Kesalahan Berulang, Pogba Bisa Bebal Sampai Tua di MU

Pogba membutuhkan pemain lain yang bisa memintanya untuk terus berkonsentrasi.

EPA-EFE/PETER POWELL
Gelandang Manchester United (MU) Paul Pogba.
Rep: Frederikus Bata Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Para mantan pemain Manchester United (MU) kembali menunjukkan kekecewaan terkait performa Paul Pogba. Pogba dinilai tampil buruk saat Man United bermain imbang 2-2 dengan Atalanta pada matchday keempat Grup F Liga Champions di Gewiss Stadium, Rabu (3/11) dini hari WIB.

Selama ini, Paul Scholes konsisten mengkritisi yuniornya itu. Usai duel di Bergamo, Scholes bersuara. Mantan gelandang MU itu memprediksi, Pogba berpotensi melakukan kesalahan berulang hingga pengujung kariernya.

"Pogba membutuhkan seseorang yang berbicara dengannya sepanjang waktu, seseorang yang sangat dia hormati, dan tentu saja berpengalaman," kata Scholes, dikutip dari Marca, Kamis (4/11).

Tokoh 46 tahun ini menjelaskan kelemahan Pogba dalam beberapa tahun terakhir. Tepatnya sejak sang gelandang kembali ke Liga Primer Inggris. Menurut Scholes, jagoan Les Bleus itu sering bermasalah dalam hal fokus sepanjang pertandingan.

Kondisi itu membuat Pogba tampil inkonsisten, setali tiga uang dengan MU musim ini. Pogba sempat tampil trengginas di awal musim Liga Primer Inggris dengan melepas enam kali assist untuk Man United. Tapi selepas itu performa Pogba tak lagi gemilang.

Baca Juga

Pogba pernah meraih kesuksesan di Juventus. Tepatnya dari 2012 hingga 2016. Ia tampil dalam 178 laga di berbagai ajang dan mencetak 34 gol.

Pogba menjadi pemain utama di lini tengah Si Nyonya Tua. Gelandang usia 28 tahun ini merasakan berbagai gelar penting.

Beberapa di antaranya, empat trofi scudetto Serie A Liga Italia dan dua Coppa Italia. Pogba juga tampil di final Liga Champions musim 2014/2015 bersama Juve.

MU akhirnya memulangkan Pogba ke Old Trafford. Namun, pria asal Prancis itu gagal mengulang performa apik di Turin. Mengapa demikian?

"Anda melihat pemain berpengalaman di sekitarnya, di Juventus. Ada Andrea Pirlo, Giorgio Chiellini, Gianluigi Buffon, dan seorang pelatih yang agresif, yang berbicara padanya sepanjang waktu. Dia akan membutuhkan hal seperti itu sampai dia berusia 35 tahun," jelas Scholes.

Paul Scholes. - (Reuters)

 

Mantan penggawa Iblis Merah lainnya, Rio Ferdinand, turut bersuara. Kurang lebih pemikiran sang pundit, mirip dengan Scholes.

Menurut Ferdinand, Pogba membutuhkan pemain lain yang bisa memintanya untuk terus berkonsentrasi di dalam skuad asuhan Ole Gunnar Solskjaer. Hal itu terbukti saat Pogba turut mengantar timnas Prancis merengkuh gelar juara Piala Dunia 2018 di Rusia.

Di skuad Les Bleus kala itu ada sosok penuh pengalaman seperti N'Golo Kante, Hugo Lloris, Antoine Griezmann, dan Olivier Giroud, yang bisa selalu mengingatkan Pogba agar tetap fokus. Belum lagi pelatih timnas Prancis Didier Deschamps yang selalu impresif, atraktif, dan komunikatif dengan para penggawanya.

Terkadang, Pogba dinilai ceroboh dalam menguasai bola. Sayangnya, ketika duel bersama MU berakhir, semuanya berlalu begitu saja. Tak ada yang datang untuk mengevaluasinya.

"Kini tidak ada percakapan kritis yang terjadi di ruang ganti Manchester United," jelas Ferdinand.

Kontrak Pogba di Man United hingga pengujung musim ini. Kedua kubu belum jua menemukan kata sepakat untuk melanjutkan kerja sama.

Rio Ferdinand - (REUTERS/Edgar Su).

 
Berita Terpopuler