9 Langkah yang Disarankan untuk Raih Keutamaan Alquran

Alquran akan memberikan dampak manfaat bagi para pembacanya

Republika/Yogi Ardhi
Alquran akan memberikan dampak manfaat bagi para pembacanya. Ilustrasi membaca Alquran
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, — Alquran merupakan anugerah Allah yang paling utama bagi umat manusia. Dan salah satu mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. 

Alquran memiliki keutamaan yang diberikan kepada setiap orang yang membaca maupun mendengarnya.  

Dilansir di aboutislam.net, terdapat sembilan cara agar manfaat atau keutamaan Alquran dapat dirasakan. 

Pertama, membayangkan peristiwa yang ada dalam ayat Alquran yang dibaca. Dalam Surat Al Hasyr ayat 21, disebutkan sebagai berikut: 

لَوْ أَنْزَلْنَا هَٰذَا الْقُرْآنَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ ۚ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

“Sekiranya Kami turunkan Alquran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir.” 

Kedua, membaca Alquran dengan penuh perhatian. Sebisa mungkin ketika membaca Alquran di tempat yang tenang dan duduk santai agar dapat berkonsentrasi dan menjauhi gangguan. 

Ketiga, merenungkan isi kandungan Alquran. Karena tujuan utama membaca Alquran adalah untuk merenungkan pesan yang ada dengan sungguh-sungguh. 

Ali bin Abi Thalib berkata, “Tidak ada kebaikan dalam ibadah tanpa ilmu, tidak ada gunanya membaca tanpa merenungkannya.” 

Keempat, hilangkan hal yang menghalangi pemahaman terhadap isi Alquran. Hal-hal tersebut di antaranya, obsesi dengan artikulasi atau cara membaca Alquran tertentu, fanatik dengan ideologi atau aliran tertentu,menghindari berbuat dosa dan fanatik terhadap salah satu tafsir saja.  

 

Kelima, identifikasi dan hubungkan dengan makna ayat yang dibaca dan tanggapi dengan peka. Ketika membaca ayat-ayat tentang sifat-sifat Allah, ingatlah sifat Allah yang tak tertandingi dan keunikannya yang mutlak. 

Keenam, membayangkan bahwa Allah srdang berbicara langsung melalui Alquran yang dibaca. Seperti kata Almarhum Dr Iqbal, “Tidak ada nasihat dari siapa pun yang lebih bermanfaat bagi saya selain nasihat dari ibu saya yang mengatakan kepada saya, 'Anakku, ketika membaca Alquran, bayangkan dalam pikiranmu bahwa Allah berbicara kepadamu melaluinya!'” 

Inilah mengapa Muhammad ibn Ka`b Al-Qurazi, salah seorang ulama dari generasi setelah para sahabat Nabi berkata, “Barangsiapa yang menerima Alquran, maka Allah telah berbicara kepadanya!” 

Ketujuh, peka terhadap kandungan Alquran. Imam Al-Ghazali berkata, “Untuk mendapatkan manfaat dari Alquran, tiga bagian diri kita harus berpartisipasi dalam bacaan, yaitu lidah, pikiran, dan hati. Lidah mengartikulasikan suara Alquran, pikiran menerjemahkan maknanya, dan hati merasakan dan menerima nasihat dan nasihatnya.” 

Kedelapan, mengaplikasikannya dalam kehiduapan sehari-hari. Inilah sebabnya mengapa Nabi digambarkan Aisyah sebagai Alquran berjalan. Jadi tidak hanya kita harus membaca dan merenungkan pesannya, tetapi yang terpenting, kita harus bertindak sesuai dengannya. Ini adalah praktik para sahabat Nabi yakni dengan menggabungkan pengetahuan dengan praktik.

Kesembilan, tidak lupa bersholawat dan mengirimkan salam kepada Rasulullah. Hal ini karena hanya dialah penafsir yang paling unggul dan merupakan teladan dalam hidup. 

 

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita senantiasa mengirimkan salam dan sholawat kepada beliau. Karena tanpa kecintaan yang mendalam kepada Rasul, kita tidak dapat benar-benar menghargai wahyu yang diturunkan Allah SWT melalui malaikat Jibril.       

 
Berita Terpopuler