6 Kesalahan dalam Menggoreng Dada Ayam

Cara menggoreng dada ayam akan menentukan cita rasanya.

gettyimages
Potongan dada ayam. Cita rasa dada ayam menjadi kurang menggugah selera kalau salah membumbui dan menggorengnya.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dada ayam merupakan salah satu protein hewani tanpa lemak yang bergizi dan menyehatkan. Bila digoreng dengan benar, dada ayam akan terasa juicy.

Akan tetapi, chef Yasmeen Alsawwaf mengatakan ada beberapa kesalahan memasak dada ayam yang masih cukup sering dilakukan banyak orang. Itulah yang membuat cita rasa dada ayam menjadi kurang menggugah selera.

Setidaknya, ada enam kesalahan cara menggoreng dada ayam yang perlu dihindari, menurut chef Yasmeen. Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip dari Eat This, Sabtu.

Tidak mengeringkan dan membumbui
Membumbui dada ayam setelah matang hanya akan membuat garam atau bumbu yang digunakan menempel di permukaan dagingnya saja. Akibatnya, bagian dalam dada ayam akan terasa hambar dan tak enak dimakan.

Chef Yasmeen menganjurkan agar dada ayam dikeringkan dan dibumbui beberapa saat sebelum dimasakan. Bisa pakai garam dan lada, rempah-rempah, hingga rendaman marinasi.

Memasak di wajan dingin atau terlalu kecil
Kunci penting dalam menggoreng dada ayam adalah memakai panas yang tinggi. Ini penting untuk mengunci kelembapan di dalam daging.

Baca Juga

Bila memulai masak dengan wajan yang dingin, butuh waktu yang lebih lama untuk membuat dada ayam matang dan menjadi kecokelatan. Alhasil, daging akan terasa kering karena dimasak dalam waktu lebih lama dari seharusnya.

Memasak dada ayam di wajan yang terlalu kecil juga sebaiknya dihindari. Cara ini dapat membuat dada ayam tak bisa meraih warna kecokelatan yang sempurna.

Membolak-balikkan dada ayam
Chef Yasmeen mengatakan, penting untuk menggoreng ayam dengan matang secepat mungkin agar sari ayam tetap terjaga di dalamnya. Hindari menggoyang-goyangkan atau membolak-balik dada ayam terlalu sering ketika sedang memasak.

Biarkan dada ayam dimasak pada satu sisi hingga kecokelatan. Setelahnya, balik agar sisi lainnya bisa matang sempurna.

"Membalikkan dada ayam beberapa kali selama proses memasak akan mengganggu panas di wajan karena setiap kali Anda membalikkan daging ke sisi lainnya, panas wajan akan turun sedikit," ungkap chef Yasmeen.

Ketebalan daging tidak rata
Waktu memasak jadi lebih lama kalau ketebalan potongan dada ayamnya tidak rata. Hal ini dapat membuat daging ayam terasa kering dan ada sisi-sisi daging ayam yang tampak lebih gosong dibandingkan sisi lainnya.

Untuk menghindari kondisi ini, potong dada ayam dengan potongan kupu-kupu. Dengan begitu, dada ayam akan memiliki ketebalan yang merata.

Memasak dalam kondisi daging masih dingin
Dada ayam sering kali dibekukan di kulkas. Sebelum memasaknya, keluarkan dari lemari pendingin dan didiamkan hingga mencapai suhu ruang sebelum dimasak.

Menggoreng dada ayam dalam kondisi dingin akan membuat bagian luar daging menjadi kering lebih cepat. Waktu memasak bisa lebih lama 50 persen kalau dagingnya masih beku. Akibatnya, dada ayam yang matang akan terasa kering dan tidak bersari.

Memasak terlalu lama dan tidak didiamkan
Cara terburuk memasak dada ayam adalah memasaknya dalam kurun waktu yang sangat lama. Metode ini akan membuat dada ayam menjadi kering dan terasa kurang lezat.

"Dada ayam terlalu matang merupakan kesalahan terburuk yang bisa Anda buat, karena sekali dada ayam menjadi terlalu matang, tak ada cara untuk memperbaikinya," jelas chef Yasmeen.

Penting pula untuk selalu mendiamkan sebentar dada ayam yang sudah dimasak, sebelum memotong dan menyajikannya. Memotong dada ayam sesaat setelah dada ayam matang akan membuat sari-sari dagingnya keluar begitu saja.

"Sari ayam yang seharusnya menjaga ayam tetap lembut jadi keluar, benar-benar menyalahi usaha kita (untuk membuat sari ayam ada di dalam daging)," kata chef Yasmeen.

 
Berita Terpopuler