Tak Divaksinasi, Risiko Wafat Akibat Covid-19 Bisa 20x Lipat

Temuan di Texas soal manfaat vaksin Covid-19 selaras hasil studi New South Wales.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksin Covid-19. Studi pada September lalu di Texas, Amerika Serikat menunjukkan orang yang tidak divaksinasi cenderung lebih mungkin mengalami fatalitas saat terkena Covid-19.
Rep: Farah Noersativa Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi terbaru dari Departemen Layanan Kesehatan Negara Bagian Texas di Amerika Serikat memperlihatkan pentingnya mendapatkan vaksin Covid-19 di tengah pandemi. Studi itu mengungkap bahwa orang-orang yang tidak divaksinasi bisa 20 kali lebih mungkin meninggal dunia karena Covid-19 atau mengalami komplikasi.

Studi pada September lalu itu juga menyebut, mereka yang tidak divaksinasi cenderung mengalami kemungkinan fatal itu daripada yang telah divaksinasi lengkap. Menurut laman Web MD pada Rabu (13/11), data studi itu juga menunjukkan, orang yang tidak divaksinasi 13 kali lebih mungkin untuk dites positif Covid-19 daripada orang yang divaksinasi lengkap.

"Analisis ini mengukur apa yang telah kami ketahui selama berbulan-bulan," ujar kepala ahli epidemiologi Texas, Jennifer Shuford, MD, kepada The Dallas Morning News.

Baca Juga

Shuford menjelaskan, vaksin Covid-19 bekerja sangat baik untuk melindungi orang dari sakit dan kematian akibat penyakit infeksi virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) tersebut. Vaksinasi tetap menjadi cara terbaik untuk menjaga diri Anda dan orang-orang terdekat aman dari penyakit mematikan ini.

Sebagai bagian dari penelitian, para peneliti menganalisis laporan laboratorium elektronik, sertifikat kematian, dan catatan imunisasi negara bagian, dengan fokus khusus pada bulan September ketika kasus infeksi varian delta yang lebih menular melonjak di Texas. Penelitian ini menandai analisis statistik pertama negara bagian tentang vaksinasi Covid-19 di Texas berikut efeknya.

Efek perlindungan dari vaksinasi paling terlihat di antara kelompok yang lebih muda. Selama September, risiko kematian Covid-19, 23 kali lebih tinggi pada orang yang tidak divaksinasi berusia 30-an dan 55 kali lebih tinggi untuk orang yang tidak divaksinasi berusia 40-an.

Selain itu, ada kurang dari 10 kematian Covid-19 pada September di antara orang yang divaksinasi lengkap antara usia 18 hingga 29 tahun. Angka tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan 339 kematian di antara orang yang tidak divaksinasi dalam kelompok usia yang sama.

Dengan melihat periode waktu yang lebih lama, yaitu dari 15 Januari hingga 1 Oktober, para peneliti menemukan orang yang tidak divaksinasi, 45 kali lebih mungkin tertular Covid-19 daripada orang yang divaksinasi sepenuhnya. Efek perlindungan dari vaksinasi terhadap infeksi kuat di semua kelompok usia dewasa tetapi terbesar di antara usia 12-17 tahun.

"Semua vaksin Covid-19 resmi di Amerika Serikat sangat efektif melindungi orang dari sakit atau sakit parah akibat Covid-19, termasuk yang terinfeksi delta dan varian lain yang diketahui. Data dunia nyata dari Texas jelas menunjukkan manfaat ini," tulis penulis penelitian.

Sekitar 15,6 juta orang telah sepenuhnya divaksinasi terhadap Covid-19 di Texas yang memiliki jumlah populasi sekitar 29 juta penduduk itu. Sekitar 66 persen dari populasi telah menerima setidaknya satu dosis, sementara 58 persen telah divaksinasi lengkap.

Temuan serupa juga diungkap dari perbandingan antara kasus kematian akibat Covid-19 pada orang yang tidak disuntik vaksin dengan yang mendapatkan vaksin di New South Wales. Laporan negara bagian Australia itu memperlihatkan, orang yang belum divaksinasi 16 kali lebih berpeluang dirawat di ruang unit perawatan intensif (ICU) atau meninggal karena Covid-19.

Sudah divaksinasi, orang masih bisa kena Covid-19. - (Republika)

Otoritas setempat pun mendesak warga mendapatkan vaksin saat Australia mulai hidup berdampingan dengan virus corona. Sementara itu, data departemen kesehatan NSW pada Senin (8/11) malam menunjukkan, hanya 11 persen dari 412 orang yang meninggal dalam wabah varian delta selama empat bulan hingga Oktober sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.

Usia rata-rata yang meninggal adalah 82 tahun. Hanya sekitar tiga persen dari pasien ICU yang sudah divaksin lengkap, sementara lebih dari 63 persen dari 61.800 kasus yang terdeteksi antara 16 Juni-7 Oktober tidak divaksin.

"Orang muda yang menerima dua dosis vaksin mengalami tingkat infeksi yang lebih rendah dan hampir tidak mengalami penyakit serius, sementara mereka yang tidak menerima vaksin pada kelompok usia ini berisiko lebih besar terpapar Covid-19 dan membutuhkan rawat inap," kata pejabat kesehatan NSW Kerry Chant lewat pernyataan resminya.

 
Berita Terpopuler