Menyambung Kembali Jalur Kereta di Ranah Minang

Salah satu jalur KA yang akan dihidupkan kembali yaitu dari Naras menuju Sungai Limau

M Arif Pribadi/Antara
Seorang anak berada di kereta api wisata jurusan Padang-Padang Pariaman di Stasiun Kereta Api Simpang Haru, Padang, Sumbar.
Rep: Rahayu Subekti Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalur kereta api di Sumatra Barat sudah hadir sejak 1800-an sejak ditemukannya batubara di wilayah tersebut. Kini dengan sejumlah pembangunan jalur kereta api (KA) yang ada, pemerintah akan menyambung kembali jalur kereta di ranah minang yang sebelumnya sudah mati.

Baca Juga

Dari sekian banyak rute yang ada, salah satu jalur KA yang akan dihidupkan kembali yaitu dari Naras menuju Sungai Limau. Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulmafendi memastikan saat ini reaktivasi jalur kereta api tersebut sudah memasuki rencana strategis. "Dokumen sudah disiapkan, kita harapkan 2022 bisa dilakukan persiapan lahan," kata Zulmafendi, Senin (15/11).

Reaktivasi jalur KA dari Naras hingga Sungai Limau diperlukan karena saat ini sudah tumbuh berbagai aktivitas. Di jalur tersebut, aktivitas perumahan, sekolah, hingga instansi pemerintahan sudah ada sehingga jalur KA tersebut berpotensi dihidupkan kembali.

Meskipun begitu, Zulmafendi mengatakan dalam menghidupkan kembali jalur KA di Sumatra Barat bukanlah hal yang mudah. Jalur kereta milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI di Sumatra Barat banyak yang sudah digunakan oleh masyarakat untuk membangun tempat tinggal hingga tempat berusaha.

Zulmafendi menargetkan penertiban lahan di jalur KA yang akan dihidupkan kembali tersebut dapat selesai pada tahun ini. Lalu persiapan dapat dilakukan pada 2022 dan pada 2023 dapat melakukan reaktivasi. "Jalur ini sangat mendukung mobilitas masyarakat sehingga jalur KA hingga Padang sudah bisa terhubung dengan baik," ujar Zulmafendi.

Tak hanya itu, banyak potensi yang menguntungkan jika jalur KA Naras-Sungai Limau sepanjang tujuh kilometer dihidupkan kembali. Jalur tersebut dapat digunakan untuk angkutan CPO dan penumpang, membangkitkan perekonomian, hingga mempermudah akses para pelaku usaha dari dan ke Padang.

Mendukung Akses Pariwisata

Reaktivasi jalur KA di ranah minang juga akan menyentuh padang hingga Pulau Air. Jalur tersebut dapat mendukung konektivitas menuju pariwisata di Mentawai.

"Ini dilakukan untuk mendukung akses ke Mentawai yang sudah menjadi kawasan ekonomi terintegrasi. Reaktivasi ini masih menjadi rencana kita ke depan dan sudah masuk ke dalam program," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulmafendi.

Jalur KA Padang-Pulau Air juga dapat mendukung akses menuju kawasan wisata Kota Tua Padang atau Padang Lama. Tak hanya itu, jalur tersebut juga dapat menjadi alternatif KA commuter di Kota Padang dalam mendukung mobilisasi penumpang angkutan umum. "Jalur ini menjadi alternatif moda dengan tujuan Bandara Minangkabau dari Kota padang," tutur Zulmafendi.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatra Bagian Barat Kementerian Perhubungan Suranto menuturkan jalur KA Padang-Pulau Air akan terintegrasi. Khususnya dengan tempat pariwisata. "Karena lokasinya dekat dengan Pelabuhan Muaro hanya sekitar satu kilometer saja," ujar Suranto.

 

 

 

 

Memicu Kembali Aktivitas KA Wisata

Selain reaktivasi, upaya untuk memicu kembali aktivitas KA pariwisata di ranah minang juga akan dilakukan. Salah satunya dengan melakukan normalisasi jalur KA di Sawahlunto. "Ini menjadi trigger KA wisata yang menyusuri Danau Singkarak yang merupakan salah satu dari 15 danau prioritas," tutur Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulmafendi.

Zulmafendi memastikan normalisasi jalur kA di Sawahlunto sudah selesai dilakukan dengan melakukan peningkatan. Nantinya di jalur tersebut akan dioperasikan lokomotif dengan tenaga uap.

"Insya Allah 1 Desember 2021 akan diresmikan, mudah-mudahan pemerintah provinsi bisa mendukung sehingga ini menjadi pemicu pariwisata khususnya di Sumatra Barat," jelas Zulmafendi.

Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy memastikan dukungannya terhadap upaya reaktivasi dan normalisasi jalur kA di Sumatra Barat. Terlebih menurut Audy, reaktivasi hingga normalisasi tersebut juga akan berdampak kepada peningkatan pariwisata. "Khusus di Sawahlunto ini juga dukungan kepada Kementerian Pariwisata dari pemerintah provinsi dalam mendukung sebagai salah satu jalur untuk pariwisata," ungkap Audy.

Audy menjanjikan akan memberikan dukungan sosialisasi. Khususnya dalam penggunaan transportasi perkeretaapian di Sumatra Barat. "Kami akan buatkan program untuk anak-anak agar mereka tahu dan cerita kepada ibu bapaknya kalau di sini bisa menggunakan kereta api," tutur Audy.

 

 

Meningkatkan Keselamatan Perkeretaapian

Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy mengakui tingkat keselamatan perkeretaapian di Sumatra Barat masih rendah. Audy mengapresiasi jika pemerintah pusat juga mengutamakan program untuk menurunkan kecelakaan di perlintasan sebidang. "Kecelakaan sering terjadi. Ada anggaran untuk mengatasi perlintasan sebidang, ini penting karena jalur-jalur kereta api di Sumbar sudah dikuasai banyak pihak," ungkap Audy.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatra Bagian Barat Kementerian Perhubungan Suranto mengatakan tengah fokus pada upaya peningkatan keselamatan perkeretaapian. Saat ini jumlah perlintasan sebidang di jalur KA aktif mencapai 370 titik.

Suranto mengatakan sosialisasi keselamatan akan dilakukan dengan para stakeholders terkait. Selain itu juga melakukan penutupan perlintasan sebidang di Sumatra Barat. "Penutupan perlintasan sebidang sebanyak 111 perlintasan akan dilakukan pada tahun ini," ujar Suranto.

Selain itu pembangunan pintu perlintasan juga akan dilakukan. Begitu juga dengan pembangunan frontage dan JPO serta palang pintu perlintasan sebidang.

 

 

  

 
Berita Terpopuler