Mengungkap Kedudukan dan Fungsi Istana Ottoman (2)

Sultan-sultan Ottoman di masa awal aktif membangun dan membenahi istana.

raillynews.
Mengungkap Kedudukan dan Fungsi Istana Ottoman (2). Istana Yildiz yang menjadi tempat Sultan Abdul Hamid II memerintah Kekhalifahan Utsmaniyah atau Ottoman Empire pada 31 Agustus 1876–27 April 1909.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada masa Orhan, Bursa adalah ibu kota kerajaan dan situs dari Istana Ottoman walaupun detail bangunan ini sulit ditemukan. Orhan mengambil alih atau membangun sebuah tempat tinggal kerajaan di Bursa setelah ia merebutnya pada tahun 1326, dan para penerusnya melanjutkan untuk tinggal di sini sampai dengan 1402 ketika satu detasemen dari pasukan Timur menjarah kota ini.

Baca Juga

Kota ini kemudian tidak bertahan sebagai tempat tinggal utama. Namun tampaknya, sampai dengan abad ke-16, anggota anggota keluarga sultan, misalnya cucunya, kemungkinan masih tinggal di tempat ini.

Penerus Orhan, Murad I, membangun istana pertama dengan sebuah gambaran, dan kemudian menjadi tempat tinggal yang jauh lebih penting dari apa pun yang bertahan atau dibangun kembali di Bursa setelah tahun 1402. Ini adalah Istana lama di Edirne, yang digambarkan oleh perantau Evliya Chelebi, ketika masih berdiri di paruh kedua dari abad ke-17.

Murad dipastikan mulai melaksanakan pembangunan segera setelah penaklukan kota, kemungkinan di awal tahun 1370-an. Menurut Evliya, Pangeran Musa (Rumelia, 1411-13) mengembangkan dan membentengi bangunannya. Dinding luarnya yang sangat besar, menurut cerita Evliya, membentuk bujur sangkar dengan sebuah gerbang besi di bagian utara.

Ini kemungkinan memiliki banyak kemiripan den gan Bertandon de la Brocquiére yang terlihat pada tahun 1433, ketika ia memasuki istana itu melalui gerbang ini, dan bertemu dengan sultan Murad II muncul dari ruangannya ke "sebuah istana yang sangat besar", dan duduk di kursinya dengan balkon di sisinya hingga ujung. Catatan-catatan ini menyampaikan bahwa bangunan yang ada dalam istana berada dalam sebuah dinding berbentuk bujur sangkar, mengelilingi sebuah istana. 

Pada tahun 1451, tahun terakhir dalam hidupnya, Murad II mulai mengonstruksi istana kedua di Edirne, untuk menggantikan Istana lama sebagai tempat tinggal keluarga kerajaan. Walaupun pada saat bangunan itu selesai pada tahun 1454, pekerjaan telah dimulai atas sebuah istana di Istanbul yang baru saja ditaklukkan, penggunaan Istana Edirne tetap berlanjut.

Murad memulai pembangunan kota bagian luar, di bagian barat dari delta Sungai Tunca. Putranya, Mehmed II, melanjutkan pekerjaan ini, sekali lagi dengan rencana bangunan-bangunan yang mengelilingi halaman dalam dan luar.

Ia juga membangun sebuah jembatan dari istana ke pulau melalui sungai, yang berfungsi sebagai sebuah taman rekreasi dan tempat perburuan. Sultan-sultan penerusnya menambahkan hal-hal lainnya ke istana ini.

Sulaiman I (1520-66), Evliya Chelebi khusus menandainya, menghabiskan musim dinginnya ketika ia kembali dari gerakan Hungaria. Ia menambahkan sebuah jembatan dari sisi timur delta sungai ke pulau, gudang air, dan sebuah ruang kerajaan di dalam Harem. Penerusnya menambahkan kios-kios, tetapi istana mencapai ukuran terbesarnya selama pemerintahan Mehmed IV (1648-87). Evliya Chelebi yang hidup di masa itu mencatat bahwa "karena ia sangat gemar berburu, ia menghabiskan sebagian besar waktunya di Edirne".

Penaklukan Istanbul berarti bahwa istana Edirne tidak menjadi tempat tinggal kerajaan utama kecuali selama pemerintahan Mehmed IV. Pada tahun 1454, Mehmed II memerintahkan pembangunan istana baru di tengah-tengah kota, di tempat yang diberi nama Byzantine Forum of the Bull (Arena Banteng Byzantine).

 

 
Berita Terpopuler