Dewan Komunitas Muslim Dunia Bahas Persatuan Islam

Dewan Komunitas Muslim Dunia gelar konferensi Islam bahas persatuan Islam.

AP/Shafkat Anowar
Sejumlah umat Muslim melaksanakan shalat tarawih di Pusat Komunitas Muslim Chicago, Senin (12/4). Umat Muslim di AS tergolong multietnis dan nasionalitas. Tercatat jumlah umat Muslim Chicago mencapai angka 350 ribu jiwa atau lima persen dari populasi. Terdapat pula penganut Islam yang merupakan warga kulit putih AS dan Hispanik (keturunan latin). Namun, sejak lama Chicago terkenal sebagai wilayah konsentrasi kaum Muslim Afro-Amerika. Meski berbeda bahasa, adat maupun budaya, akan tetapi dalam beberapa kesempatan, terutama pada ibadah shalat serta aktivitas Ramadhan, satu sama lain akan menanggalkan perbedaan untuk bersatu di bawah panji kitab suci Alquran dan sunnah Nabi. Umat Muslim Chicago benar-benar menikmati perbedaan yang ada dan mempererat tali ukhuwah di saat bersamaan. (AP Photo/Shafkat Anowar)
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  ABU DHABI -- Dewan Komunitas Muslim Dunia mengadakan konferensi pers di kantor pusat, Abu Dhabi. Dalam kegiatan itu, diumumkan jadwal Konferensi Internasional dengan tema "Persatuan Islam: Konsep, Peluang, Tantangan".

Baca Juga

Hadir dalam konferensi pers Ketua Dewan Dr. Ali Rashid Al Nuaimi dan Sekretaris Jenderal Dr. Mohamed Bechari. Konferensi Internasional ini akan berlangsung selama tiga hari, 12 hingga 14 Desember di Abu Dhabi.

Dr. Al Nuaimi mengumumkan, konferensi ini terlaksana di bawah perlindungan Menteri Toleransi dan Koeksistensi Sheikh Nahyan bin Mubarak Al Nahyan.

Dilansir di WAM, Senin (1/11), acara ini dinilai penting karena berasal dari kebutuhan menghadirkan wacana intelektual dan hukum, yang mengisi kekosongan di antara komunitas Muslim seluruh dunia.

Hasil dari konferensi ini diharap dapat menjawab tantangan menjadi bagian dari masyarakat Muslim kontemporer, yang menegaskan peran perintis para cendekiawan dan pemikir dalam memimpin bangsa. Tak hanya itu, kegiatan tersebut nantinya diharap dapat menyajikan proposal intelektual dan sah, yang sepadan dengan persyaratan zaman.

Lebih lanjut, Al Nuaimi mengatakan salah satu tujuan konferensi adalah mengarahkan wacana yang bersumber dari nilai-nilai koeksistensi yang dikejar UEA, dalam hal menjalin mitra dengan yang lain.

 

 

“Kami benar-benar percaya pada kemitraan positif dari kerja bersama membangun bangsa dan menghadapi tantangan yang menimpa umat manusia di mana-mana, seperti perubahan iklim, pandemi, kemiskinan atau pengangguran, serta menciptakan peluang bagi kaum muda”, kata dia.

Ketua Dewan lantas menekankan pentingnya peran perintis para ulama dan pemikir bangsa dalam menghadirkan wacana berdasarkan landasan yang sah. Wacana dibuat dengan mempertimbangkan kekhasan zaman ini, menghormati peraturan dan undang-undangnya, serta membangun masa depan yang lebih baik bagi umat Islam dan non-Muslim.

Hal-hal di atas dinilai penting, apalagi saat ini ada beberapa wacana yang memecah belah umat manusia dan menyajikan agenda-agenda yang merugikan umat Islam dimanapun mereka berada. 

Terakhir, ia mencatat Dewan tertarik menjadi tuan rumah bagi sejumlah besar cendekiawan, pemikir dan pemimpin akademis Muslim, sehingga visi dari Abu Dhabi dapat disajikan kepada dunia yang melayani Muslim dan non-Muslim, terkait dengan konsep persatuan Islam.

Visi Abu Dhabi disebut dapat membuka cakrawala peluang yang harus diinvestasikan di masa sekarang dan masa depan, untuk mengembangkan strategi menghadapi tantangan yang dihadapi umat Islam di mana pun mereka berada.

 

 

Dewan Komunitas Muslim Dunia merupakan organisasi non-pemerintah internasional yang berkantor pusat di Abu Dhabi. Mereka mencakup lebih dari 900 organisasi dan institusi Islam dari 142 negara.

 

Adapun tujuan dibentuknya kelompok ini adalah untuk mencapai satu tujuan, yaitu integrasi komunitas Muslim ke negara mereka. Bagi para anggotanya, untuk mencapai afiliasi dan kesatuan dengan agama Islam. 

 
Berita Terpopuler