7 Anak Keracunan Logam Berat dari Glitter Kue Ulang Tahun

Glitter warna-warni populer digunakan untuk dekorasi kue.

AP
Stroberi lapis cokelat dihias dengan glitter. Tidak semua glitter aman untuk dikonsumsi. Laporan CDC pada Kamis (28/10) mengungkap tujuh kasus keracunan glitter.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak semua kue ulang tahun atau cup cake yang dihiasi glitter aman untuk dikonsumsi. Setidaknya, tujuh kasus keracunan logam berat telah dikaitkan dengan kue ulang tahun dalam beberapa tahun terakhir.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Kamis (28/10) merilis laporan tentang tujuh kasus keracunan logam berat terkait konsumsi kue ulang tahun yang ditaburi serbuk glitter berwarna. Enam kasus terjadi pada pesta ulang tahun di Rhode Island, Amerika Serikat pada Oktober 2018 dan satu kasus terpisah di Missouri pada Mei 2019.

"Sebanyak enam anak mengalami muntah dan diare setelah memakan kue pesta ulang tahun di Rhode Island. Kue ulang tahun tersebut ditaburi serbuk glitter kilau emas yang sebenarnya tidak bisa dimakan," tulis laporan CDC, dilansir Insider, Jumat (29/10).

Kue yang dipesan dari toko roti lokal itu dilapisi dengan serbuk tebal berkilauan dan dicampur dengan ekstrak mentega. Departemen kesehatan negara bagian menemukan bahwa bubuk itu sebenarnya tiidak dapat dimakan dan mengandung tembaga dalam jumlah berlebihan.

Setiap irisan kue memiliki frosting dengan hampir 900 miligram tembaga. Angkanya 1.000 kali rekomendasi harian, menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.

Baca Juga

Sebagian besar anak-anak yang sakit telah sembuh dalam waktu 10 jam. Akan tetapi, satu anak dilarikan ke ruang gawat darurat untuk perawatan.

"Tidak seperti bubuk yang dapat dimakan, bubuk kilau untuk dekorasi tidak diwajibkan secara hukum untuk memasukkan daftar bahan pada label," tulis CDC dalam Laporan Mingguan Morbiditas dan Kematian.

Bubuk kilau tersebut ditandai sebagai "tidak beracun", tetapi itu tidak berarti aman untuk dimakan. Toko roti terkait dilaporkan memiliki sekitar 28 jenis bubuk berkilau lainnya yang mengandung kadar berbagai logam.

Penggunaan bahan tersebut dilakukan secara cukup luas pada sejumlah produk yang ditawarkan. Biasanya, glitter yang tak bisa dimakan digunakan untuk menghias kue pajangan.

Departemen Kesehatan menyimpulkan kontaminasi itu terjadi tidak disengaja. Mereka pun mengeluarkan panduan terbaru untuk membaca label glitter berwarna.

Sebuah stoples terpisah pewarna kue ditemukan mengandung timbal tingkat tinggi. Untuk kasus di Missouri, kue dihiasi dengan kelopak bunga mawar kuning dan merah muda yang ditaburi glitter.

Vendor Florida memasarkan glitter sebagai pilihan tidak beracun untuk mendekorasi kue yang dipanggang, tetapi ternyata itu mengandung 250.000 ppm (25 persen) timbal. Ahli mengingatkan, tidak ada tingkat timbal yang aman untuk anak-anak.

Logam berat sangat berbahaya bagi perkembangan otak, dan paparan yang signifikan dapat menyebabkan kesulitan belajar, gangguan pemusatan perhatian, pendengaran, serta berbicara. CDC menggunakan nilai referensi timbal darah lima mikrogram per desiliter (µg/dL) untuk mengidentifikasi bocah dengan kadar timbal darah yang jauh lebih tinggi daripada kebanyakan anak-anak.

Departemen Kesehatan dan Layanan Senior Missouri memperingatkan konsumen untuk membuang produk makanan apa pun yang ditaburi bubuk. Itu penting untuk menghindari penggunaannya di kemudian hari.

 
Berita Terpopuler