Menteri Singapura: Ekstremisme tak Terikat pada Satu Agama

Suatu kesalahan untuk menghubungkan ekstremisme ke salah satu agama.

BLOOMBERG
Menteri Singapura, K Shanmugam
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  SINGAPURA -- Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, K. Shanmugam mengungkapkan, adalah suatu kesalahan untuk menghubungkan ekstremisme ke salah satu agama, karena setiap agama memiliki penganut yang akan menyalahgunakannya untuk alasan mereka sendiri.

Baca Juga

Dia menyoroti bagaimana ada kasus di wilayah di mana ekstremis berasal dari berbagai agama, termasuk Buddha, Kristen, Hindu dan Islam. Shanmugam menanggapi pertanyaan tentang tanggapan Singapura terhadap ekstremisme selama segmen tanya jawab yang berlangsung sebelum kuliah virtual yang diselenggarakan oleh Middle East Institute di National University of Singapore.

"Kita perlu menyadari bahwa di setiap agama, ada orang yang akan menyalahgunakannya, mengusiknya dan menggunakannya untuk menyerang orang-orang dari agama lain, terkadang karena alasan politik, terkadang karena alasan lain. Tetapi biasanya memiliki hubungan yang sangat sedikit hubungannya dengan iman dan agama," kata Shanmugam dilansir dari laman Straits Times pada Kamis (28/10).

Singapura memiliki kasus ekstremisme sayap kanan pertama baru-baru ini. Shanmugam mengatakan, pihak berwenang mengambil pendekatan serupa berdasarkan pengalaman mereka dengan ekstremisme Islam dengan melibatkan ulama lokal dalam kasus tersebut, mengingat bagaimana mereka memiliki kredibilitas lebih.

 

 

Ekstremis lokal di Asia Tenggara disebut telah terinspirasi oleh konflik di Timur Tengah, dan telah melakukan perjalanan untuk bergabung dengan kelompok ekstremis di sana. Di mana mereka menerima pelatihan dan selanjutnya diradikalisasi.

Shanmugam mengatakan, ketika mereka kembali, mereka menjadi ancaman bagi Asia Tenggara, yang menyoroti seberapa dekat kedua wilayah itu dan seberapa kuat pengaruh segala jenis peristiwa di Timur Tengah dapat terjadi di sini.

Asia Tenggara dan Timur Tengah juga memiliki hubungan ekonomi yang dalam. Dia mengatakan, bahwa untuk Singapura, perdagangan bilateral dengan negara-negara di Timur Tengah hampir 60 miliar dolar pada 2019. Jumlah ini telah tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 4,2 persen selama lima tahun terakhir.

Keduanya terkait di belakang identitas agama yang sama juga, dan Shanmugam mengatakan, bahwa Asia Tenggara adalah rumah bagi hampir 300 juta Muslim yang taat. Islam merupakan agama yang dominan di Timur Tengah.

"Banyak Muslim di seluruh dunia melihat Timur Tengah sebagai pusat Islam dan titik acuan dalam masalah agama. Interaksi budaya dan agama antara Timur Tengah dan Asia Tenggara sangat luas dan telah berlangsung selama berabad-abad," kata Shanmugam.

Sementara Omar, yang juga seorang penulis terkenal dari buku Letters To A Young Muslim, mengatakan Singapura selalu menjadi model bagi Uni Emirat Arab (UEA). "Kami telah belajar, dan kami telah belajar dan kami telah mengunjungi berkali-kali. Dan telah mencoba meniru Singapura dalam banyak hal, jadi terima kasih, Singapura," Omar.

 
Berita Terpopuler