Pameran Besar tentang Tupac Shakur Digelar di Los Angeles

Mendiang Tupac Shakur merupakan penyanyi hip hop paling laris.

Twitter 2PAC
Mendiang Tupac Shakur dalam foto yang diunggah akun Twitter resminya. Aktor dan penyanyi hip hop asal Amerika Serikat ini ditembak beberapa kali oleh orang tak dikenal pada 7 September 1996.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Sebuah pameran kembali digelar sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang bintang hip-hop fenomenal, Tupac Shakur. Kali ini, pameran akan digelar secara lebih besar di Los Angeles, Amerika Serikat.

Pameran akan menampilkan tulisan tangan Shakur untuk lirik lagu-lagu klasiknya, seperti "California Love" dan "Dear Mama". Selain itu, juga ada koleksi pakaian hingga galeri penghormatan kepada rapper dengan nama panggung 2Pac tersebut.

The Shakur Estate mengumumkan pameran bertajuk "Tupac Shakur, Wake Me When I'm Free" itu akan dibuka pada 21 Januari 2022. Pameran ini digambarkan sebagai pengalaman museum yang sepenuhnya imersif dan menggugah pikiran untuk mengeksplorasi kehidupan dan warisan mendiang rapper.

Pameran direncanakan berlangsung selama enam bulan. Penyelenggara berharap dapat melanjutkan tur ke kota-kota lainnya.

Baca Juga

"Ada ribuan lembar kertas, potongan kertas tulisan tangan, semuanya dari lirik lagu dan puisi yang Anda ketahui hingga daftar belanjaan untuk pesta ulang tahun," kata Arron Saxe, presiden Kinfolk Management + Media, dilansir AP, Rabu (3/11).

Saxe yang telah bekerja dengan musisi ikonik lain, termasuk Otis Redding dan Donny Hathaway, itu mengatakan bahwa inti dari pameran ini adalah tidak hanya menunjukkan sifat kaleidoskopik Tupac, tetapi juga bagaimana dia bisa dihubungkan. Pameran ini juga merupakan perpaduan antara seni kontemporer dan teknologi. Banyak artefak yang belum banyak diketahui publik sebelumnya.

Pameran seluas hampir 2.000 m2 itu akan menampilkan musik, puisi, lemari pakaian, perjalanan aktivisme Shakur, dan barang-barang terkait lainnya. Salah satu galeri akan didedikasikan untuk mendiang ibu rapper, Afeni Shakur, yang meninggal pada tahun 2016.

Ibu Shakur menjadi "cahaya inspirasi" pameran. Sebab, dia juga merupakan sosok inspiratif bagi karya-karya Shakur.

Jamal Joseph, ayah baptis dari Shakur, memuji kecemerlangan anaknya. Rapper pelantun "Hit Em Up" itu disebut bersinar lebih terang dari matahari. Dia hidup dan bergerak dengan kecepatan komet yang kreatif, revolusioner dan tak kenal takut.

"Afeni dan Pac menantang, membayangkan kembali, dan mengubah sejarah," ujar Joseph.

Pameran Shakur diproduksi dari kemitraan dengan Universal Music Group, CAA, Round Room Live, dan Kinfolk Management + Media. Jeremy Hodges dari Project Art Collective, mengatakan untuk menghormati orang yang begitu produktif, tidak dapat dirangkum hanya dengan kata-kata.

"Kami ingin menciptakan pengalaman yang tak terlupakan yang akan menginspirasi Anda untuk menjadi lebih baik daripada saat Anda masuk, sambil memberi Anda pengetahuan bahwa dia adalah semangat revolusioner sejati," katanya.

Shakur menjadi salah satu tokoh musisi paling produktif dalam genre hip-hop. Dalam Guinness Book of World Records, ia tercatat sebagai rapper tersukses dunia dengan menjual lebih dari 73 juta album di dunia, termasuk 44,5 juta di AS.

Shakur tewas pada 1996 akibat luka tembak. Rapper kelahiran New York itu diduga menerima berondongan tembakan dari pembunuh misterius yang menggunakan sebuah mobil di persimpangan jalan di Las Vegas, Nevada. Saat itu, Tupac berusia 25 tahun.

Pembunuhan itu konon terkait dengan apa yang disebut sebagai perseteruan geng hip-hop Pantai Barat dan Pantai Timur. Setelah kematian Shakur, rapper saingannya, Christopher Wallace, dibunuh dalam keadaan yang sama di Los Angeles. Tidak ada penangkapan yang dilakukan sampai saat ini berkaitan dengan pembunuhan dalam perseteruan tersebut.

 
Berita Terpopuler