Warga Jakarta Diimbau Siaga Potensi Cuaca Ekstrem

Warga DKI Jakarta diimbau berhati-hati dan waspada menyoal potensi cuaca ekstrem.

Antara/Umarul Faruq
Cuaca ekstrem (ilustrasi)
Rep: Zainur Mashir Ramadhan Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Warga DKI Jakarta diimbau berhati-hati dan waspada menyoal potensi cuaca ekstrem hingga 6 November 2021. Imbauan itu disampaikan  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.

Baca Juga

"Yang dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung," jelas BPBD DKI dikutip Republika di akun resmi instagram-nya, Senin (1/11).

Menurut mereka, hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya potensi belokan dan perlambatan angin. Utamanya, yang dapat meningkatkan pola konektivitas. "Diprediksi aktifnya fenomena MJO, aktifnya gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin yang mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan," tutur BPBD.

Pertumbuhan itu, juga diklaim mereka tidak hanya terjadi di Jakarta. Melainkan, di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

Dengan adanya kondisi tersebut, mengutip BMKG, kata BPBD, ada potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat atau petir. "Juga angin kencang untuk periode 31 Oktober-6 November 2021 di wilayah DKI," ungkapnya.

Dikatakan lebih jauh, khusus masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana hidrometeorologi, agar meningkatkan kesiapsiagaan. Kepada warga, mereka juga meminta untuk melaporkan jika terjadi genangan atau banjir melalui aplikasi JAKI.

 

 

 

 

 

Terpisah, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan, Jakarta telah belajar dari pengalaman banjir Januari 2020 dan Februari 2021. Ke depannya, jika banjir dari tiga front datang ke Jakarta pada waktu yang bersamaan, kata dia, pihaknya sudah menyiapkan skenario berdasarkan dari pengalaman yang lalu.

"Nah, jadi pertama menyusun skenario pembagian tugas, itu sudah disiapkan. Siapa mengerjakan apa, sehingga ketika ada kejadian, kita bisa mendistribusikan pekerjaan dengan baik," kata Anies setelah menerima penghargaan Gelar Kehormatan Tokoh Betawi dari Badan Musyawarah (BAMUS) Betawi Periode 2021 - 2023, di Balai Kota, Jakarta, Ahad (31/10).

Langkah kedua, lanjut dia, adalah memastikan adanya simulasi penanganan banjir yang berjalan dengan lancar. Hal itu, kata dia, melihat simulasi banjir tahun lalu yang tidak hanya berdasarkan pembagian tugas, melainkan juga latihan di lapangan menyangkut banjir.

"Itu sebabnya ketika Februari kemarin, ketika terjadi hujan melampaui kapasitas daya tampung kita, lalu terjadi otomatis genangan dan banjir," ucap dia.

Karena itu, target untuk segera mengeringkan genangan di DKI dinilainya harus dan bisa tercapai, terlebih saat semua sumber daya dikerahkan. Menurut Anies, saat sebuah kawasan tergenang, hingga beberapa hari, maka di hari tersebut semua unit pemadam kebakaran akan dikerahkan, selain dari pompa mobile dan tangki penyiraman untuk menarik air. 

"Itu semua memerlukan manajemen, semuanya memerlukan skenario, itu semua memerlukan simulasi, dan itu yang kita kerjakan," jelas Anies.

 

Membahas pengungsi, jika terjadi banjir dia mengaku telah menyiapkan tempat-tempat khusus, sekaligus dengan protokol kesehatannya. 

Menyoal tiga front atau ancaman yang disebutkan, sebelumnya, Anies menjelaskan jika ancaman pertama datang dari pesisir berupa banjir rob. Sedangkan, kedua adalah front dari kawasan selatan pegunungan berupa air hujan yang mengalir melalui 13 sungai dan memasuki Jakarta. Lalu, ketiga adalah hujan lokal yang terjadi di Jakarta. "Tiga front itu yang akan kita hadapi dengan tiga prinsip. Satu siaga, kedua tanggap, dan ketiga galang," tutur dia beberapa waktu lalu.

 
Berita Terpopuler