Pejabat Amerika: Iran Serang Pos Militer AS di Al-Tanf

Serangan ke pos militer AS melibatkan lima pesawat tak berawak.

VOA
Pasukan militer AS di Suriah
Rep: Rizky Jaramaya Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pejabat Amerika Serikat (AS) meyakini Iran berada di balik serangan pesawat tak berawak pekan lalu di sebuah pos militer di al-Tanf di Suriah selatan. Pos militer tersebut merupakan markas pasukan Amerika.

Para pejabat pada Senin (25/10) mengatakan, AS percaya bahwa Iran menyediakan sumber daya dan mendorong serangan itu. Namun pesawat tak berawak itu tidak diluncurkan dari Iran. "Drone itu milik Iran, dan Iran tampaknya telah memfasilitasi penggunaannya," kata para pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim.

Para pejabat mengatakan, mereka yakin serangan itu melibatkan sebanyak lima pesawat tak berawak yang sarat dengan bahan peledak. Serangan tersebut menghantam sisi garnisun al-Tanf AS dan sisi pasukan oposisi Suriah.

Sejauh ini, tidak ada laporan korban luka-luka atau kematian akibat serangan itu. Namun serangan tersebut terjadi di tengah periode ketegangan yang meningkat antara AS dan Iran.  Pemerintahan Presiden AS Joe Biden pekan ini mengatakan, upaya diplomatik internasional untuk mengembalikan Iran ke dalam kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA) berada di “tempat kritis” dan kesabaran AS mulai menipis.

Pasukan AS dan koalisi berbasis di al-Tanf untuk melatih pasukan Suriah dalam patroli melawan militan ISIS.  Pangkalan itu terletak di jalan yang berfungsi sebagai penghubung penting bagi pasukan yang didukung Iran dari Teheran ke Lebanon selatan dan Israel.

Baca Juga

Juru bicara Pentagon John Kirby menolak memberikan rincian ketika ditanya tentang laporan tersebut. Kirby menyebut serangan itu sebagai serangan yang kompleks, terkoordinasi dan disengaja. Dia mengatakan, sebelumnya AS telah melihat serangan serupa dari kelompok milisi Syiah yang didukung oleh Iran. Namun dia tidak mau menjelaskan secara spesifik.

Kirby mengaku tidak memiliki informasi terbaru tentang amunisi yang digunakan dalam serangan itu. Kirby juga menolak untuk mengatakan apakah pasukan telah mendapatkan peringatan sebelum terjadi serangan. "Perlindungan dan keamanan pasukan kami di luar negeri tetap menjadi perhatian utama," kata Kirby.

Media pro-Iran telah mengatakan, serangan terhadap al-Tanf dilakukan oleh sekutu Suriah atau kelompok-kelompok yang didukung Iran. Serangan ini sebagai pembalasan atas serangan Israel beberapa hari sebelumnya di dekat kota kuno bersejarah Suriah, Palmyra.  Israel telah disalahkan atas serangan itu. Tetapi para pejabat AS mengatakan, militer AS tidak terlibat dalam serangan tersebut.

Amerika Serikat menyediakan 3,5 miliar dolar AS per tahun untuk mendukung militer Israel.  Serangan udara Israel di dekat Palmyra menewaskan satu tentara Suriah dan tiga pejuang pro-Iran.

 “Anda dapat menganggap bahwa serangan terhadap al-Tanf adalah implementasi dari janji-janji sebelumnya oleh sekutu Suriah untuk membalas Palmyra," ujar seorang pejabat dengan apa yang merujuk pada Poros Perlawanan, yang merupakan aliansi politik-militer anti-Barat yang mencakup Iran, Suriah, Hizbullah dan kelompok-kelompok lain berjuang bersama pasukan Presiden Suriah Bashar Assad.

Sebelumnya, serangan besar Iran terhadap pasukan AS terjadi pada Januari 2020, ketika Teheran meluncurkan rentetan rudal balistik ke pangkalan udara al-Asad di Irak. Lebih dari 100 anggota militer AS menerima cedera otak traumatis akibat ledakan tersebut.

Serangan Iran pada Januari 2020, sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak AS di dekat bandara Baghdad yang menewaskan Jenderal Tertinggi Iran Qassem Soleimani dan pemimpin milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis.

Dua bulan setelah serangan al-Asad, jet tempur AS menyerang lima lokasi sebagai pembalasan. Jet tempur AS menargetkan anggota milisi Syiah yang didukung Iran, dan diyakini bertanggung jawab atas serangan roket pada Januari.

 
Berita Terpopuler