Ganjar Minta Daerah Merasakan Dampak Gempa Siaga Bencana

Gubernur Jateng minta daerah yang merasakan dampak gempa untuk apel siaga kebencanaan

ANTARA/Irfan Anshori
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Rep: Bowo Pribadi  Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mèminta agar daerah-daerah yang merasakan dampak gempa magnitudo yang berpusat di 9 KM Barat Laut Salatiga segera menggelar apel siaga. Kesiapsiagaan ini dipandang penting guna memastikan semua komponen yang terlibat dalam penanganan kebencanaan benar- benar telah siap untuk mengantisipasi bencana alam yang kapan saja bisa terjadi.

Baca Juga

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah saat dikonfirmasi perihal gempa bumi, yang terjadi di wilayah Ambarawa dan sekitarnya, dalam dua hari terakhir, di Semarang, Ahad (24/10). Terkait gempa bumi yang masih dirasakan di sebagian wilayah Kota Salatiga dan Ambarawa Kabupaten Semarang, gubernur mengaku telah berkoordinasi dengan masing- masing kepala daerah.

Semua masih terkendali dan masing- masing pemerintah daerah juga telah melakukan sejumlah antisipasi guna mengantisipasi kekhawatiran yang masih dirasakan sebagian warganya. Namun orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah ini juga meminta agar daerah yang bersangkutan segera menggelar apel kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko bencana alam yang mungkin bisa terjadi.

"Bukan hanya gempanya saja, namun kita juga mengantisipasi hujan lebat dan potensi bencana alam lainnya yang dimungkinkan juga bisa terjadi dalam beberapa bulan ke depan," jelas Ganjar.

Terlebih, kata Ganjar, berdasarkan informasi dari BMKG, awal bulan depan (red; November) nanti curah hujan sudah akan semakin tinggi dan puncaknya aka nada di bulan Desember 2021 nanti.

Maka gubernur meminta apel siaga itu bagian dari satu sosialisasi, semua harus mengakses infomasi cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG yang menurutnya sangat penting sekali dan tiap hari harus dibaca serta disebarluaskan kepada masyarakat.

"Apel siaga tersebut, melibatkan seluruh forkompinda, relawan semuanya dan harus sampai kepada masyarakat. Sehingga masyarakat benar- benar bisa mengantisipasi dan mempersiapkan diri," ujarnya.

 

Gubernur juga ingin daerah-daerah lain yang rawan bencana juga sudah mulai melakukan simulasi evakuasi. Gunakan seluruh kekuatan dan seluruh alat yang ada dan tidak perlu peralatan yang canggih-canggih.

Bahkan bila perlu kentongan juga dioptimalkan sebagai alat utuk mendukung kewaspadaan. Sehingga pada saat yang mendesak bisa dilakukan penyelamatan dengan cepat dan pengurangan risiko bencana juga dapat diwujudkan.

Selain itu, masih kata Ganjar, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah melalui tim geologi  Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) juga terus mendampingi dan mengikuti bagaiman pergerakan dari sesar yang ada.

Karena gempa yang berpusat di sekitar Salatiga dan Ambarawa ini karena aktivitas sesarnya. Jadi bukan karena vulkanis tetapi karena sesarnya dan ini yang masih dipantau terus.

"Apakah sudah mencapai keseimbangannya, tim geologi masih bekerja terus. Maka kita punya asumsi bahwa kita mending siaga terus, di daerah- daerah yang berada di sekitar sesar tersebut, wabil khusus Salatiga dan Kabupaten Semarang,” tegasnya.

Di satu sisi, Gubernur Jawa Tengah juga mengingatkan kepada daerah- daerah yang lain juga tetap siaga, seperti daerah yang berada di kawasan pegunungan tengah mulai dari Temanggung,Wonosobo, Purworejo, Banyumas, Purbalingga hingga Cilacap.

Karena daerah ersebut banyak terdapat kawasan yang rawan terhadap bencana tanah longsor, seperti yang sudah terjadi beberapa waktu lalu di wilayah Purbalingga dan  Kabupaten Banjarnegara.

Terkait hal itu Kabupaten Banjarnegara kemarin sudah langsung menggelar apel siaga dan menyiapkan berbagai kebutuhan untuk penanganan darurat kebencanaan juga sudah disiapkan oleh pemerintah daerah setempat.

 

"Tapi yang paling penting menurut saya adalah edukasi kepada masyarakat agar mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi dan jika terjadi darurat kebencanaan di lingkungannya," ujarnya.

 
Berita Terpopuler