Kasus Baru Varian Delta di China Meluas

China terakhir kali mengalami gelombang terbesar varian delta di Nanjing pada Juli.

Pixabay
Virus corona (ilustrasi)
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Gelombang baru virus corona varian delta penyebab Covid-19 di China meluas. Kasus baru bahkan lebih besar dibandingkan dengan yang terjadi di Provinsi Nanjing pada Juli.

Baca Juga

Otoritas kesehatan di China mencatat, gelombang baru telah menyebar di 11 provinsi. Pergerakan masyarakat antarprovinsi harus benar-benar dipantau, demikian disebutkan pada laman resmi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China.

Deputi Direktur Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) Wu Liangyou melaporkan, ada 133 kasus positif dalam sepekan. Sebanyak 106 kasus di antara jumlah itu terkait 13 kelompok wisatawan, termasuk wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi.

"Saat ini, perkembangan kasus makin cepat, tidak hanya terkait kelompok wisatawan. Jumlah kasus positif diperkirakan terus bertambah seiring dengan skrining yang terus berlanjut," kata Wu.

Kabupaten Ejin Banner di Daerah Otonomi Mongolia Dalam menjadi tempat penyebaran kasus baru yang terjadi pada warga lokal selain Lanzhou, Provinsi Gansu. Objek-objek wisata dan pusat keramaian atau tempat berkumpulnya masyarakat di kedua daerah itu juga telah ditutup total untuk sementara waktu.

NHC mengeklaim, kasus terbaru tersebut merupakan kasus impor. Ejin Banner diidentifikasi sebagai titik penularan karena wilayah itu berada di perbatasan China-Mongolia.

China terakhir kali mengalami gelombang terbesar varian delta di Nanjing pada Juli. Kasus Nanjing dianggap yang terbesar setelah Wuhan di Provinsi Hubei pada awal 2020.

 
Berita Terpopuler