan dokumen palsu tentang asal kayu. Borrell mengatakan Uni Eropa siap untuk memperketat verifikasi kertas untuk kayu yang diimpor dari Brasil untuk menindak perdagangan ilegal senilai miliaran dolar per tahun.

"Kami harus melakukan tugas bagian kami untuk memerangi ini," katanya.

 
Berita Terpopuler