Kasus Sifilis Melonjak di Amerika Serikat, Apa Bahayanya?

Sifilis merupakan penyakit menular seksual.

Flickr
Bakteri sifilis bisa menyebabkan infeksi otak. Kasus sifilis masih meningkat di Amerika Serikat.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa negara bagian Amerika Serikat masih berhadapan dengan peningkatan tajam kasus sifilis, di samping lonjakan klamidia dan gonore. Pada 2019, kasus sifilis bahkan mengalami peningkatan hingga dua kali lipat dibandingkan lima tahun sebelumnya menjadi lebih dari 129.800 di negara tersebut.

Sulit untuk menunjuk penyebab tunggal kenaikan kasus sifilis di Amerika Serikat. Menurut laman Prevention, sifilis yang tak diobati, dan minimnya pengetesan dan perawatan pada ibu hamil kemungkinan menjadi faktor pencetus.

Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang tak hanya bisa mengenai orang dewasa, tetapi juga bayi baru lahir. Penyakit yang dikenal luas dengan nama raja singa ini memiliki gejala yang sekilas mirip seperti penyakit lain, sehingga kerap dijuluki sebagai "the great pretender" atau "penipu ulung".

Baca Juga

Sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Treponema pallidum. Penyakit ini menular lewat aktivitas seksual dengan orang yang terinfeksi.

Penting untuk mengenali sifilis dengan baik agar terhindar dari penyakit ini. Berikut ini adalah beberapa hal mendasar yang perlu diketahui mengenai sifilis, seperti dilansir Fox News, Senin (15/11).

Tahap sifilis

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) membagi sifilis ke dalam empat tahap, yaitu tahap primer, sekunder, laten, dan tersier. Tiap tahap sifilis akan menunjukkan tanda dan gejala yang khas.

Pada sifilis primer misalnya, satu-satunya tanda yang muncul adalah kemunculan luka atau koreng bulat yang tidak disertai rasa sakit. Luka atau koreng ini terjadi pada area masuknya bakteri ke dalam tubuh.

Pada sifilis sekunder, beberapa gejala yang biasanya muncul adalah ruam kulit, pembengkakan kelenjar getah bening, dan demam. Gejala di tahap ini umumnya masih ringan sehingga sering tak disadari.

Uniknya, pada sifilis laten tak ada gejala yang muncul atau terjadi. Akan tetapi pada sifilis tersier, gejala yang muncul jauh lebih berat. Pada tahap ini, organ penting seperti otak dan jantung bisa terdampak.

Mengenai Bayi

Sifilis menular ketika seseorang berkontak dengan luka atau koreng sifilis saat melakukan aktivitas seksual lewat vagina, anal, atau oral. Oleh karena itu, sifilis biasanya mengenai orang dewasa atau individu yang sudah aktif secara seksual.

Ironisnya, sifilis juga bisa menular pada bayi ketika bayi dilahirkan oleh ibu yang mengidap sifilis. Di San Antonio, Texas, kasus sifilis bayi baru lahir terpantau meningkat tajam sejak awal November.

Penyakit raja singa ini diketahui menyebabkan kematian pada 40 persen bayi yang terinfeksi dan tak diobati. Pada ibu hamil, sifilis yang tak diobati juga dapat menyebabkan kematian janin.

Diagnosis dan pengobatan

Sifilis biasanya didiagnosis melalui tes darah. Terkadang, diagnosis sifilis juga ditegakkan melalui pemeriksaan cairan dari luka atau koreng sifilis.

Sifilis yang tak diobati dapat menyebar ke otak, sistem saraf, dan mata. Sifilis bisa diobati dengan menggunakan antibiotik. Lama penggunaan antibiotik akan bergantung pada tahap sifilis yang diidap pasien.

CDC mengatakan obat yang lebih disukai untuk merawat sifilis adalah Penicillin G. Meski bisa disembuhkan, kerusakan yang sudah terjadi akibat sifilis tak bisa diperbaiki.

Pencegahan

Satu-satunya cara untuk mencegah penyakit menular seksual seperti sifilis adalah dengan tidak melakukan hubungan seksual lewat vagina, anal, atau oral. Bagi individu yang aktif secara seksual, cara terbaik untuk menekan risiko sifilis adalah melakukan hubungan seksual dengan satu orang pasangan saja dalam jangka panjang, seperti dengan istri atau suami, yang terbukti tidak mengidap sifilis.

Apakah pemakaian kondom bisa menjadi solusi? Menurut CDC, penggunaan kondom memang dapat meminimalisasi kontak dengan luka atau koreng sifilis dari pasangan, namun luka atau koreng sifilis juga bisa berada di area yang tak tertutupi oleh kondom.

Bila terkena

Orang-orang dengan gejala yang dicurigai sifilis perlu segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Bila terbukti mengalami sifilis, segera jalani pengobatan dengan tertib dan menyeluruh.

Hindari melakukan hubungan seksual dengan pasangan sampai luka atau koreng sifilis benar-benar sembuh. Penderita sifilis juga harus memberi tahu pasangan mengenai penyakit yang diderita sehingga pasangan juga bisa menjalani pemeriksaan dan pengobatan bila tertular.

 
Berita Terpopuler